DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR DAN UPAYA
PENYELESAIANNYA
A.
Identifikasi
Masalah
Dacep
adalah salah seorang anak kelas VI MI Al-Ikhlas Ciengang,usianya menginjak 11
tahun,Ia termasuk salah satu anak yang berprestasi di kelasnya dan belum pernah
dicatat sebagai anak yang nakal oleh Guru di sekolahnya.
Ahir-ahir
ini,Dacep mengalami kemunduran yang drastis dalam belajarnya,dan hampir
kehilangan rasa percaya dirinya.Masalah ini memang agak rumit dan perlu
penyelesaian agar Dacep dapat meraih kembali apa yang selama ini dirasakan
telah hilang.
Untuk
menylesaikan permasalahan Dacep,perlu kiranya penulis ceritakan terlebih dahulu
latar belakang Dacep,yaitu sebagai berikut:
Dacep
adalah anak ketiga dari empat bersaudara,Dia adalah anak laki-laki satu-satunya
dan Ia memiliki tiga saudara perempuan
dan diantaranya ada yang telah menikah.Dacep merupakan anak yang paling
kecil diantara mereka.
Ayah Dacep adalah seorang Petani,begitu juga
dengan Ibunya.Ketika Dacep menginjak kelas VI MI,Ayah dan Ibunya super sibuk
sehingga perhatian mereke kepada Dacep dirasakan tidak ada sama sekali.Dacep
yang sejak kecilnya tumbuh sebagai anak yang perasa,pendiam dan manja,turut
terpengaruh dengan kondisi seperti itu.
Lama kelamaan Dacep menjadi anak yang
pendiam dan tidak lagi ceria,perasaan ini muncul karena Dacep merasakan
kurangnya perhatian kedua orang tua Dacep yang diberikan kepadanya.Memang Dacep
pernah memiliki banyak teman,tetapi setelah sikap Dacep berubah seperti itu
ahinya teman-temanya menjauhi Dacep,sebagai pelarianya Ia lebih senang bergaul
dengan adik kelasnya.
Dengan putusnya persahabatan diantara
mereka,Dacep semakin serba salah dan lebih fatal lagi semua ini mengakibatkan Dacep
merasa jemu terhadap belajar.Sebagai pelampiasanya Dacep tidak pernah belajar
lagi dan setiap harinya hanya main dan main yang dilakukanya.
Karena Dacep merupakan anak yang perasa
dan manja,maka ketika Dacep mendapatkan masalah yang menimpanya,ahirnya
kegiatan belajar Dacep terganggu oleh hal-hal seperti itu sehingga menyebabkan
Dacep menjadi anak yang malas dalam belajar.
B.
Melakukan
Diagnosis
Masalah
kesulitan belajar yang dihadapi siswa tentunya berbeda-beda,kerena brdasarkan
faktor yang berbeda pula.Ada yang berdasarkan faktor keluarga,faktor
skolah,bahkan juga faktor lingkungan.Masalah kesulitan belajarpun ada yang
terfokus kepada bidabg studi saja atau ada juga faktor lain yang menybabkan
siswa menjadi sulit dalam menghadapi pelajaran yang ada di sekolah.
Begitu
juga dengan masalah yang dihadapi oleh Murid MI Al-Ikhlas ciengang kelas VI ini
yaitu Dacep,Dia menghadapi kesulitan belajar itu bukan karena Ia Bodoh bahkan Ia asalnya termasuk murid
yang berprestasi,akan tetapi dikarenakan ada sesuatu masalah yang mengganggu
konsentrasinya sehingga prestasi belajarnya menurun secara drastis.
Memang
kalau Kita perhatikan,faktor keluarga sangat menunjang sekali kepada
keberhasilan belajar anak.Tentunya yang paling dominan adalah faktor sekolah
sebagai lingkungan tempai Ia belajar atau menimba ilmu di sekolah tersebut.Sebagai
bukti misalnya ada seorang anak yang tadinya berhasil dalam
belajarnya,tiba-tiba ada peristiwa yang terjadi di keluarganya maka prestasi
yang dimilikinya akan menurun karena tidak mampu untuk berkonsentrasi
lagi.Seperti halnya yang dialami oleh murid kelas VI MI Al-Ikhlas Ciengang
yaitu Dacep.
Dia
mempunyai prestsasi yang dapat dibanggakan baik untuk dirinya maupun untuk
keluarganya,tetapi kerena ada suatu hal yang terjadi di keluarganya yang
menyebabkan konsentrasi belajarnya terganggu.Karena konsentrasinya terganggu
otomatis belajarnya mempunyai hambatan dan tentunya prestasi yang dimiliki
Dacep akan menjadi menurun.
Dengan
demikian,setelah melihat dan menelaah masalah yang dihadapi oleh Dacep,maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor penyebab yang menjadikan konsentrasi
belajar Dacep menurun adalah sebagai berikut:
1. Kesulitan
untuk bergaul dengan lingkungan karena sikap dari orang yang acuh terhadap
Dacep
2. Kurangnya
perhatian dan kasih sayang Orang tua kepada Dacep.
3. Dacep
terlalu banyak dibayang-bayangi oleh hal-hal yang sebenarnya tidak usah
dipikirkan.
4. Terlalu
sensitif terhadap lingkungan.
5. Tidak
memiliki orang yang bisa dianggap sebagai penumpahan isi hatinya
C.
Melakukan
Prognosis
Agar
Dacep dapat meraih kembali keberhasilanya dan bisa mendapatkan kembali rasa
percaya dirinya,perlu kiranya Dia mendapatkan dukungan dan pengertian dari
berbagai kalangan,terutama dari pihak keluarga,Guru dan Guru BP yang selama ini
diharapkan supaya Dacep bisa kembali lagi seperti sedia kala.
Adapun
Usaha-usaha yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tingkatkan
perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anaknya
2. Sediakan
waktu khusus untuk bercakap-cakap dengan anaknya
3. Hendaknya
guru memiliki sikap untuk dapat mengerti akan situasi dan kondisi siswa
4. Guru
BP berfungsi secara optimal dan menangani kasus yang dialami siswa
5. Guru
ataupun pembimbing dapat memberikan penyuluhan kepada individu siswa terutama yang sedang mendapatkan masalah
6. Adanya
penyuluhan terhadap siswa agar dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkunganya
7. Memberikan
penyuluhan terhadap siswa agar siswa memiliki rasa percaya diri akan potensi
yang Ia miliki
8. Adanya
penyuluhan terhadap Orang tua akan pentingnya memahami kelebihan dan kekurangan
anak dalam tahap kemampuan belajar.
9. Adanya
sikap luwes dan perhatian dari semua pihak untuk saling mempercayai satu sama
lain
D.
Melakukan
Remedial
Setelah
Penulis mengkaji dan meneliti penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh
Dacep,maka dalam hal ini Dacep tidak membutuhkan Remedial karena Dacep merupakan salah satu anak yang berprestasi
yang memiliki IQ yang cukup cerdas.Begitu juga masalah yang dihadapi oleh Dacep
bukan masalah yang ada sangkut pautnya dengan Bidang Studi karena kurang mampu
( Bodoh ) tetapi disebabkan oleh adanya suatu masalah atau problem yang
menyebabkan Dacep mengalami kesulitan belajar yaitu faktor keluarga dan
lingkungan.
E.
Melakukan
Treatmen
Dalam
menanggulangi masalah yang dihadapi Dacep,dirasakan perlu adanya perhatian yang
serius,karena kalau Kita perhatikan masalah yang dihadapi Dacep itu dapat
mempengaruhi aspek-aspek yang lainya,misalnya mempengaruhi mental.Tentu saja
kalau sampai mempengaruhi mental maka Dia akan sakit,dan memerlukan pertolongan
atau pengobatan yang dapat menyembuhkanya.
Dalam
penyembuhan masalah yang dihadapi Dacep tidak hanya melibatkan satu pihak
saja,diantaranya murid sendiri,guru dan juga Orang tua.Ketiga pihak tersebut
harus menjalankan tugasnya dengan baik,maka Insya Allah asalah yang dihadapi
Dacep akan terobati.
Setelah
Penulis meneliti dan memperhatikan bahwasanya yang paling dominan dalam
menanggulangi masalah ini adalah guru yang mengajar,karena gurulah yang paling
banyak mengetahui anak didiknya,termasuk juga masalah kesulitan
belajarnya.Sudah barang tentu kesulitan belajar yang dihadapi siswa itu ada
kaitanya dengan proses belajar mengajar.
F.
Follow
Up
Setiap
masalah yang dihadapi oleh seseorang tidak akan selesai hanya dengan
melmun,menyendiri atau membungkam,tetapi pecahkanlah dengan cara menumpahkan
atau mengungkapkan masalahnya kepada teman dekat atau kepada guru yang dapat
dipercaya yang mampu memegang rahasia.
Setiap
manusia yang hidup di dunia ini pasti mempunyai masalah,karena kalau tidak
mempunyai masalah itu berarti bukan manusia.Setiap masalah itu merupakan ujian
atau cobaan yang diberikan oleh Allah kepada Manusia,apakah manusia itu mampu
menyelesaikan masalah tersebut atau tidak.
Guru
hendaklah memperhatikan keadaan anak didiknya,baik jasmaninya maupun rohaninya
dalam artian baik masalah pelajaran atau masalah pribadi.Hendaklah seorang guru
itu dapat menjadi seorang bapak yang mampu membimbing anak-anaknya ke jalan
yang benar.Serta orang tua mesti memperhatikan kehidupan anaknya dan mesti
memberikan pengertian,kasih sayang,dan janganlah anak itu terlalu dikekang
karena akan menimbulkan hal-hal yang negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar