Rabu, 29 Oktober 2014

Diagnostik Kesulitan Belajar dan Solusinya


DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR DAN UPAYA PENYELESAIANNYA
A.      Identifikasi Masalah
Dacep adalah salah seorang anak kelas VI MI Al-Ikhlas Ciengang,usianya menginjak 11 tahun,Ia termasuk salah satu anak yang berprestasi di kelasnya dan belum pernah dicatat sebagai anak yang nakal oleh Guru di sekolahnya.
Ahir-ahir ini,Dacep mengalami kemunduran yang drastis dalam belajarnya,dan hampir kehilangan rasa percaya dirinya.Masalah ini memang agak rumit dan perlu penyelesaian agar Dacep dapat meraih kembali apa yang selama ini dirasakan telah hilang.
Untuk menylesaikan permasalahan Dacep,perlu kiranya penulis ceritakan terlebih dahulu latar belakang Dacep,yaitu sebagai berikut:
      Dacep adalah anak ketiga dari empat bersaudara,Dia adalah anak laki-laki satu-satunya dan Ia memiliki tiga saudara perempuan  dan diantaranya ada yang telah menikah.Dacep merupakan anak yang paling kecil diantara mereka.
    Ayah Dacep adalah seorang Petani,begitu juga dengan Ibunya.Ketika Dacep menginjak kelas VI MI,Ayah dan Ibunya super sibuk sehingga perhatian mereke kepada Dacep dirasakan tidak ada sama sekali.Dacep yang sejak kecilnya tumbuh sebagai anak yang perasa,pendiam dan manja,turut terpengaruh dengan kondisi seperti itu.
     Lama kelamaan Dacep menjadi anak yang pendiam dan tidak lagi ceria,perasaan ini muncul karena Dacep merasakan kurangnya perhatian kedua orang tua Dacep yang diberikan kepadanya.Memang Dacep pernah memiliki banyak teman,tetapi setelah sikap Dacep berubah seperti itu ahinya teman-temanya menjauhi Dacep,sebagai pelarianya Ia lebih senang bergaul dengan adik kelasnya.
     Dengan putusnya persahabatan diantara mereka,Dacep semakin serba salah dan lebih fatal lagi semua ini mengakibatkan Dacep merasa jemu terhadap belajar.Sebagai pelampiasanya Dacep tidak pernah belajar lagi dan setiap harinya hanya main dan main yang dilakukanya.
     Karena Dacep merupakan anak yang perasa dan manja,maka ketika Dacep mendapatkan masalah yang menimpanya,ahirnya kegiatan belajar Dacep terganggu oleh hal-hal seperti itu sehingga menyebabkan Dacep menjadi anak yang malas dalam belajar.



B.       Melakukan Diagnosis
Masalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa tentunya berbeda-beda,kerena brdasarkan faktor yang berbeda pula.Ada yang berdasarkan faktor keluarga,faktor skolah,bahkan juga faktor lingkungan.Masalah kesulitan belajarpun ada yang terfokus kepada bidabg studi saja atau ada juga faktor lain yang menybabkan siswa menjadi sulit dalam menghadapi pelajaran yang ada di sekolah.
Begitu juga dengan masalah yang dihadapi oleh Murid MI Al-Ikhlas ciengang kelas VI ini yaitu Dacep,Dia menghadapi kesulitan belajar itu bukan karena Ia Bodoh bahkan Ia asalnya termasuk murid yang berprestasi,akan tetapi dikarenakan ada sesuatu masalah yang mengganggu konsentrasinya sehingga prestasi belajarnya menurun secara drastis.
Memang kalau Kita perhatikan,faktor keluarga sangat menunjang sekali kepada keberhasilan belajar anak.Tentunya yang paling dominan adalah faktor sekolah sebagai lingkungan tempai Ia belajar atau menimba ilmu di sekolah tersebut.Sebagai bukti misalnya ada seorang anak yang tadinya berhasil dalam belajarnya,tiba-tiba ada peristiwa yang terjadi di keluarganya maka prestasi yang dimilikinya akan menurun karena tidak mampu untuk berkonsentrasi lagi.Seperti halnya yang dialami oleh murid kelas VI MI Al-Ikhlas Ciengang yaitu Dacep.
Dia mempunyai prestsasi yang dapat dibanggakan baik untuk dirinya maupun untuk keluarganya,tetapi kerena ada suatu hal yang terjadi di keluarganya yang menyebabkan konsentrasi belajarnya terganggu.Karena konsentrasinya terganggu otomatis belajarnya mempunyai hambatan dan tentunya prestasi yang dimiliki Dacep akan menjadi menurun.
Dengan demikian,setelah melihat dan menelaah masalah yang dihadapi oleh Dacep,maka penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor penyebab yang menjadikan konsentrasi belajar Dacep menurun adalah sebagai berikut:
1.      Kesulitan untuk bergaul dengan lingkungan karena sikap dari orang yang acuh terhadap Dacep
2.      Kurangnya perhatian dan kasih sayang Orang tua kepada Dacep.
3.      Dacep terlalu banyak dibayang-bayangi oleh hal-hal yang sebenarnya tidak usah dipikirkan.
4.      Terlalu sensitif terhadap lingkungan.
5.      Tidak memiliki orang yang bisa dianggap sebagai penumpahan isi hatinya

C.      Melakukan Prognosis
Agar Dacep dapat meraih kembali keberhasilanya dan bisa mendapatkan kembali rasa percaya dirinya,perlu kiranya Dia mendapatkan dukungan dan pengertian dari berbagai kalangan,terutama dari pihak keluarga,Guru dan Guru BP yang selama ini diharapkan supaya Dacep bisa kembali lagi seperti sedia kala.
Adapun Usaha-usaha yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
1.    Tingkatkan perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anaknya
2.    Sediakan waktu khusus untuk bercakap-cakap dengan anaknya
3.    Hendaknya guru memiliki sikap untuk dapat mengerti akan situasi dan kondisi siswa
4.    Guru BP berfungsi secara optimal dan menangani kasus yang dialami siswa
5.    Guru ataupun pembimbing dapat memberikan penyuluhan kepada individu siswa  terutama yang sedang mendapatkan masalah
6.    Adanya penyuluhan terhadap siswa agar dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkunganya
7.    Memberikan penyuluhan terhadap siswa agar siswa memiliki rasa percaya diri akan potensi yang Ia miliki
8.    Adanya penyuluhan terhadap Orang tua akan pentingnya memahami kelebihan dan kekurangan anak dalam tahap kemampuan belajar.
9.    Adanya sikap luwes dan perhatian dari semua pihak untuk saling mempercayai satu sama lain
D.      Melakukan Remedial
Setelah Penulis mengkaji dan meneliti penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh Dacep,maka dalam hal ini Dacep tidak membutuhkan Remedial karena Dacep merupakan salah satu anak yang berprestasi yang memiliki IQ yang cukup cerdas.Begitu juga masalah yang dihadapi oleh Dacep bukan masalah yang ada sangkut pautnya dengan Bidang Studi karena kurang mampu ( Bodoh ) tetapi disebabkan oleh adanya suatu masalah atau problem yang menyebabkan Dacep mengalami kesulitan belajar yaitu faktor keluarga dan lingkungan.






E.       Melakukan Treatmen
Dalam menanggulangi masalah yang dihadapi Dacep,dirasakan perlu adanya perhatian yang serius,karena kalau  Kita perhatikan  masalah yang dihadapi Dacep itu dapat mempengaruhi aspek-aspek yang lainya,misalnya mempengaruhi mental.Tentu saja kalau sampai mempengaruhi mental maka Dia akan sakit,dan memerlukan pertolongan atau pengobatan yang dapat menyembuhkanya.
Dalam penyembuhan masalah yang dihadapi Dacep tidak hanya melibatkan satu pihak saja,diantaranya murid sendiri,guru dan juga Orang tua.Ketiga pihak tersebut harus menjalankan tugasnya dengan baik,maka Insya Allah asalah yang dihadapi Dacep akan terobati.
Setelah Penulis meneliti dan memperhatikan bahwasanya yang paling dominan dalam menanggulangi masalah ini adalah guru yang mengajar,karena gurulah yang paling banyak mengetahui anak didiknya,termasuk juga masalah kesulitan belajarnya.Sudah barang tentu kesulitan belajar yang dihadapi siswa itu ada kaitanya dengan proses belajar mengajar.
F.       Follow Up
Setiap masalah yang dihadapi oleh seseorang tidak akan selesai hanya dengan melmun,menyendiri atau membungkam,tetapi pecahkanlah dengan cara menumpahkan atau mengungkapkan masalahnya kepada teman dekat atau kepada guru yang dapat dipercaya yang mampu memegang rahasia.
Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti mempunyai masalah,karena kalau tidak mempunyai masalah itu berarti bukan manusia.Setiap masalah itu merupakan ujian atau cobaan yang diberikan oleh Allah kepada Manusia,apakah manusia itu mampu menyelesaikan masalah tersebut atau tidak.
Guru hendaklah memperhatikan keadaan anak didiknya,baik jasmaninya maupun rohaninya dalam artian baik masalah pelajaran atau masalah pribadi.Hendaklah seorang guru itu dapat menjadi seorang bapak yang mampu membimbing anak-anaknya ke jalan yang benar.Serta orang tua mesti memperhatikan kehidupan anaknya dan mesti memberikan pengertian,kasih sayang,dan janganlah anak itu terlalu dikekang karena akan menimbulkan hal-hal yang negatif.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar