Rabu, 29 Oktober 2014

Resume Islamicworldview


A.    KONSEP AGAMA
1.      Pengertian Agama
Agama brasal dari kata Gam yang berarti pergi.Ketika memakai awalan a,i,atau u yang panjang dan berahiran a,maka artinya menjadi jalan.Maksudnya jalan kehidupan,jalan agar sampai kepada Tuhan.
Menurut Ar-Raghib Al-Asfahani Agama ( Din ) adalah ta’at dan balasan.Secara khusus Islam memberikan definisi yaitu:


” Nama sesuatu yang disyari’atkan Allah kepada hamba-hambanya,melalui lisan para Nabi untuk menghampirkan mereka kehadirat Allah”.
2.      Klasifikasi Agama
Ahmad Abdullah Al-Masdoosi mengklasifikasikan Agama menjai tiga bagian,yaitu:    
a.    Revealed and Non Revealed ( Agama wahyu dan Non wahyu )
Adalah Agama yang mendasarkan ajaranya pada pesan-pesan yang disampaikan para Nabi melalui kitab-kitabnya dari Tuhan yang sama.
b.    Missionary and Non Missionary ( Agama Misi dan Non Misi )
Adalah Agama yang menyebarkan ajaranyakepada bangsa yang lain.
c.    Geoghraphical Racial and Universal ( Agama Rasial Geografikal dan Universal )
Dilihat dari segi Rasial dan Goografikal Agama dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
·      Semitik
·      Arya
·      Monggolian
Sedangkan menurut Endang Anshari Agama dibagi menjadi dua bagian,yaitu:
·      Agam Samawi
·      Agama Ardli
                       
3.      Islam Sebagai Agama
Allah SWT menegaskan bahwa Agama yang diterima disinya adalah Islam.Allah Berfirman :

“ Sesungguhnya Agama yang diridhai disisi Allah adalah Islam “.( QS.Ali Imran : 19 )
4.      Konsep Din Islam
Menurut Imam Bukhari dalam Haditsnya menyatakan:

Beliau ( Nabi ) menjadikan semua itu sebagai Agama”.
Maksudnya Agama itu adalah Iman ( Aqidah ),Islam ( Syari’ah )dan Ihsan ( Aqhlak ).
5.      Pluralisme Agama
Pluralisme berasal dari kata Pluralism yang berarti jamak atau lebih dari satu.Dalam Kamus bahasa Inggris Pluralism memiliki tiga pengertian,yaitu:
a.      Pengertian kegerejaan,yaitu:
·      Sebutan untuk orang yang memegang lebih dari satu jabatan dalam struktur kegerejaan
·      Memegang dua jabatan atau lebih secara bersamaan baik bersifat kegerejaan maupun non kegerejaan
b.      Pengertian Filosofis,yaitu sistem pemikiran yang mengakui adanya landasan pemikiran yang mendasar yang lebih dari satu.
c.       Pengertian sosio Politis,yaiyu suatu sistem yang mengakui koeksistensi keragaman kelompok,baik yang bercorak ras,suku,aliran maupun partai dengan tetep menjunjung tinggi aspek-aspek perbedaan yang sangat karakteristik diantara kelompok-kelompok tersebut.




B.     KONSEP TUHAN
1.      Definisi Tuhan
Tuhan dalam bahasa Arab disebut Illah.Menurut Ar-Raghib Al-Asfahani Illah adalah Ma’bud ( yang disembah ),berasal dari kata Allaha yang artinya Adaba       ( Ibadah ).Segala sesuatu yang disembah apapun ituOrang Arab mnyebutnya Illah.
Jadi Tuhan adalah Zat yang maha tinggi dalam persepsi manusia dan kemudian mereka mnyembahnya.
2.      Kepercayaan terhadap Tuhan
Menurut pendapat Rudolf Otto,Karen Armstrong menjelaskan  kepercayaan akan adanya Tuhan ini ada disebabkan manusia mempunyai rasa tentang hal ghaib        ( numinous ),rasaakan adanya kekuatan misterius yang melekat dalam setiap Aspek kehidupan dan itulah dasar dari Agama.
3.      Percaya kepada Tuhan adalah Fitrah
Dalam Prespektif Islam,percaya kepada Tuhan merupakan Fitrah yang ada dalam diri Manusia.
Allah SWT Berfirman:


“ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama Allah,tetaplah atas fitrah Allah Dia telah menciptakan manusia menurut fitrah itu,Tidakada perubahan pada fitrah Allah.Itulah Agama yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”.( QS.Ar-Rum:30 )
Ayat diatas menegaskan bahwa fitrah merupakan awal penciptaan manusia.Dan dalam awal penciptaan manusia itu,manusia mengakuieksistensi Allah SWT.Oleh kearena itu tetaplah dalam Agama yang hanya berserah diri kepada Allah SWT agar manusiatetap dalam fitrahnya.




4.      Konsep Tuhan dalam Islam
Konsep Tuhan dalam Islam yang otentik dan final dan didasarkan atas wahyu, telah mematahkan asumsi-asumsi konsep-konsep ketuhanan agama lain yang masih problematik. Lafadz “Allah” yang merupakan nama Tuhan, sudah ada sejak zaman arab Pra-Islam. Lafadz tersebut juga yang dipakai Allah untuk mengenalkan diri-Nya kepada makhluknya. Adapun Konsep Tuhan dalam Islam dirumuskan dalam al-Qur’an yang tergambar dalam syahadat tauhid “Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah” (tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah).
5.      Konsep Tuhan dalam Pliralisme Agama
Peradaban Barat dengan gelombang modernismenya, telah medekonstrusi Tauhid umat Islam. Melalui paham liberalisme yang berakar pada konsep relativisme dan skeptisisme, sebagian orang telah gemar dan gencar melakukan penelaahan ulang terhadap konsep-konsep yang fundamental dalam agama Islam. Kemudian membentuk arus baru dengan apa yang disebut sebagai pluralisme agama. Penganut Pluralisme agama berasumsi bahwa semua agama sama benarnya, sama-sama sah menuju Tuhan yang sama. salah satu ‘penyakit’ yang disebar melalui paham ini adalah konsep mengenai Tuhan. John Hick misalnya, menggagas konsep “The Eternal One”, yaitu Tuhan yang menjadi tujuan semua agama. Apa pun jalannya tujuannya tetap satu. Begitulah John Hick berpandangan.
Penganut pluralisme agama menganggap bahwa  Konsep Tuhan agama tertentu, sama dengan konsep Tuhan dalam agama lain. Maka tak heran bila muncul pernyataan seperti: satu Tuhan tiga agama; semua agama dapat bertemu pada tataran esoterik; semua agama adalah jalan yang sama-sama sah menuju Tuhan yang sama; banyak jalan menuju Tuhan;  dan lain sebagainya. Padahal konsep Tuhan dalam Islam berbeda dengan agama-agama lain, bahkan juga berbeda dengan tradisi filsafat, budaya dan peradaban lain. Konsep Tuhan dalam Islam adalah unik dan berbeda. Jadi , tidak tepat bila menyamakan konsep Tuhan dalam level transendent tidaklah tepat. Karena, pada level esoterispun, masing-masing agama memiliki konsep Tuhan yang eksklusif yang berarti bahwa terdapat perbedaan antara agama satu dengan yang lain.


Pandangan bahwa semua agama menyembah Tuhan yang sama, tidak dapat dibenarkan. Sebabnya, dalam Kristen, nama Tuhan masih spekulatif dan problematik. Bahkan dalam Ajaran Kristen pun sudah menyatakan tidak ada keselamatan di luar gereja
Dalam pandangan Islam, jalan menuju Allah hanya satu, yakni Islam, dengan mengikrarkan syahadat Islam (“Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah”).  Jadi tidak ada jalan lain menuju Allah kecuali dengan Islam.
Allah SWT Berfirman:

“ Sesungguhnya Agama yang diridhai disisi Allah adalah Islam “.( QS.Ali Imran : 19 )
C.    KONSEP WAHYU
1.      Pengertian Wahyu
Menurut bahasa Wahyu adalah Pemindahan sesuatu kepada  yang lain.Menurut Ibnu Manzhur Wahyu mencakup Isyarat,kitabah,Risalah,Ilham dan Klam Khafi.
Menurut Prof. Syeh Muhammad Naquib al-Attas, Islam memiliki worldview (pandangan alam/pandangan hidup) yang berbeda dengan pandangan hidup agama/peradaban lainnya. Al-Attas menjelaskan sejumlah karakteristik pandangan hidup Islam, antara lain:
a.    Berdasarkan kepada wahyu
b.    Tidak semata-mata merupakan pikiran manusia mengenai alam fisik dan keterlibatan manusia dalam sejarah, sosial, politik, dan budaya;
c.    Tidak bersumber dari spekulasi filosofis yang dirumuskan berdasarkan pengamatan dan pengalaman inderawi;
d.   Mencakup pandangan tentang dunia dan akhirat.



2.      Wahyu adalah Tanzil
Catatan dari Al-Qaththan bahwa wahyu itu Munazzal,diturunkan langsung perlu mendapatkan perhatian tersendiri.Karena itu berarti apa yang diterima oleh Nabi adalah murni sebagai Firman Allh SWT secara utuh.Tidak terkandung didalamnya penafsiran dan pengalihan bahasa oleh Malaikat atau oleh Nabi Sendiri.
3.      Konsep syahadah
Islam adalah nama sebuah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Makna “Islam” itu sendiri digambarkan oleh Nabi Muhammad saw dalam berbagai sabda beliau. Imam al-Nawawi dalam Kitab hadits-nya yang terkenal, al-Arba’in al-Nawawiyah, menyebutkan definisi Islam pada hadits kedua: “Islam adalah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, engkau menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan shaum Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah — jika engkau berkemampuan melaksanakannya.” (HR Muslim). Pada hadits ketiga juga disebutkan, bahwasanya Nabi Muhammad saw bersabda: “Islam ditegakkan di atas lima hal: persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, penegakan shalat, penunaian zakat, pelaksanaan haji ke Baitullah, dan shaum Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim).
4.      Islam satu-satunya Agama Wahyu
Setelah wahyu Allah SWT sempurna diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, maka Allah menegaskan, bahwa:

”Pada Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamundan Aku cukupkan bagimu nikmatku, dan Aku ridhai Islam sebagai agamamu.” ( QS.Al-Maidah :3 ).
Karena Islam memelihara kontinuitas kenabian, maka Islam adalah satu-satunya agama yang memelihara kontinuitas wahyu. Karena itu, Islam bisa dikatakan sebagai satu-satunya agama wahyu. Ini bisa dilihat dari berbagai indikator:
a.         Diantara Agama-agama yang ada, hanya Islamlah yang namanya secara khusus disebutkan dalam Kitab Sucinya
b.    Dalam soal nama dan konsep Tuhan
c.    Karakteristik Islam sebagai agama wahyu bisa dilihat dari tata cara ibadah/ritual dalam Islam yang semuanya berdasarkan pada al-wahyu (al-Quran dan sunnah).
d.   Konsep Islam sebagai agama otentik dan final dapat terjadi karena konsep wahyu dalam Islam adalah bersifat final.
D.  KONSEP KENABIAN
1.    Pengertian Nabi
Nabi berasal dari kata Naba yang berarti berita yang sangat penting.Istilah Nabi itu sendiri berartiseorang yang diberi berita ( Mukhbar ) dan penyampaian berita dari Allahswt ( Mukhbir ).Berita yang dimaksuk adalah Wahyu.
Istilah lain dari Nabi adalah Rasul,artinya seseorang yang diutus.Maksudnya adalah seseorang yang diutus oleh Allah SWT.
2.    Kenabian bukan Kecerdasan Manusiawi
Keterikatan yang erat antara Nabi/ Rosul dengan Allah SWT melalui Wahyu perlu ditegaskan ulang untuk menyanggah pendapat-pendapat bahwa kenabian adalah sebuah proses kecerdasan Manusia tingkat tinggi,hasil imajinasi kompositif,atau kemampuan melakukan kontak dengan akal aktif yang berada di dunia spiritual      ( Malaikat Jibril ).
Pendapat-pendapat tersebut terlalu dibuat-buat dan dihawatirkan menirutuduhan orang-orang Musyrik Mekah terhadap Nabi Muhammad SAW yang menyebut beliau sebagai seorang Penyair,mampu berkomunikasi dengan alam ghaib dan alam mimpi.Semua tuduhan itu dibantah oleh Allah SWT,karena knabian dengan Wahyunya merupakan sesuatu yang jauh lebih tinggi dari semua tuduhan itu karena kenabian bukan merupakan kecerdasan Manusiawi.
3.    Perbedaan Nabi dan Rasul
Sebagian Ulama berpendapat bahwa Nabi adalah sseorang yang diberi wahyu tetapi didak diberi tugas untuk menyampaikan kepada umatnya.Sedangkan Rasul ditugaskan menyampaikan ajaran kepada umatnya.
Al-Asyqar berpendapat bahwa Rasul ituseseorang yang diutus dengan membawa syariat yang baru,sementara Nabi adalah seseorang yang diutus untuk menguatkanSyari’at Nabi Sebelumnya.



4.    Jumlah Nabi dan Rasul
Jumlah Nabi dan Rasul sangat banyak,beberapa diantaranya disebutkan dalam Al-Qur’an dan sebagian lagi tidak disebutkan.
Rosulullah Bersabda yang artinya:
“ Dari Abu Dzar ia berkata,Aku bertanya Wahai Rosulullah siapakah Nabi pertama?Beliau menjawab Adam.Aku bertanya lagi apakah ia seorang Nabi? Beliau menjawab ya,Nabi yang diajak bercakap-cakap langsung dengan Allah.Aku bertanya lagi Berapa jumlah Rasul?Beliau menjawab 300 belasan,jumlah yang banyak.Dalam Riwayat Abu Umamah Abu Dzar bertanya Berapa jumlah keseluruhan Nabi?Beliau menjawab 124.000 diantaranya 315 orang menjadi Rasul”.
5.    Agama Nabi dan Rasul
Semua Nabi dan Rasul diutus oleh Allah SWT dengan ajaran yang sama yakni beribadah hanya kepada Allah dan menjauhi selain Allah ( Thaghuth ).
 Allah SWT Berfirman:

“Dan sesungguhnya kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat untuk menyembah Allah dan menjauhi Thaghuth ”.( Qs.An-Nahl:36 )
6.    Proses penyampaian pesan kepada para Nabi
a.       Melalui Wahyu
b.      Melalui Sunah
c.       Melalui Firasat
d.      Melalui Do’a
e.       Melalui Uswah
7.    Kriteria Para Nabi
a.       Manusia
b.      Laki-laki
c.       Pilihan
d.      Mempunyai kemampuan tinggi
e.       Memiliki Mukjizat

E.   KONSEP WAHYU ( AL-QUR’AN DAN TAFSIR AL-QUR’AN )
1.    Pengertian Al-Qur’an
Menurut bahasa Al-Qur’an adalah Bacaan.Sedangkan menurut Istilah Al-Qur’an adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada pnutup Nabi-nabi melalui pelantaraan malaikat jibril,yang tertulis dalam Mushaf,yang diriwayatkan secara mutawatir,yang dipandang ibadah bagi yang membacanya,yang diawali dengan surat Al-Fatihh dan diahiri dengan surat An-Nas.
2.    Nama-nama  Al-Qur’an
a.    Al-Furqan
b.    Al-Qur’an
c.    Al-Kitab
3.      Sifat-sifat  Al-Qur’an
a.      An-Nur                                    f. Ar-Rahmah
b.      Al-Huda                       g. Al-Hikmah
c.      As-Syifa                       h. Al-Basyir
d.      Ad-Dzikr                      i. An-Nadzir
e.      Al-Mauidzah                j. Al-Wa’d wal Wa’id
4.      Al-Qur’an dan Tafsir Al-Qu’an Menurut tokoh Islam
Salah satu dasar keyakinan Kristian terhadap keaslian semua teks Al-Kitab/Bible adalah kemampuannya tahan uji selama 2000 tahun terhadap semua lawannya. Sebaliknya, Al-Qur'an dipastikan akan hancur kalau diuji dengan kriteria yang sama, ini menurut pengakuan tokoh-tokoh dan pujangga Islam sendiri. Ternyata Al-Kitab adalah Firman Allah yang diturunkan - pasti, diuji dan lulus. Sama nyata adalah fakta bahwa Al-Qur'an hanya karangan seorang untuk suku bangsanya sendiri yang tidak mampu tahan uji kalau keasliannya diuji dengan terperinci.
5.      Pengaruh Metodologi Al-Kitab (Bible) Terhadap Kajian Al-Quran dan Tafsirnya
Melanjutkan analisanya, Dr.Jeffery berpendapat bahawa semua mushaf-mushaf al-Quran tersebut merupakan sebahagian daripada mushaf-mushaf tandingan (rival codices) terhadap mushaf suntingan khalifah Uthman, kemudian beliau bekerja-sama dengan Bergstresser, guru Joseph Schacht merancang untuk membuat al-Quran edisi kritikal (a critical edition of the Quran).

6.      Karakteristik Tafsir Al-Qur’an dalam Islamic Worldview
Metode Tafsir al-Qur'an lahir dan berkembang seiring dengan adanya struktur keilmuan dalam worldview Islam yang terdapat dalam al-Qur'an. Worldview Islam yang berasal dari wahyu yang telah dicanangkan oleh Nabi saw semenjak di Mekkah mengandung 'isitlah-istilah konseptual, termasuk di dalamnya istilah konseptual tentang tafsir. Secara umum, hal ini dipandang sebagai 'kerangka awal konsep keilmuan' (pre-scientific conceptual scheme), yang secara otomatis juga melahirkan elemen-elemen epistemologis yang mendasar dalam Islam. Kandungan bangunan konsep-bangunan konsep wahyu itu telah mendorong dan mengkondisikan Umat Islam terus menelaah, mendalami, mengeksplorasi dan menafsirkannya secara intens. Artinya, sedari awal wahyu yang mengandung scientific worldview itu telah menyebabkan timbulnya kegiatan-kegiatan keilmuan di kalangan masyarakat Muslim.
Kegiatan-kegiatan keilmuan dalam masalah penafsiran al-Qur'an berawal dari uraian dan penjelasan langsung Rasulullah saw terhadap kandungan al-Qur'an kepada para sahabatnya. Dalam kaitannya dengan wahyu, yang beliau lakukan ini adalah satu kewajiban yang Allah swt bebankan kepadanya untuk menjelaskan perintah-perintah, larangan-larangan dan lain sebagainya yang terkandung dalam al-Qur'an itu sendiri. Jika ada di antara para sahabat yang tidak mengerti mengenai kandungan suatu ayat, atau jika terjadi perselisihan di antara mereka tentangnya, maka para sahabat langsung mengembalikannya kepada Baginda Rasul saw, sehingga dapat diketahui makna dan penjelasan yang benar tentangnya (tafsirannya). Demikianlah, para sahabat Rasulullah saw sangat hati-hati dalam pemahaman dan penafsiran al-Qur'an. Setidaknya ini tampak dari ungkapan  sahabat Abu Bakr al-Siddiq misalnya, "bumi mana yang membawaku dan langit mana yang menaungiku jika aku mengatakan di dalam Kitab Allah apa yang tidak diketahui."
Tafsir, setelah masa sahabat (tabi'in), perkembangannya masih sangat terkait dengan masa sebelumnya (masa Rasulullah saw dan sahabat). Dimana pada masa tabi'in ini, tafsir belum berupa disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Tapi pada saat itu, ia masih merupakan bagian dari Hadith. Para tabi'in menafsirkan al-Qur'an dengan al-Qur'an, Hadith Nabi, dan pendapat para sahabat. Setelah itu, baru mengembangkan penafsiran sendiri berdasarkan ijtihad. Ini artinya, sejak zaman Rasulullah saw, akal tidak dibiarkan liar kesana-kemari tanpa ikatan yang jelas. Ia senantiasa terkait dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabat beliau. Ini penting, sebab akal yang liberal hanya akan dengan mudah menghakimi "salah" metode Tafsir al-Qur'an. Jadi, kendati telah lahir sekian banyak kitab tafsir dalam khasanah Islam, namun pernyataan bahwa tafsir itu relatif sangatlah keliru. Interaksi intens para sahabat semenjak masa Rasulullah saw dengan al-Qur'an telah secara cermat dan tepat mengungkap 'Struktur Metode Tafsir' yang sesuai dengan karakteristik wahyu dengan segala mukjizatnya.
Berbeda dengan tafsir, Hermeneutika yang 'dipaksakan' Barat ke dalam dunia Islam hanyalah sebuah metode pemahaman teks, yang pada awalnya diasosiasikan kepada Hermes, yang dalam mitologi Yunani dipandang sebagai dewa yang diutus oleh Zeus (Tuhan) untuk menyampaikan dan menerjemahkan pesan dan berita yang masih samara-samar ke dalam bahasa yang dipahami manusia di bumi. Tugas Hermes ini dianggap identik dengan tugas Rasulullah saw yang menyampaikan pesan Allah swt kepada umat Manusia.
F.   KONSEP ALAM
1.    Pengertian Alam
Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia ini selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam dapat dibedakan mrnjadi beberapa jenis, diantaranya adalah alam ghoib dan alam syahadah. Alam syahadah dalam istilah Inggris disebut universe yang artinya seluruhnya, yang dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai alam semesta.Sedangkan Alam Ghaib adalah alam yang tersembunyi yang tidak terlihat oleh panca indra.
2.   Penciptaan Alam Semesta
a.       Menurut Teori Big Bang
Pada abad 20 muncul suatu teori baru tentang penciptaan alam semesta, yaitu teori Big Bang. Teori ini mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan. Pada teori ini, dikatakan bahwa alam semesta terbentuk karena sebuah ledakan besar yang disebut Big Bang. Teori Big Bang merupakan kebalikan dari teori alam semesta yang tetap. Teori Big bang menyatakan bahwa alam semesta terbentuk oleh suatu ledakan besar. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa terdapat permulaan pada alam semesta. Banyak orang yang menganut paham materialis yang tidak percaya dan menyanggah teori ini. pada abad 20 muncul suatu teori baru tentang penciptaan alam semesta, yaitu teori Big Bang. Teori ini mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan. Pada teori ini, dikatakan bahwa alam semesta terbentuk karena sebuah ledakan besar yang disebut Big Bang. Teori Big Bang merupakan kebalikan dari teori alam semesta yang tetap. Teori Big bang menyatakan bahwa alam semesta terbentuk oleh suatu ledakan besar.
b.      Menurut Al Quran
Menurut pandangan Al Quran, penciptaan alam semesta dapat dilihat pada surat Al Anbiya ayat 30.
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”
Ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwa setelah air diturunkan ke bumi,  maka sebelum Allah ciptakan hewan , tentunya yang terlebih dahulu Allah cipakan adalah tumbuh-tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan. Kemudian hewan-hewan ada juga yang menjadi cadangan makanan untuk hewan-hewan predator. Semua jenis hewan, baik burung maupun hewan darat, ternyata menurut ilmu pengetahuan memang asal-usulnya dari hewan air.
Selanjutnya  Allah SWT katakan menciptakan langit dari asap . Bumi, sebelum Allah swt hidupkan dengan menurunkan air dari langit, pada mulanya adalah sebuah bola api yang sangat panas. Ilmu pengetahuanpun mengakui hal tersebut. Tetapi tanpa perlu pembuktian, kita tahu bahwa perut bumi masih mengandung lumpur dan lahar yang sangat panas sampai saat ini. Sebuah benda yang panas, seperti sebatang besi yang membara misalnya, apabila disiram air akan menyebabkan munculnya asap dan uap air. Demikian juga dengan bola panas bumi pada waktu air diturunkan maka dia mengeluarkan asap dan uap air. Apa bedanya asap dengan uap air ? Asap bersifat adhesive (mengikat) sedangkan uap bersifat kohesip (tidak mengikat). Asap dari bumi inilah yang kemudian Allah swt ciptakan menjadi langit yang tujuh lapis. Kemudian dalam tempurung langit yang pertama Allah ciptakan bintang-bintang. Darimana Allah swt ciptakan bintang-bintang. Wallahu a’lam, tidak ada penjelasan dalam Al Qur’an. Allah swt Kuasa menciptakan segala sesuatunya dari yang tiada menjadi ada.
3.      Karakteristik Integral Alam Semesta
a.     Terbatas
b.    Berubah
c.     Ditentukan
d.    Bergantung
e.     Relatif
4.      Tujuan Penciptaan Alam Semesta
Adapun tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan dihancurkan. Akan tetapi adalah untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan. Tujuan alam diciptakan juga  bukan untuk disembah, dikultuskan, dan dimintai pertolongan. Akan tetapi adalah untuk dikelola, dibudidayakan, dan dimanfaatkan dalam kehidupan. Pada akhirnya alam diciptakan hanya sebagai fasilitas semata bagi manusia untuk mengenal dan lebih mendekatkan diri pada Allah.
5.      Hubungan Manusia dengan Alam Semesta
a.    Hubungan Historis 
Jika dihubungkan bahwa evolusi manusia dahulu sampai sekarang sesungguhnya menyangkut perubahan gejala-gejala jagat raya/alam meliputi tingkah laku, unsure, atom, dan elemen. Dari hal itulah terdapat hubungan historis antara manusia dan alam semesta.
b.    Hubungan Fungsional
Salah satu teori yang menunjukkan hubungan antara manusia dengan alam adalah teori anthroposentris yang menyebutkan bahwa manusia menjadi pusat alam. Maksudnya semua yang ada di alam adalah untuk manusia, seperti firman Allah:

“Dan Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.”
 (Q.S. Al Baqarah :29)
G.  KONSEP MANUSIA
1.    Penciptaan Manusia tahap Pertama
Pada tahap pertama,Al-Qur’an menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tiada,dari substansi organik yang rendah dengan sebutan tanah liat gelap,debu dan lumpur,lalu ditiupkan padanya ruh dari Allah SWT.

Allah SWT Berfirman:



“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat,sesungguhnya aku telah menciptakanseorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk,maka apabila aku telah menyempurnakan kejadianya,dan telah meniupkan kedalamnya ruh dariku,maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”.(Qs.Al-Hijr:28-29)
2.    Penciptaan Manusia tahap Kedua
Sementara pada tahap kedua,manusia diciptakan dalam proses yang dapat dicerna oleh ilmu pengetahuan,”sperma disimpan dalam rahim yang kokoh,kemudian diubah menjadi segumpal darah,yang kemudian dibungkus dengan tulang dan daging.
Allah SWT Berfirman:




“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari saripati dari tanah,kemudian kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh.Kemudian kami jadikan air mani itu segumpal darah,lalu segumpal darah itu kami jadkan segumpal daging,dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang,lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging,Kemudian kami jadikan mahluk yang berbentuk lain.Maha suci Allah pencipta yang paling baik”.(Qs.Al-Muminun:12-14)
3.    Tujuan diciptakan Manusia
a.       Untuk menyembah Allah SWT
b.      Untuk menguji siapa yang beriman dan siapa yang Kafir
c.       Untuk menguji siapa yang paling bik amalnya
d.      Untuk memakmurkan bumi
e.       Untuk menjadi Khalifah di bumi


4.    Sifat-sifat ( Tabi’at ) Manusia
a.       Payah                                                    h. Mengluh
b.      Hewan yang Menjelaskan                    i. Tergesa-gesa
c.       Menerima Ilmu                                     j. Pembangkang
d.      Suka membantah                                  k. Manusia akan ditanya
e.       Makhluk lemah                                     l. Suka mengikuti sangkaan
f.       Sombong                                              m. Diciptakan dalam bentuk sempurna
g.      Kikir
H.  KONSEP PSIKOLOGI MANUSIA
1.    Kemampuan-kemampuan Manusia
a.       Hidup / mati
b.      Bergerak / kerja
c.       Menahan
d.      Punya keinginan
e.       Berfikir / konsep
2.    Faktor-faktor yang mempengaruhi Manusia
a.       Bekal                                        f. Malaikat yang menjaga
b.      Orang tua                                  g. Hidayah     
c.       Lingkungan                              h. Perbuatan
d.      Pendidikan                               i. Do’a
e.       Setan yang membisik
3.    Proses Kehidupan Manusia
a.      Azali
b.      Dunyawi
-          Hidup
-          Mati
c.       Ukhrawi
-          Mati
-          Alam Kubur ( Barzah )
-          Qiamat
-          Syurga / Neraka
4.    Konsep Jiwa Manusia
a.       Nafsul Amarah,yaiu jiwa yang selalu berbuat kejelekan,seperti Bodoh dan Dhalim.
b.      Nafsul Lawwamah,yaitu jiwa yang selalu taat kepada Allah yang didalamnya terdapat Muhasabah,Mujahadah dan Murokobah.
c.       Nafsul Muthmainnah,yaiu jiwa yang tenang yang selalu melaksanakan kewajibanya kepada Allah SWT.
I.     KONSEP KEBEBASAN
1.      Pengertian Kebebasan
Dalam KBBI arti Bebas yaitu:
a.    Lepas sama sekali
b.    Lepas dari kewajiban
c.    Lepas dari aturan
d.   Lepas dari Jajahan
Dari beebrapa Definisi tersebut munculah pertanyaan:
a.    Apakah Manusia bebas lepas sama sekali ?
b.    Apakah Manusia bebas dari kewajiban ?
c.    Apakah Manusia bebas tidak terbatas dengan aturan ?
d.   Apakah Manusia bebas tidak dijajah ?
2.      Jenis-jenis Manusia dalam Kebebasan
a.       Nafsani
b.      Badani
c.       Shina’i
3.      Macam-macam Pekerjaan Manusia dalam kebebasan
a.       Perbuatan
b.      Amal
c.       Karya
4.      Konsep kebebasan dalam Islam dan Sekuler
Semua penafsiran konsep-konsep kunci dan amalan yang terlahir darinya mencerminkan sesuatu worldview (pandangan alam). Kebebasan adalah konsep yang amat penting dalam worldview sekuler, tetapi tidak begitu penting dalam worldview berbasis agama, terutama agama Islam, kecuali jika worldview berbasis agama itu sudah dipengaruhi oleh worldview sekuler.
Masalahnya, apakah kerangka atau prinsip-prinsip utama worlview sekuler ini? Berdasarkan rumusan sarjana Barat dan seperti yang terbukti dari pengalaman kebudayaan dan tamadun (peradaban) mereka, bisa dipahami :
a.       Bagi mereka, alam jagad raya -- yaitu universe -- ini adalah satu-satu alam yang ada
Dalam pandangan mereka, jagad raya ini juga tidak mempunyai kewujudan dan makna rohani. Tidak ada alam rohani, alam arwah, alam malakut, jabarut. Tidak ada syurga, neraka. Cuma ada jagad raya atau universe ini; bukan saja terbatas kepada jagad raya yang berputar mengelilingi matahari kita. Malah setiap bintang itu adalah matahari dan pusat bagi universenya sendiri. Kononnya, hampir tak terhitung jumlahnya. Prinsip-prinsip lain dalam pandangan alam mereka, semua terlahir dari yang pertama ini.
b.       Dalam pandangan-alam sekular, semua nilai dianggap tidak memiliki watak sakral, suci, dan kekal abadi.
c.       Kegiatan dan tujuan politik hanya terbatas kepada kepentingan kehidupan dalam dunia ini, tiada tujuan ukhrawi
Malah kegiatan keagamaan dibenarkan dan dikembangkan untuk men-capai kesejahteraan dan kejayaan duniawi. Keempat, alat bagi mencapai kesejahteraan dalam hidup duniawi ini hanyalah akal fikiran manusia dan saling membantu antara mereka. Dalam konteks ini, ilmu sains, perekonomian,perubatan dan teknologi adalah yang paling dibutuhkan.
Sedangkan kebebasan beragama dalam Islam,tidak ada paksaan didalamnya bagi yang mau masuk Islam atau tidak.Allah SWT Berfirman:

“ Tidak ada paksaan dalam Beragama “
J.    KONSEP NILAI DAN KEBAJIKAN
1.    Pengertian Nilai
Menurut Webster Nilai adalah prinsip, standar atau kualitas yang dipandang bermanfaat dan sangat diperlukan.
Menurut Ibnu Qayyim Nilai adalah suatu keyakinan dan kepercayaan yang menjadi dasar bagi seseorang atau sekolompok orang untuk memilih tindakannya, atau menilai suatu yang bermakna bagi kehidupannya.


2.    Macam-macam Nilai
a.       Dilihat dari segi Mythlak dan Nisbi
-          Muthlak
-          Nisbi
b.      Dilihat dari segi Perwujudan Maslahat
-          Menjaga 5 dasar,yaitu:
·      Menjaga Agama
·      Menjaga Diri
·      Menjaga Akal
·      Menjaga Keturunan
·      Menjaga Harta
-          Tingkat Kemanfaatan
·      Ad-Dhoruriyat ( Primer )
·      Al-Hajiyyat ( Sekunder )
·      At-Tahsiniyyat ( Tersier )
-          Tingkat Hukum
·           Wajib
·           Mandhub
·           Halal
·           Makruh
·           Haram
3.      Konsep Nilai dalam Islam
    Konsep Nilai dalam Islam sangatlah penting bagi setiap orang,karena dengan Nilai dan kebajikan seseorang harus bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai suatu yang tidak pantas atau yang pantas dikerjakan, dimiliki dan dipercayai.
4.      Pengertian Kebajikan
Menurut Socrates kebajikan merupakan semacam kearifan atau kebijaksanaan yang menimbulkan keselarasan pada jiwa seseorang yaitu kesehatan, keindahan, dan kesejahteraan dari jiwa.



5.      Macam-macam Kebajikan
a.      Al - Ma’ruf
b.      Al – Khoir
c.       Al – Adl
d.      At – Taqwa
e.       Al – Ihsan
f.        Al - Birr
6.      Konsep Kebajikan dalam Al-Qur’an
Melaksanakan Kebajikan dengan Memberikan infaq di jalan Allah merupakan hal yang sangat berat untuk dilakukan manusia, karena seperti telah dijelaskan, manusia mempunyai sifat untuk cinta terhadap kekayaan dunia.Manusia lebih suka membelanjakan harta itu untuk memenuhi kepentingan pribadinya, daripada harus diberikan kepada orang lain, ia lebih suka mengumpulkan dan menyimpannya daripada dikeluarkan untuk kepentingan masyarakat, dan ini merupakan sifat dasar manusia.
Kebajikan bisa dicapai bukan hanya dengan mengerjakan shalat,Infak dan Ibadah lainya,namun kebajikan yang bisa mengantarkan kita ke Maqam Abrar sangat beragam dan lebih dari itu. Al-Abrar adalah orang-orang yang berpegang teguh terhadap Iktikad-iktikad dasar dalam agama, hal ini meliputi Iman kepada Allah, hari akhir serta hal-hal lain yang berkaitan dengan keduanya.
K.  KONSEP KEBAHAGIAAN
1.      Pengertian Kebahagiaan
Kata Kebahagiaan memiliki banyak arti,diantaranya adalah sebagai  berikut:
a.    Al – Farhu
Al – Farhu yaitu lapang dada disebabkan karena lezatnya yang dekat         ( Dunia ).Allah SWT Berfirman:

“Dan pada hari itu berbahagialah orang-orang yang beriman”.(Qs.Ar-Rum:4)
b.    As-Surur
As-Surur yaitu sesuatu yang tersembunyi dari kebahagiaan.


Allah SWT Berfirman:

“Dan mereka kembali kepada keluarganya dalam keadaan gembira.”(Qs.Al-Insyiqaq:9)
c.    Ar-Ribhu
Ar-Ribhu yaitu Tambahan perolehan dalam jual beli.Allah SWT Berfirman:

“Maka tidak akan beruntung perdagangan mereka.”(Qs.Al-Baqarah:16)

d.    As – Sa’adah
As – Sa’adah yaitu bantuan pikiran ketuhanan bagi manusia dalam mendapatkan kebaikan.Allah SWT Berfirman:

“Maka diantara mereka ada yang bersedih hati ada pula yang berbahagia.”(Qs.Hud:105)
e.    Al – Falah
Al – Falah yaitu keberuntungan dengan mendapatkan yang diinginkan.Hal tersebut dijelaskan dalam lafadz adzan yaitu sebagai berikut:

“Marilah kita menuju kemenangan”
2.      Macam-macam Kebahagiaan
a.      Qalbun Syakir
b.      Al – Azwaj As – Shalihah
c.       Al – Aulad Al – Abror
d.      Al – BiahAs – Shalihah
e.       Al – Mal Al – Halal
f.        Tafaqqahu Fid – Din
g.      Al – Umru Al - Mubarok
L.   KONSEP ILMU
1.      Konsep Awal Ilmu
Secara etimologi, ilmu berasal dari akar kata ‘ain-lam-mim yang diambil dari perkataan ‘alamah, yaitu tanda, petunjuk, atau indikasi yang denganna sesuatu atau seseorang dikenal.  Dalam menjelaskan ilmu secara terminology, al-Attas menggunakan dua definisi, pertama, ilmu sebagai sesuatu yang berasal dari Allah SWT, bisa dikatakan bahwa ilmu adalah datangnya (hushul) makna sesuatu atau obyek ilmu ke dalam jiwa pencari ilmu. Kedua, sebagai sesuatu yang diterima oleh jiwa yang aktif dan kreatif, ilmu bisa diartikan sebagai datangnya jiwa (wushul) pada makna sesautu atau obyek ilmu. Hal ini berimplikasi ilmu itu mencakup semua hal. Selanjutnya al-Attas menjelaskan bahwa kedatangan yang dimaksud adalah proses yang di satu pihak memerlukan mental yang aktif dan persiapan spiritual di pihak pencari ilmu, dan di pihak lain keridhaan serta kasih sayang Allah SWT sebagai zat yang memberikan ilmu. Definisi ini mengisyaratkan bahwa pencapaian ilmu dan pemikiran, yang juga disebut proses perjalanan jiwa pada makna, adalah sebuah proses spiritual.
Dalam Risalah-nya, al-Attas mengklasifikasikan ilmu berdasarkan hakikat yang inheren dalam keragaman ilmu manusia dan cara-cara yang mereka tempuh untuk memperoleh dan menganggap kategorisasi ini sebagai bentuk keadilan dalam menempatkan ilmu pengetahuan sebagai obyek dan manusia sebagai subyek. Dalam klasifikasinya tersebut, al-Attas membagi ilmu dalam dua bagian, yaitu ilmu iluminasi (ma’rifah) dan ilmu sains, dalam bahasa Melayu yang pertama disebut dengan ilmu pengenalan dan yang kedua disebut dengan ilmu pengetahuan. Dalam konteks ini, ilmu pengetahuan jenis pertama dikategorikan sebagai ilmu fardhu ‘ain yang bisa dan harus dipelajari oleh setiap umat Islam. Sedangkan ilmu pengetahuan dalam kategori kedua berkaitan dengan fisik dan obyek-obyek yang berhubungan dengannya, yang bisa dicapai melalui penggunaan daya intelektual dan jasmaniah. Ia bersifat fardhu kifayah dalam perolehannya. Hubungan antara kedua kategori ilmu pengetahuan ini sangat jelas.
2.      Ilmu dalam ajaran dan Peradaban Islam
Sebagai bukti bahwa Islam memerangi Sofisme,Islam mewajibkan pencarian Ilmu Pengetahuan.Nabi Muhammad SAW menegaskan dalam Haditsnya,yaitu:

“Menuntut Ilmu itu Wajib bagi setiap Muslim”.
Ilmu menempati posisi yang sangat penting dalam Islam.Penekanan kepada Ilmu dalam ajaran Islam sangat jelas terlihat dalam Al-Qur’an,Sunah Nabi SAW dan ajaran semua tokoh Islam dari dulu sampai sekarang.


3.      Obyek Ilmu
Adapun Obyek Ilmu menurut Al-Attas adalah sebagai berikut:
a.      Eksistensi nyata ( Haqiqi )
b.      Eksistensi Indrawi ( Hissi )
c.      Eksistensi Imajinasi ( Khayali )
d.     Eksistensi intelektual ( Aqli )
e.      Eksistensi analogi  (Syibhi )
f.       Eksistensi suprarasional
4.      Sumber Ilmu dan Cara Memperolehnya
Pada dasarnya seluruh Ilmu yang ada dialam dunia ini bersumber dari Allah SWT.Adapun cara memperoleh Ilmu yang datang dari Allah SWT tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Indera Sehat ( Hawass Salimah )
b.      Laporan yang Benar ( Khabar Shadiq )
c.       Intelek dan Ilham ( Intuition )
5.      Tahapan Kelahiran Ilmu
Menurut Hamid Fahmy Zarkasyi menjelaskan tahapan-tahapan kelahiran Ilmu adalah sebagai berikut:
a.    Turunya wahyu dan lahirnya pandangan hidup Islam
b.    Lahirnya kesadaran bahwa wahyu yang turun tersebut mengandungstruktur Ilmu pengetahuan.
c.    Lahirnya tradisi keilmuan dalam Islam yang ditujukan dengan adanya komunitas Ilmuan.
d.   Lahirnya Disiplin Ilmu-Ilmu Islam
M.   ISLAMISASI ILMU
1.    Latar Belakang Islamisasi Ilmu
Membicarakan tema tentang Islamisasi Ilmu Pengetahuan,tidak lepas dari sosok Syed Muhammad Nuqaib Al-Attas.Sebab seperti yang dikemukakan oleh Wan Mohd.Nor Wan Daud,Al-Attas adalah salah seorang tokoh pemikir Islamyang pertama kali menggagas ide Islamisasi Ilmu Pengetahuan,tepatnya Ilmu Pengetahuan Kontemporer/modern/masa kini,disamping dua ide lainya,yaitu:
a.    Problem terpenting yang dihadapi umat Islam saat ini adalah masalah Ilmu Pengetahuan
b.    Ilmu Pengetahuan modern tidak bebea nilai ( netral ) sebab dipengaruhi oleh pandangan-pandangan keagamaan,kebudayaan,dan filsafat yang mencerminkan kesadaran dan pengalaman manusia barat.
2.      Problem Ilmu
Ketika para pemikir Muslim cenderung latah,dengan ide Modernisasi dan Westernisasi,dalam membangkitkan umat Islam dari keterpurukanya,maka Al-Attas adalah diantara sejumlah tokoh yang mengingtkan bahaya kelatahan tersebut.Dalam Bukunya “ Risalah untukkaum Muslimin”Al-Attas mengatakan bahwa kebangkitan umat Islam tidak hanya dengan memberikan perhatian yang besar terhadap pendidikan dengan cara pembenahan yang menjiplak sistem dan budaya pendidikan barat,sesustu yang tampaknya sangat lumrah.Yang lebih penting dari itu dan perlu mendapatkan perhatian khusus adalah pembenahan masalah konsepsi Ilmu yang benar,mulai tingkat perguruan tinggi sampai tingkat sekolah menengah dan dasar.
3.      Kerangka Kerja Islamisasi
Dalam Bukunya “ Risalah untukkaum Muslimin”Al-Attas menyampaikan ide-ide yang telah dituangkan dalam buku-buku tersebut lewat suatu makalah utama berjudul ” Preliminary Thoughts n the Nature of Knomledge and the Definition and aims of Education “.Didalamnya terdapat Konsep-konsep dan Elemen-elemen yaitu sebagai berikut:
a.    Mngandalkan kekuatan akal semata untuk membimbing manusia mengarungi kehidupan
b.    Mengikuti dengan setia Validitas pandangan dualistis mengenai realitasdan kebenaran
c.    Membenarkan aspek temporal wujud yang memproyeksikan suatu pandangan dunia sekuler
d.   Pembelaan terhadap doktrin Humanisme
e.    Peniruan terhadap drama dan tragedi yang dianggap sebagai realitas universal dalam kehidupan spiritual atau transedental atau kehidupan batin manusia.
4.      Netralitas Ilmu
Sebagaimana telah dijelaskan,adanya ide Islamisasi Pengetahuan kontemporer sangat erat kaitanya dengan ide ketidaknetralan Ilmu.Karena titik awal pemeberangkatan perlunya Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer beranjak dari pemikiran bahwa Ilmu bukan bebas nilai ( Value free ),melainkan syarat nilai ( Value laden ).Jika ini tidak disepakati,maka otomatis tidak akan disepakati pula pentingnya Islamisasi Ilmu Pengetahuan.
Maka dari itu tidak heran jika tokoh-tokoh seperti Fazlur Rahman,Muhsin Mahdi,Abdus Salam,Abdul Karim Soroush dan Bassam Tibi menolak ide Islamisasi Pengetahuan.Semua penolakan itu beranjak dati tidak disepakatinya bahwa Ilmu tidak Netral.Mereka yang menolak ide Islamisasi semuanya beranjak dari pendapat bahwa Ilmu Pengetahuan dan Sains hanyalah mengkaji fakta-fakta,objektif dan independen dari manusia,budaya atau Agam dan haru dipisahkan dari nilai-ilai,sehingga dengan sendirinya bersetatus Netral.
























DAFTAR PUSTAKA
1.    Syarief,Nashruddin. Menangkal Virus Islam Liberal. PERSISPERS, 2011.
2.    Fahmi Zarkasyi,Hamid.Membangun Peradaban dengan Ilmu.PT Ciptanusantara.2010.
3.    Al-Attas.Islam dan Sekulerisme.PT Pustaka Jaya.Jakarta.2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar