Kamis, 21 Mei 2015

Tugas Lapangan Bimbingan Konseling



BAB  I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah
Pada awalnya kebutuhan terhadap layanan Bimbingan dan Konseling hanya sebatas dalam penanganan anak bermasalah dan pemberian informasi karir saja. Namun, zaman terus berubah, kebutuhan manusia terus berubah, masyarakat dan peradaban pun berubah, begitu pun dengan perkembangan dan kebutuhan para remaja (siswa dan pelajar) juga berubah.
Saat ini para remaja berhadapan dengan masalah-masalah yang mungkin tidak ada di zaman generasi sebelumnya. Walaupun dalam beberapa hal terdapat persamaan masalah seperti ; bermasalah dengan guru, orang tua, dan teman sebaya. Namun setiap individu tumbuh dan berkembang pada kurun waktu, budaya, dan masyarakat yang berbeda, yang tentunya akan membutuh jenis layanan yang berbeda.
Kompleksitas masalah yang dihadapi oleh para peserta didik saat ini ditambah dengan tantangan dan persaingan dalam setiap aspek kehidupan akan mampu dilalui jika para peserta didik memiliki keterampilan hidup dan kepribadian yang kuat. Sehingga saat ini pendidikan bukan hanya diharapkan bisa menciptakan individu-individu yang memiliki kemampuan akademik saja, namun pendidikan diharapkan bisa menciptakan sosok pribadi yang utuh, sehat secara jasmaniah dan rohaniah.
Hal tersebut di atas menuntut peningkatan kualitas layanan bimbingan dan konseling, baik dilihat dari sisi peningkatan kualitas konselor, maupun peningkatan kualitas program bimbingan dan konseling. Peningkatan kualitas dalam praktik bimbingan dan konseling bertujuan untuk meningkatkan pengakuan masyarakat terhadap profesi bimbingan dan konseling.
Dengan kata lain, dalam penyusunan program layanan bimbingan harus memperhatikan banyak aspek, dan hal yang paling pokok adalah program yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan siswa, sekolah, dan tidak melenceng dari tujuan pendidikan. Oleh karena itu penyusunan dan pengembangan program BK harus berdasar pada analisis kebutuhan yang valid dan reliabel, sehingga data yang dihasilkan bisa dijadikan dasar pengembangan program.
Dari permasalahan yang dikemukakan di atas, muncul  pertanyaan apakah program bimbingan dan konseling yang ada saat ini sudah bisa menjawab kebutuhan-kebutuhan yang muncul pada diri para siswa, bagaimana proses pengembangan program bimbingan dan konseling saat ini?. Oleh karena itu dirasa perlu untuk mengkaji dan membincang permasalahan pengembangan program bimbingan dan konseling ini dalam koridor akademis.
Dalam laporan ini akan dibahas lebih lanjut tentang BimbingandanKonseling yang ada di TK PERSIS No 31 TarogongGarut.
B. Rumusan Masalah
            Rumusanmasalahdalammakalahiniadalah :
1.      BagaimanaPeranBimbingandanKonseling di TK PERSIS No 31 Tarogong?
2.      Bagaimana Program BimbingandanKonseling di TK PERSIS No 31 Tarogong?
C.Tujuan Penulisan
            Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
1.      UntukmengetahuiBagaimanaPeranBimbingandanKonseling di TK PERSIS No 31 Tarogong?
2.      UntukmengetahuiBagaimanaProgram BimbingandanKonseling di TK PERSIS No 31 Tarogong?
D.SistematikaPenulisan
            Sistematika penulisan dalam makalah ini terdiri dari 4 BAB, yaitu BAB I merupakan PENDAHULUAN yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan dan Sistematika Penulisan.  BAB II merupakan LANDASAN TEORITIS yang terdiri dari ProgramBimbingan dan Konseling, KarakteristikBimbingan dan Konseling, danKomponenProgran Bimbingan dan Konseling.  BAB III merupakan PROFIL yang terdiridariProfilSekolah,ProfilGuru,Alatdan media yang digunakan,danHasilInterview.Dan BAB III merupakan KESIMPULAN.





BAB  II
LANDASAN TEORITIS
A.  Program BimbingandanKonseling
Program sering diartikan sebagai sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai sesuatu. Hornby & Parnwell mendefinisikan program sebagai “plan of what is to be done”. Dalam konteks pendidikan, program juga merupakan bagian dari kurikulum, sebagaimana diungkapkan oleh Smith, Krouse, & Atkinson“program is the body of subjects, topics, and learning experiences that constitute curriculum. Program dalam layanan bimbingan dan konseling merupakan rencana menyeluruh dari aktivitas suatu lembaga atau unit yang berisi layanan-layanan yang terencana beserta waktu pelaksanaan dan pelaksananya.Ipah Saripah mengartikan program dalam bimbingan dan konseling sebagai seperangkat rencana kerja bimbingan yang disusun secara sistematis dan terencana, berdasarkan kompetensi yang diharapkan.
Program bimbingan dan konseling dalam konteks bimbingan dan konseling komprehensif perkembangan terintegrasi dengan kurikulum yang mendukung pencapaian visi dan misi sekolah, seperti ditegaskan oleh Gysbers & Handerson bahwa “ ...true comprehensive, developmental school counseling programs are well integrated into a curriculum that supports the mission of the school district, and complement the existing academic programs.”  Borders & Durry menyatakan bahwa Program BimbingandanKonselingPerkembanganadalah program yang bersifatproaktif, preventif, danbersifatmengarahkandalam proses membantuseluruhsiswamenemukanpengetahuan, keterampilan, self-awareness,dansikap-sikap yang dibutuhkandalam proses perkembanganindividu.
Dari berbagai definisi di atas maka yang dimaksud dengan program bimbingan dan konseling adalah serangkaian rencana kegiatan layanan yang yang disusun secara sistematis berdasarkan pada analisis kebutuhan, dan secara keseluruhan bertujuan untuk menunjang pencapaian tujuan, visi dan misi sekolah. Berikut ini adalah gambaran dari Program Bimbingan dan Konseling:
a.    Program bimbingan dan konseling perkembangan menyediakan serangkaian program 
untuk setiap jenjang kelas;
b.      Memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk mempelajari berbagai keterampilan, 
pengetahuan, dan sikap-sikap yang diperlukan untuk perkembangan yang sehat;
c.       Mendukung pencapaian tujuan dan filosofi sekolah;
d.      Menjadi bagian dari keseluruhan program sekolah; dan
e.       Melibatkan seluruh stap sekolah, orang tua dan sejumlah komunitas terkait.
Gysbers & Handerson menegaskan tiga sifat utama yang harus dipahami oleh konselor sekolah dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling perkembangan.
a.      Guidance is a program
Bimbingan adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk membantu siswa dalam mendefinisikan tujuan melalui tahapan pencapaian kompotensi secara bertahap. Karena bimbingan merupakan sebuah program, konselor harus secara kontinyu melakukan evaluasi terhadap efektivitas program, oleh karena itu, evaluasi program merupakan salah satu komponen utama dalam program bimbingan dan konseling perkembangan
b.      Guidance is comprehensive and developmental
Konselor harus mengatur aktivitas-aktivitas program dalam sebuah layanan dasar yang terencana untuk membantu seluruh siswa menguasai kompetensi yang terangkum dalam kurikulum bimbingan. Fokus pertama adalah program bimbingan dan konseling harus mampu menyelenggarakan berbagai kegiatan dan layanan  untuk membantu seluruh siswa untuk tumbuh dan berkembang. Fokus kedua adalah layanan untuk siswa-siswa yang memiliki permasalahan yang khusus.
c.       Guidance is team effor
Secara keseluruhan sistem manajemen dan fasilitas yang ada dalam layanan bimbingan dan konseling harus mampu melibatkan berbagai  komponen sekolah untuk melakukan konsultasi dan berkolaborasi. Sebagai contoh, dalam mendistribusikan materi layanan dapat diintegrasikan dengan beberpa mata pelajaran yang terkait dengan materi layanan bimbingan dan konseling. Selain guru, komponen penting yang harus dilibatkan dalam pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling adalah pihak orang tua, dan pihak-pihak yang terkait seperti komunitas orang tua (dewan sekolah), dan lembaga-lembaga yang bisa bekerjasama.





B.  KarakteristikProgram BimbingandanKonseling
Sebagai  layanan yang profesional maka layanan Bimbingan dan Konseling saat ini harus memperhatikan kebutuhan siswa. William J. Kolarik mengungkapkan bahwa kualitas mutu layanan bimbingan akan mendapatkan pengakuan jika layanan Bimbingan dan Konseling mampu memenuhi apa yang diharapkan oleh para konseli. Secara lebih rinci Goetsch& Davismengungkapkan bahwa mutu layanan bimbingan dan konseling merujuk pada proses dan produk layanan bimbingan dan konseling yang mampu memenuhi harapan siswa, masyarakat, serta pemerintah.
Dengan kata lain, dalam penyusunan program layanan bimbingan harus memperhatikan banyak aspek, dan hal yang paling pokok adalah program yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan siswa, sekolah, dan tidak melenceng dari tujuan pendidikan. Oleh karena itu penyusunan dan pengembangan program BK harus berdasar pada analisis kebutuhan yang valid dan reliabel, sehingga data yang dihasilkan bisa dijadikan dasar pengembangan program.
Rochman Natawidjaya mengemukakan bahwa Program Bimbingan dan Konseling yang baik adalah yang efektif dan efisien dengan ciri-ciri sebagai berikut.
a.    Program itu disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata dari para siswa yang bersangkutan.
b.    Kegiatan bimbingan disusun menurut skala prioritas yang juga ditentukan berdasarkankebutuhan siswa dan kemampuan petugas.
c.    Program dikembangkan berangsur-angsur dengan melibatkan semua tenaga pendidikan dalammerencanakannya.
d.   Program memiliki tujuan yang ideal, tetapi realistis dalam pelaksanaannya.
e.    Program mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan di antara semua anggota dan stafpelaksananya.
f.     Menyediakan fasilitas yang diperlukan.
g.    Penyusunan disesuaikan dengan program pendidikan di lingkungan yang bersangkutan.
h.    Memberikan kemungkinan pelayanan kepada semua siswa yang bersangkutan.
i.      Memperlihatkan peranan yang penting dalam menghubungkan dan memadukan sekolahdan masyarakat.
j.      Berlangsung sejalan dengan proses penilaian diri, baik mengenai program itu sendiri maupunkemajuandarisiswa yang dibimbing, sertamengenaikemajuanpengetahuan, keterampilan dan sikap para petugas pelaksananya.
k.    Program itu menjamin keseimbangan dan kesinambungan pelayanan bimbingan dalam hal 
1)        pelayanankelompokdan individual
2)        pelayanan yang diberikanolehpetugasbimbingan
3)        penggunaanalatpengukur yang obyektifdansubyektif
4)        penela’ahan tentangsiswadanpemberianbimbingan
5)        pelayanandiberikandalamberbagaijenisbimbingan
6)        pemberianbimbinganumumdankhusus
7)        pemberianbimbingan tentangberbagai program sekolah
8)        penggunaansumber-sumber di dalamdan di luarsekolah
9)        kesempatanuntukberpikir, merasakan, danberbuat
10)    kebutuhanindividudankebutuhanmasyarakat
C.  Komponen Program BimbingandanKonseling
Program bimbingan dan konseling yang akan dikembangkan dalam penelitian dan pengembangan ini merujuk pada model yang dikembangkan oleh  Robert D. Myrick yaitu program bimbingan dan konseling perkembangan, dan bimbingan dan konseling perkembangan komprehensif yang dikembangkan oleh  Norman Gysbersdan Patricia Henderson.
Ruang lingkup program bimbingan dan konseling pada intinya mengacu pada empat komponen utama yang gagas oleh Gysbers dan Henderson yaitu :
1)   Guidance Curriculum (Pelayanan Dasar)
Gysbers & Handerson mengunkapkan guidance curriculum is the core of the developmental approach. Kurikulum bimbingan menggambarkan tujuan untuk setiap kegiatan bimbingan dan merancang kompetensi siswa pada setiap tingkatannya.
Gysbers mengemukakan “ ... the curriculum component typically consist of student competencies and structured activities presented systematically trhough classroom or group activities.  The curriculum is organized around three major content areas: academic, career and personal/social. Guidance curriculum  dalam konteks layanan bimbingan dan konseling di Indonesia diterjemahkan dengan pelayanan dasar. 
Fokus perilaku yang dikembangkan melalui pelayanan dasar menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Layanan dasar ini diperuntukan bagi semua siswa, dengan tujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan yang normal, memajukan pertumbuhan pribadi yang positif dan mendampingi mereka untuk memperoleh dan memanfaatkan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk pengisian peran hidup mereka yang banyak.
2)      Responsive Service(Pelayanan Perencanaan Individual )
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan  perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
Komponen layanan perencanaan individual terdiri dari berbagai aktivitas yang difokuskan sebagai pendampingan setiap per-orangan siswa agar dapat mengembangkan, menganalisis dan mengevaluasi tujuan serta rencana pendidikan, karier dan pribadinya. Kegiatan-kegiatan perencanaan individual ditujukan pada objek yang sama untuk seluruh siswa menurut tingkat jenjang pendidikannya. Fungsi konselor dalam komponen ini meliputi pemberian pertimbangan, penempatan dan penilaian individual.
3)      Individual Planning( Pelayanan Responsif)
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang mengahadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Konseling individual, konseling krisis, konsultasi dengan orang tua, guru, alih tangan kepada ahli lain adalah ragam bantuan yang dapat dilakukan dalam pelayanan responsif.
4)      System Support(Dukungan Sistem )
Administrasi dan manajemen suatu program-konseling-komprehensif di sekolah menuntut suatu kesinambungan sistem pendukung. Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesional, hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan  guru, staf ahli/penasihat, masyarakat yang lebih luas, manajemen program, penelitian dan pengembangan .



BAB  III
 PROFIL
A.  Profil TK PERSIS No 31 TAROGONG
AdapunProfil SMAN 19 GARUT adalahsebagaiberikut:

PROFIL TK PERSIS No 31 TAROGONG
IDENTITAS SEKOLAH
NamaSekolah          : TK PERSIS No 31 TAROGONG
MulaiBerdiri              : 2001
SK pendirian             : 6422/VI/KIMPRASDA/01
Alamat                        : Jl. Raya Simpang lima No.31 TarogongGarut
 KEADAAN TANAH
Luas Tanah                                : 8.725 M2/5.198 M2
LuasBangunan                         : 4332 M2
LuasLapanganOlahraga           : 810.5 M2
LuasLapanganUpacara            : 239.30 M2
Luas Taman                                : 257.5 M2
LuasTempatParkir                    : 9110 M2
LuasJalan                                   : 250 cm x 100 M
 BATAS TANAH
Timur                           : Jalan Raya
Barat                            : Jalan Raya
Utara                            : Rumahsakit
Selatan                          : Pasar
B.  Profil Guru BK di TK PERSIS No 31 TAROGONG
AdapunProfilGuru BK di TK PERSIS No 31 TAROGONGadalahsebagaiberikut:
Nama                      : Gita Purnama Sari
Pendidikan             : S1 PsikologiMaranganta Bandung
MasaMengajar        : 2 Tahun
BidangStudi           :BimbingandanKonseling
TempatTugas          :TK PERSIS No 31 TAROGONG
C.  SaranadanPrasarana yang digunakan Guru BK di TK PERSIS No 31 TAROGONG
AdapunSaranadanPrasarabna yang digunakanGuru BK di TK PERSIS No 31 TAROGONGadalahsebagaiberikut:
1. Sarana
Saranaterdiridari :
a.    AlatPengumpuldata ,seperti format-format, angketprbadisiswa, angketminat, angketbakat, angketcita-citadll.
b.    Alatpenyimpanan data, berupaBukuPribadiSiswa
c.    Perlengkapanteknis, sepertibukupedomanpetunjuk BK, bukuinformasi( Pribadi, Sosial, Belajar, Karir), dll.
d.   PerlengkapanAdministratif, sepertiblangko-blangkosurat, alat-alattulis ,dll.
2. Prasarana
PrasaranapenunjanglayananBimbinganKonselingmeliputi :
a.    RuangBimbingan ,terdiridari :Ruangtamu, ruangkonseling, ruangBimbinganKelompok, ruangDokumentasi, ruangkerja, ruangbiblioterapi, ruangrelaksasi.
b.    Perlengkapanatauperabotan, sepertimeja, kursi, komputer, almari, papantulis, rak,dan lain sebagainya.
D.  HasilWawancaradengan Guru BK di TK PERSIS No 31 TAROGONG
AdapunHasilWawancara yang telah Kami lakukan di TK PERSIS No 31 TAROGONG adalahsebagaiberikut:
1.    KapanadanyaBimbinganKonselingdi TK PERSIS NO 31 TAROGONG?
Berjalanyadenganwaktuselamaduatahunkebelakang,BimbinganKonseling di TK PERSIS NO 31 TAROGONG sudahada,namunsecararesmiBimbingandanKonselinginiadapadatahunajaran 2013-2014 karenaadaanak yang berkepribadiankhususmasukke TK PERSIS NO 31 TAROGONG yang membutuhkanpendampinganaktersebutdalambelajarnya.
2.    BagaimanaProgram BimbinganKonselingdi TK PERSIS NO 31 TAROGONG?
Adapun Program BimbinganKonseling di TK PERSIS NO 31 TAROGONG adalahsenagaiberikut:
a.    BimbingandanKonselingberfokuskepadaanak yang berkepribadiankhusus
b.    Membuat Program Individual Education
c.    BimbingandanKonselingdiprioritaskanuntukseluruhkelas
d.   BimbingandanKonselingditerapkanuntuk Guru-guru
e.    MembantuKepalasekolahdalamberkonsultasidengan orang tuasantri
f.     Membantuanak yang mengalamikesulitanbelajar
g.    Mengatasimasalahemosianalanak
3.    ApasajaMateriBimbinganKonseling yang diberikandi TK PERSIS NO 31 TAROGONG?
Adapunmateri yang diberikanpleh Guru kepadaanakdidik di TK PERSIS NO 31 TAROGONGadalahsenagaiberikut:
a.    Materinyasamadengan TK lainya,sepertiBarisberbaris,Pembukaan,berdo’abersama,dan lain-lain.
b.    Pembelajaranuangbersifatlembarkerjabelumdilaksanakanberhubunganak-anakbelummemahamihaltersebut,akhirnyaanak-anakdibawakeperpustakaansemacampendampingansebagaialat
4.    BagaimanaPeranBimbinganKonseling di TK PERSIS NO 31 TAROGONG?
BimbingandanKonselingmemilikibeberapaperan,diantaranyaadalahsebagaiberikut:
a.    BimbingandanKonselingsangatpenting di sekolahapalagipadaanak-anakmasakeemasanyaitupasausia lima tahunpertama
b.    Minimal KepalasekolahharusmemilikipengetahuantentangPsikologiPerkembangan
5.    ApasajaKendalaBimbinganKonseling di TK PERSIS NO 31 TAROGONG?
Adapunkendala yang dihadapioleh Guru BimbingandanKonseling di TK PERSIS NO 31 TAROGONGadalahsebagaiberikut:
a.       Ketidakpahamana orang tuaterhadapperan BK di Sekolah.
b.      Konotasi negative orang tuasertasiswaterhdap BK.



BAB  IV
 PENUTUP
A.      Kesimpulan
BimbingandanKonselingmemilikibeberapaperan,diantaranyaadalahsebagaiberikut:
a.    BimbingandanKonselingsangatpenting di sekolahapalagipadaanak-anakmasakeemasanyaitupasausia lima tahunpertama.
b.    Minimal KepalasekolahharusmemilikipengetahuantentangPsikologiPerkembangan
Sementara gambaran dari Program Bimbingan dan Konselingadalahsebagaiberikut:
a.    Program bimbingan dan konseling perkembangan menyediakan serangkaian program 
untuk setiap jenjang kelas;
b.    Memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk mempelajari berbagai keterampilan, 
pengetahuan, dan sikap-sikap yang diperlukan untuk perkembangan yang sehat;
c.    Mendukung pencapaian tujuan dan filosofi sekolah;
d.   Menjadi bagian dari keseluruhan program sekolah
e.    Melibatkan seluruh stap sekolah, orang tua dan sejumlah komunitas terkait.
B.       Saran
Adapun saran yang penulis bias sampaikanadalahsebagaiberikut:
a.    KepadaKepalasekolahhendaklahmemilikipengetahuantentangPsikologiPerkembanganmenimbangpentingnyaBimbingandanKonseling di Sekolah
b.    Kepada Guru BK hendaklahmenjalankantugasdankewajibanyadenganbaiksupayamampumemberikanpelayanan yang terbaikkepadakliennya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar