BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kepemimpinan
merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang
kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga
mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin. Kekuatan dan keunggulan
sifat-sifat pemimpin itu pada akhirnya merupakan perangsang psikososial yang
bisa memunculkan reaksi-reaksi bawahan secara kolektif. Selanjutnya akan
dimunculkan kepatuhan, loyalitas, kerjasama, dan respek dari para anggota kelompok
kepada pemimpinnya.
Dunia
kewirausahaan dapat diumpamakan seperti mengendarai sesuatu yang kita tidak
terbiasa di dalam suatu lingkungan yang tiba-tiba tampak lebih berbahaya
danipada yang kita perkirakan pada awalnya. Kebiasaan kita adalah untuk menanrik
diri kepada kenyamanan di dalam kepompong, sesuatu yang kita percayai lebih
aman, di mana kita dapat bersantai sejenak tanpa perlu berkonsentrasi, dan
mendapatkan sesuatu tanpa terlalu memikirkan bagaimana kita melakukannya.
Kebiasaan semacam ini harus digantikan dengan memahami pninsip-pninsip yang
akan memastikan bahwa kita dapat mencapai tujuan kita dan berlatih dengan
disiplin sampai kita bisa melakukannya.
Di dalam makalah ini, kami akan menjelaskan beberapa hal yang
berhubungan dengan kepemimpinan kewirausahaan yang berpengaruh dengan
paencapaian tujuan wirausaha.
B.Rumusan Masalah
Dalam
Penulisan Makalah ini akan dibahas beberapa rumusan masalah,yaitu sebagai
berikut:
1.
Apa Pengertian
Kepemimpinan?
2.
Apa saja Sifat-Sifat
Pemimpin yang harus dimiliki?
3.
Apa saja Prinsip
Kepemimpinan Kewirausahaan?
4.
Bagaimana
Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan?
5.
Bagaimana Kriteria
Keberhasilan Kepemimpinan dalam kewirausahaan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kepemimpinan
Terdapat banyak pengertian tentang definisi kepemimpinan,
diantaranya yaitu menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan
untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu bekerjasama mencapai
tujuan yang mereka inginkan. Menurut George R. Terry, Kepemimpinan
merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai
tujuan kelompok. Sedangkan menurut Garry Yukl menyimpulkan
definisi yang mewakili tentang kepemimpinan antara lain yaitu
kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yang memimpin
aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang
ingin dicapai bersama (share goal). Menurut Hemhill & Coons Kepemimpinan
adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam
suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi,
kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan
tertentu.
Setelah melihat definisi tersebut,maka bisa disimpulkan bahwa Kepemimpinan
adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan
tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak
dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil
merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang
pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang
berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang
berkesinambungan dari perusahaan.[1]
B.
Sifat-sifat Pemimpin
Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara
lain dilakukan dengan mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu
perilakunya, yang dipakai sebagai kriteria untuk menilai kepemimpinannya.
Usaha-usaha yang sistematis tersebut membuahkan teori yang disebut sebagai The
tritist Theory of leadership (Teori sifat atau kesifatan dari kepemimpinan).
Ordway Tead mengemukakan sepuluh sifat kepemimpinan
sebagai berikut:[2]
1. Energi jasmaniah dan
mental
2. Kesadaran akan tujuan dan
arah
3. Antusiasme
4. Keramahan dan
kecintaan
5. Intigritas
6. Pengasaan teknis
7. Ketegasan dalam
mengambil keputusan
8. Kecerdasan
9. Ketrampilan mengajar
10. Kepercayaan
George R. Terry dalam bukunya Principal Of Mangement 1964 menuliskan
sepuluh sifat yang unggul yaitu:[3]
1. Kekuatan
2. Stabilitas emose
3. Pengatahuan tentang
relasi insani
4. Kejujuran
5. Objekti
6. Dorongan pribadi
7. Ketrampilan
berkomunikasi
8. Kemampuan mengajar
9. Ketrampilan sosial
10. Kecakapan menejerial.
C.
Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan
Berikut
ini 10 prinsip dan pelaksanaan yang mengajarkan dan menumbuhkan prinsip
kegiatan yang akan mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha kepada seluruh
organisasi,yaitu sebagai berikut:[4]
1. Purposeful (Mmemiliki tujuan yang
jelas untuk dicapai)
Memiliki
tujuan yang jelas berarti punya pendirian, memiliki fokus, memiliki keyakinan
akan keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan,
sesungguhnya merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa
pun.
2. Responsible
Menanamkan
akuntabilitas yang sebenarnya membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan
memahami tanggung jawab terhadap apa yang dipikirkan dan dilakukan
merupakan hal bernilai. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada diri
orang lain membutuhkan pujian dan evaluasi kinerja yang teratur. kebiasaan
semacam ini akan mengembangkan loyalitas yang lebih mendalam dan
pemahaman yang lebih besar sebagaimana tanggungjawab yang kita harapkan dari
orang lain.
3.
Integritas
(Nilai yang sejati)
Kualitas
yang tidak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan
kesadaran akan kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Serta memahami apa
yang benar untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memilki
integritas.
4. Nonconformity (Ketidakcocokan)
Konformis
tidak dilahirkan, mereka dibuat. Sesungguhnya tekanan terus-menerus memborbadir
individu dengan maksud bahwa mereka dapat diizinkan untuk mendaki dari tangga
penerimaan untuk sukses, datang dari semua sisi, hanya berbeda sedikit dari
generasi ke genarasi.
5. Coureqeous (Keberanian)
Ketika
keberanian terhadap pendirian dan keberanian untuk menjadi diri sendiri
dan mengikuti jalan yang dipercaya sebagai yang terbaik merupakan kekuatan
sejati yang berkembang secara alami.
6. Intuitive (Keputusan yang
sebenarnya)
Keputusan
yang sebenarnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan keberhasilan.
Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting dalam
bisnis adalah untuk maju bersama dengan yang lain.
7. Patience (Kesabaran)
Sabar
terhadap sesuatu yang hasilnya sudah tertentu karena dalam kepastian, hanya
sedikit ruang untuk kecemasan. Kesabaran merupakan kunci dasar dalam membangun
maupun mempertahankan hubungan.ketidak sabaran merupakan pembalasan keadilan
dari relasi dengan relasi konsumen.keyakinan dalam apa yang anda kerjakan dan
memiliki kepastian bahwa segala sesuatu terjadi pada saat yang tepat dan
ditempat yang tepat.[5]
8. Listen (Mendengarkan)
Mendengarkan
merupakan suatu hal vital dalam bisnis, khususnya dalam tiga area utama, namun
jarang kita menyediakan waktu untuk mereka satu persatu area pertama
berkaitan dengan siapa saja memiliki tanggung jawab besar untuk mengajarkan.
Area kedua adalah siapa saja yang terlibat dalam suatu posisi
tanggungjawab seharusnya selalu memiliki kemauan untuk mendengarkan ide dan
pemikiran kolega –koleganya. Area ketiga berkaitan dengan mendengarkan
menggunakan suatu cara hingga meyadari pada kenyataan dipasaran.
9. Enthusiasm (Antusiasme)
Optimisme
dan anthusiasme keduanya saling membantu tidak mungkin ada seseorang yang
pesimis sekaligus antusias. Antuasisme satu orang akan berbeda dengan yang
lain. Namun, kita akan mengenali ketika orang lain memilikinya. Dia bergairah
dalam apa yang mereka kerjakan dan keyakinan mereka menular kepada yang lain.
10.Service (Layanan)
Layanan
produk atau ide haruslah menciptakan nilai tambah, supaya keberhasilan itu
dapat bertahan. Kepemimpinan wirausaha melibatkan penciptaan nilai melalui
layanan yang maksimal melalui kesempatan /peluang.
D.
Langkah-langkah Pengambilan
Keputusan
Tiga
faktor utama yang mempengaruhi penentuan wiraswastawan tentang perilaku
kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah : Kekuatan
dalam diri wirausahawan, kekuatan pada bawahan, dan kekuatan dalam situasi
kepemimpinan. Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan
yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi. Ingat bahwa Kepemimpinan
Wirausaha adalah: menanamkan keyakinan untuk berpikir, berperilaku dan
bertindak dengan cara wirausaha dengan pemikiran menyadari sepenuhnya tujuan
yang sesungguhnya dan organisasi demi pertumbuhan yang menguntungkan bagi semua
stakeholders yang terlibat.
Proses
pengambilan keputusan diawali dengan identifikasi problem yang dihadapi dan
berakhir dengan evaluasi dari solusi-solusi yang diimplementasi. Kelima macam
langkah dalam pengambilan keputusan adalah:[6]
1.
Mengidentifikasi
dan merumuskan problem yang dihadapi
2.
Mengupayakan
dan mengevaluasi solusi-solusi yang mungkin dapat diterapkan
3.
Memilih
sebuah pemecahan (solusi) yang diinferensi
4.
Menerapkan
solusi tersebu
5.
Mengevaluasi
hasil-hasil yang dicapai.
Langkah
pertama berupa menemukan dan merumuskan problem yang bersangkutan, merupakan
suatu tahapan pengumpulan informasi, pemrosesan informasi dan
pertimbangan-pertimbangan. Setelah masalah selesai dirumuskan, maka pada tahap
berikutnya orang dapat merumuskan sebuah atau beberapa buah solusi potensial.
Pada tahap ini orang mengumpulkan lebih banyak informasi, kemudian data
dianalisis, dan pro serta kontra berbagai pilihan tindakan diidentifikasi.
Selanjutnya, pada langkah ketiga telah diambil sebuah keputusan, guna memilih
rangkaian tindakan tertentu. Bagaimana cara hal tersebut dilakukan dan oleh
siapa, perlu diselesaikan secara berhasil pada masing-masing situasi problem.
Setelah
mengetahui yang dipreferensi, maka perlu disusun rencana-rencana kegiatan yang
tepat dan kemudian mengimplementasi mereka secara lengkap. Inilah tahapan
dimana penentuan arah dipastikan dan dimulai rangkaian tindakan untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan pemecahan masalah. Terakhir adalah eveluasi,
proses pengambilan keputusan tidaklah lengkap, sampai hasil-hasil dievaluasi.
Seandainya hasil-hasil yang diinginkan tidak dicapai, maka proses yang
bersangkutan harus diulangi, guna memungkinkan adanya tindakan-tindakan
korektif.
E.Kriteria Keberhasilan
Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
Keberhasilan
pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas pelaksanaan
tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua
tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang
berhasil. Sedang apabila produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai
tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin
yang gagal.
Ada
beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk keberhasilan
kepemimpinan dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:[7]
1. Meningkatnya hasil-hasil produksi
dan pemberian pelayanan oleh organisasi (aspek ekonomis dan teknis)
2. Semakin rapinya sistem administrasi
dan makin efektifnya manajemen yang meliputi:
a.
Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana
dan waktu yang makin ekonomis dan efesien.
b.
The right man in the right place, dengan pendelegasian wewenang yang
luas.
c.
Struktur organisasi sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari semua bagian.
d.
Target dan sasaran yang ingin
dicapai selalu terpenuhi sesuai dengan ketentuan jadwal waktu.
e.
Organisasi dengan cepat dan tepat
dapat menyesuaikan diri pada tuntutan perkembangan dan perubahan dari luar
organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik dan ekonomis)
3. Semakin meningkatnya
aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang human sifatnya, antara
lain berupa:[8]
a.
Terdapat iklim psikis yang mantap,
sehingga orang merasa aman dan senang bekerja.
b.
Ada disiplin kerja, disiplin diri,
rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam organisasi.
c.
Terdapat suasana saling mempercayai,
kerjasama kooperatif dan etik kerja yang tinggi.
d.
Komunikasi forma dan informal yang
lancar dan akrab.
e.
Ada kegairahan kerja dan loyalitas
tinggi terhadap organisasi.
f.
Tidak banyak terdapat penyelewengan
dalam organisasi
g.
Ada jaminan-jaminan sosial yang
memuaskan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kepemimpinan
merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai
tujuan kelompok.
Tiga
faktor utama yang mempengaruhi penentuan wiraswastawan tentang perilaku
kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah : Kekuatan
dalam diri wirausahawan, kekuatan pada bawahan, dan kekuatan dalam situasi
kepemimpinan. Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan
yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi, maka ia disebut sebagai
pemimpin yang berhasil. Sedang apabila produktifitasnya menurun dan
kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia
disebut sebagai pemimpin yang gagal.
Keberhasilan
pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas pelaksanaan
tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua
tugas dilaksanakan dengan efektif.
B.
Saran
Mengingat
pentingnya Kepemimpinan dalam kewirausahaan,maka perlu kiranya masalah ini
diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami Kepemimpinan, maka
sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan. Dan untuk para
pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang Kepemimpinan
baik secara individu maupun kelompok.
Agar suatu organisasi yang dipimpin itu berhasil para anggota harus saling
bekerjasama dengan baik dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah
dapat diselesaikan dengan baik-baik tanpa jarus mengganggu proses kepemimpinan dalam organisasi.
[1] Kartini
Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
1983, hlm. 43-50.
[4] Geoffrey G,Meredith. Kepemimpinan dan Kewirausahaan
Teori dan Praktik.PT.Pustaka Jaya.Jakarta.2009.Hal.92
[5] Alma, B.Kewirausahaan Untuk Mahasiswa Dan Umum. Bandung: CV
Alfabeta.2005.Hal.43
[6] Widodo, N. Kepempinan dalam kewirausahaan.Bandung.2009.Hal.86
[7] Ibid.Hal.90
Bismillah ,ijin copas untuk tugas
BalasHapusmohon izin copas ya,untuk tugas kuliah.terimakasih.
BalasHapus