Rabu, 29 Oktober 2014

Makalah Ibadah


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Setiap manusia haruslah mengetahui siapa dirinya, kenapa dia dilahirkan, dan apa tujuan dan tugas-tugas hidupnya, berapa lama dia bisa hidup di dunia ini, dan kemana dia pergi setelah meninggalkan dunia ini.
Kalau manusia tidak bisa menjawab dengan benar, maka hidupnya seperti manusia yang hidup di hutan-hutan yang menutup auratnya dengan daun daunan. Mereka itu tidak berilmu.Mereka tidak tahu tujuan hidupnya. Mereka menjalankan hidup seperti binatang saja yaitu kawin, beranak, dan kalau sudah dewasa anak di kawinkan lagi demikian seturusnya dan terakhir meninggal dunia.
Orang orang yang tinggal di kota pun banyak yang tidak mengetahui tujuan hidupnya. Ada yang mengatakan untuk mencari hidup yang bahagia, berkeluarga serta membesarkan dan mendidik anak-anak.
Mencari hidup yang bahagia juga bermacam macam,ada yang bertapa, berzikir berjam jam di kamar yang gelap,ada yang hidup sederhana, ada yang mencari uang untuk memenuhi keinginannya,dan ada juga yang lainyya.
Manusia diciptakan oleh Tuhan dan hanya berorientasikan kepada penciptanya yaitu (Allah), sang pencipta yang menumbuhkan dan mengembangkan manusia, Dia yang memelihara, menjaga dan mendidik manusia, Dia pula yang memberi petunjuk kepada manusia, oleh karena itu hanya kepada Dia manusia menyembah.



B.       Perumusan Masalah
Didalam Makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah,diantaranya adalah sebagai berikut:
1.                                             Apa Definisi Ibadah?
2.                                             Bagaimana Perintah Ibadah?
3.                                             Bagaimana Hukum Ibadah?
4.                                             Bagaimana Hakikat Ibadah?
5.                                             Apa saja Rukun Ibadah?
6.                                             Apa Macam-macam Ibadah?
7.                                             Apa Syarat-syarat diterimanya Ibadah?
8.                                             Bagaimana Ayat-ayat tentang Ibadah dan Tafsirnya?










BAB II
IBADAH MENURUT PANDANGAN AL-QUR’AN
A.       Dalil-dalil tentang Ibadah
1.                            Ayat Al-Qur’an dan Hadits
a.       Surat Al-Baqarah ayat 21
$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Y9$# (#rßç6ôã$# ãNä3­/u Ï%©!$# öNä3s)n=s{ tûïÏ%©!$#ur `ÏB öNä3Î=ö6s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs?  
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa”.
b.      Surat Az-Zumar ayat 2 dan 3
!$¯RÎ) !$uZø9tRr& šøs9Î) |=»tFÅ6ø9$# Èd,ysø9$$Î/ Ïç7ôã$$sù ©!$# $TÁÎ=øƒèC çm©9 šúïÏe$!$# ÇËÈ Ÿwr& ¬! ß`ƒÏe$!$# ßÈÏ9$sƒø:$# ..........
“Sesunguhnya kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.Ingatlah, Hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).
c.       Surat Thaha ayat 14
ûÓÍ_¯RÎ) $tRr& ª!$# Iw tm»s9Î) HwÎ) O$tRr& ÎTôç6ôã$$sù ÉOÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# ü̍ò2Ï%Î!
“Sesungguhnya Aku Ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain aku, Maka sembahlah Aku dan Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”.



d.      Surat Al-Bayyinah Ayat 5
!$tBur (#ÿrâÉDé& žwÎ) (#rßç6÷èuÏ9 ©!$# tûüÅÁÎ=øƒèC ã&s! tûïÏe$!$# uä!$xÿuZãm (#qßJÉ)ãƒur no4qn=¢Á9$# (#qè?÷sãƒur no4qx.¨9$# 4 y7Ï9ºsŒur ß`ƒÏŠ ÏpyJÍhŠs)ø9$#
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus”
e.       Surat Ad-Dzariyat Ayat 56
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
f.       Hadits Bukhari Muslim
عن معاذ رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:حق الله على العباد ان يعبدوه ولا يشركوا به شيئا ( رواه البخاري و مسلم )
“ Dari Mu’adz r.a berkata: Sesungguhnya Rosulullah SAW telah bersabda:Kewajiban seorang hamba kepada tuhanya dalah menyembahnya dan tidak menyekutukanya sedikitpun dengan sesuatu yang lain.”
g.      Hadits At-Tirmidzi
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:اعبد الله خالصا
“Rosululah Bersabda:Sembahlah Allah dengan Ikhlas"
2.    Tafsir Al-Mufradat
·      يعبد                        : Menyembah dan merendahkan diri
·      الرب           :Yang mengatur,mendidik dan memelihara
·      خلق            :Yang menciptakan
·      الدين           :Agama
·      الخالص       :Yang murni
·      واقم                        :Dan dirikanlah
·      لذكري         :Untuk mengingat
·      دين القيم       :Agama yang lurus
·      حق             :Kewajiban
·      يشرك         :Menyekutukan Allah
3.                            Penjelasan secara Mujmal
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 21,Allah menyuruh kepada seluruh manusia yang mendengar panggilan ini baik yang Muslim ataupun yang Kafir supaya beribadah kepada Allah yakni tunduk, patuh dengan penuh hormat, dan kagumlah kepada Tuhan kamu sang pemelihara dan pembimbing, karena dialah yang menciptakan kamu dan yang sebelum kamu.
Memang boleh jadi ajakan ini lebih banyak ditujukan dan ditekankan kepada orang-orang yang musyrik dan yang menempuh jalan neraka. Ini diperkuat oleh panggilanya Yaa ayyuhan nas (wahai seluruh manusia) yang biasanya digunakan untuk menyeru mereka yang belum beriman, sedang yang telah beriman dipanggil dengan ya ayyuhal ladzina amanu.
Adapun Orang-orang yang bertaqwa mereka tetap diajak, bukan saja agar ibadah tersebut terus memelihara keterhindaran mereka dari siksa, tetapi juga untuk meningkatkan ketaqwaan itu serta memperkokoh benteng yang melindungi mereka dari segala macam ancaman duniawi dan ukhrowi.
Dalam surat Az-Zumar ayat 2 Allah SWT menjelaskan, bahwa dia menurunkan kepada rasul-Nya kitab Al-Qur'an, dengan membawa kebenaran dan keadilan. Maksud "Membawa Kebenaran" dalam ayat ini ialah membawa perintah kepada seluruh manusia agar mereka beribadah hanya kepada Allah. Kemudian Allah menjelaskan cara beribadah yang benar itu hanyalah menyembah Allah saja, dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, bersih dari pengaruh syirik atau riya'. Kebenaran yang terdapat dalam Al-Qur'an itu sesuai dengan kebenaran yang termuat dalam kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-rasul sebelumnya.
Dalam surat Az-Zumar ayat 3 Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya agar mengingatkan kaumnya bahwa hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih. Maksud agama dalam ayat ini adalah ibadah dan taat. Oleh sebab itu ibadah dan taat itu hendaknya ditujukan kepada Allah semata, bersih dari syirik dan riya'.
Dalam Surat Tahaa ayat 14,Allah menjelaskan kepada kita tentang cara mengingat Allah yaitu dengan sholat, maka janganlah memutar balikkan fakta tentang sesatu yang sudah jelas adanya.
Sungguh merugi kalau kita tidak mau berterima kasih kepada orang-orang yang telah berjasa kepada kita, Rasulullah SAW contohnya, ia adalah seorang rasul yang telah menerima dan menyampaikan perintah beribadah (baik berupa ibadah mahdhoh maupun ibadah ghoiru mahdhoh) kepada kita semua sedang beliau bisa menggabungkan antara keduanya.

Dalam Surat Al-Bayinah ayat 5 dijelaskan,bahwa dalam huruf ل  pada ayat وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ  menunjukkan bahwasanya ibadah diwajibkan bukan karena mengharapkan surga ataupun karena agar terhindar dari neraka akan tetapi lebih kepada sikap kehambaan kita (yaitu karena kita seorang hamba dan Dia (Allah) adalah ربّ  Tuhan), walaupun seumpamanya ada sebuah ketentuan dalam agama yaitu tidak ada konsep pahala ataupun siksa, lalu kemudian kita diperintah oleh Allah untuk beribadah, maka kita tetap harus patuh dan tunduk serta melaksanakan apa yang menjadi ketentua-Nya atas dasar kemurnian dalam beribadah.
Dalam Surat Ad-Dzariyat ayat 56,Allah Menjelaskan bahwa Allah Menciptakan Jin dan Manusia itu semata-mata hanya untuk beribadah kepadanya.Karena Ibadah itu sangat penting dan sangat berguna bagi sekalian Jin dan Manusia untuk mnentukan jalan pulangngnya di Akhirat kelak.
Sementara itu didalam Hadits Bukhari Muslim dan At-Tirmidzi dijelaskan bahwa Kewajiban kita semua kepada Allah SWT adalah beribadah kepadanya serta tidak menyekutukanya sedikitpun dengan sesuatu yang lain.Serta Allah SWT memerintahkan kita untuk menyembah dan beribadah kepadanya dengan ikhlas dari dalam hati,karena itu akan menentukan amal perbuatan kita di dunia dan di akhirat nanti.







  1. Pengertian Ibadah
Ibadah secara bahasa berasal dari kata  التذلل و الطاعة yang berarti merendahkan diri dan patuh.
Sedangkan menutut istilah Ibadah adalah:
اسم جا مع لكل ما يحبه الله و يرضاه من الاقوال و الاعما ل الظاهرة و البا طنة
Ibadah adalah Nama yang mencakup semua yang dicintai Allah SWT dan diridhainya dari Ucapan-ucapan dan pekerjaan-pekerjaan yang nampak maupun tersembunyi”.
Ada beberapa pendapat para ulama  mengenai definisi Ibadah,yaitu sebagai berikut:
1.                     Ta’rif Ahli Lughat
Mereka mendefinisikan Ibadah adalah Taat,Mengikuti,dan Patuh.Sebagaimana firman Allah dalam Surat Yasin ayat 60:
óOs9r& ôygôãr& öNä3ös9Î) ûÓÍ_t6»tƒ tPyŠ#uä cr& žw (#rßç7÷ès? z`»sÜø¤±9$# ( ¼çm¯RÎ) ö/ä3s9 Arßtã ×ûüÎ7B
  Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu".
2.                     Ta’rif Ulama Tauhid, Tafsir dan Al Hadits
Menurut mereka Ibadah adalah:
توحيد الله وتعظيمه غاية التعظيم مع التذلل والخضوع له
Mengesakan Allah, menta’dzimkannya dengan sepenuh-penuhnya ta’dzim serta menghinakan diri dan menundukan jiwa kepadanya (menyembahnya)”.
Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Ad-Dzarriyat ayat 56:
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
3.      Ta’rif Ulama Akhlak
Ulama akhlak mengartikan ibadah adalah:
العمل بالطعاة البدنية والقيام بالشرائع
Mengerjakan segala taat keadaniyah dan menyelenggarakan segala syari’at (hukum)”.
4.         Ta’rif Ulama Tasawuf
Menurut mereka ibadah adalah:
فعل المكلف على الخللاف هوى نفسه تعظيما لربه
 Seorang mukallaf mengerjakan sesuatu yang berlawanan dengan keinginan nafsunya untuk membesarkan atau mengagungkan Tuhannya”.
Menurut beberapa definisi tersebut,maka penulis bisa menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan  Ibadah adalah segala bentuk Ucapan  dan Perbuatan yang disukai dan diridhai oleh Allah SWT baik secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.




C.      Perintah Ibadah
Allah SWT memerintahkan kepada semua hambanya untuk beribadah kepadanya,sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah surat Al-Baqarah ayat 21:
$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Y9$# (#rßç6ôã$# ãNä3­/u Ï%©!$# öNä3s)n=s{ tûïÏ%©!$#ur `ÏB öNä3Î=ö6s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs?  
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa”.
D.      Hukum Ibadah
Ibadah Hukumnya wajib kepada setiap Mukallaf kecuali telah hilang darinya beban karena ada penghalang dari salah satu penghalang-penghalang Taklif.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al-Hijr ayat 99:
ôç6ôã$#ur y7­/u 4Ó®Lym y7uÏ?ù'tƒ ÚúüÉ)uø9$#
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)”.
E.       Hakikat Ibadah
Hakikat Ibadah ialah:
حضوع الروح ينلشاء عن استسعارالقلب ممحبة المعبود وعظمته اعتقادا بان للعالم سلطانا لايدركه العقل حقيقته
Kekhusukan jiwa yang timbul karena perasaan cinta akan Tuhan yang disembah dan merasakan kebesaran Nya, lantaran beritikad bahwa alam ini ada kekuasaan yang akal tidak dapat mengatahui hakikatnya”.

F.       Rukun Ibadah
Rukun Ibadah ada tiga,yaitu:
1.                            المحبة, yaitu Cinta kepada segala yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT.
2.      الرجاء, yaitu berharap kepada segala sesuatu yang ada pada Allah SWT.
3.      الخوف, yaitu takut kepada segala macam bentuk Adzab Allah SWT.
Menurut Al-Imam Ibn Katsir dalam tafsirnya mengemukakan:
العبادة عبارة ما يجمع كمال المحبة والرجاء والخوف اركان
“Rukun Ibadah itu adalah gambaran yang mengumpulkan kesempurnaan cinta, harapan dan takut”.
G.      Macam-macam Ibadah
Para ulama ini membagi Ibadah menjadi dua, yaitu:
1. Ibadah Mahdhah
Yaitu Penghambaan murni yang merupakan hubungan antara hamba dengan Allah secara langsung.Contohnya Shalat, Puasa,dan sebagainya.
2. Ibadah Ghoiru Mahdhah
Ibadah yang merupakan hubungan hamba dengan Allah juga merupakan hubungan atau interaksi antara hamba dengan mahluknya.Seperti jual beli,dan sebagainya.
Para ulama membagi lagi Ibadah itu menjadi beberapa bagian, yaitu:
1.      Ibadah Badaniyah (dzatiyah) seperti shalat
2.      Ibadah Maliyah seperti zakat
3.      Ibadah Ijtima’iyah seperti haji
4.      Ibadah Ijabiyah seperti thowaf
5.      Ibadah Salbiyah seperti meninggalkan segala yang diharamkan dalam masa ihram
H.      Syarat diterimanya Ibadah
Diterima ataupun tidak suatu ibadah terkait dengan dua hal, yaitu:
a.    Pelaksanaan Ibadah harus dilandaskan akan dasar keihlasan.
Sebagaimana dalam Firman Allah SWT dalam surat Az Zumar ayat 11-12:
ö@è% þÎoTÎ) ßNöÏBé& ÷br& yç7ôãr& ©!$# $TÁÎ=øƒèC çm©9 tûïÏe$!$# ÇÊÊÈ ßNöÏBé&ur ÷bL{ tbqä.r& tA¨rr& tûüÏHÍ>ó¡ßJø9$#
“Katakanlah: "Sesungguhnya Aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.
Dan Aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri".
b.    Ibadah dilaksanakan dengan cara Mutaba’ah (sesuai dengan petunjuk syara’)
Sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Nabi:
من عمل عملا ليس عليه امرنا فهو رد
”Barang siapa yang mengerjakan suatu pekerjaan yang tidak ada perintah dari kami maka amal itu akan ditolak”.





BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
1.    Ayat-ayat yang menjelaskan tentang ibadah adalah sebagai berikut:
Q.s Al-Baqarah ayat 21,Q.s Az-Zumar ayat 2 dan 3,Q.s Thaha ayat 14, Q.s Al-Bayyinah Ayat 5,Q.s Ad-Dzariyat Ayat 56,H.R Bukhari Muslim,dan H.R.At-Tirmidzi.
2.    Ibadah adalah segala bentuk Ucapan  dan Perbuatan yang disukai dan diridhai oleh Allah SWT baik secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.
3.    Allah SWT memerintahkan kepada semua hambanya untuk beribadah kepadanya.
4.    Ibadah Hukumnya wajib kepada setiap Mukallaf kecuali telah hilang darinya beban karena ada penghalang dari salah satu penghalang-penghalang Taklif.
5.    Hakikat Ibadah ialah Kekhusukan jiwa yang timbul karena perasaan cinta akan Tuhan yang disembah dan merasakan kebesaran Nya, lantaran beritikad bahwa alam ini ada kekuasaan yang akal tidak dapat mengatahui hakikatnya.
6.    Rukun Ibadah ada tiga,yaitu المحبة , الرجاء dan الخوف
7.    Ibadah ada dua macam,yaitu Ibadah Mahdhah dan Ibadah Ghair Maghdah.
8.    Syarat diterimanya Ibadah ada dua hal, yaitu Ikhlas dan Mutaba’ah.
B.    Saran
Sebagai Manusia yang tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, penulis sadar akan kekurangan dalam pembuatan Makalah ini, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan Makalah selanjutnya, untuk kritik dan sarannya diucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
  1. Shihab, M Quraish. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran Vol 10. Jakarta:Lentera Hati,2002.
  2. Mustafa Al-Maraghi,Ahmad, 1985 Tafsir Al Maraghi. Cv,Toha Putra. Semarang.
  3. Karim,Abdul Rahman, Tafsir Karimur Rahman, Beirut, libanon : Dar Al-Kotob Al-'Alamiah, 2006.
  4. Ali Hukmi,Ahmad.Mukhtashar Ma’arijul qobul .Dzarul Safwah.Mesir.2004.
  5. Abdul Fauzan,Shaleh.Aqidatul Al-Tauhid.Madinah Al-Munawaroh.2008.
  6. As-Sahli,Mahmud.Al-Fawa’id Al-jalilah Fi-At-Tauhid Ar-Rububiyah.Mekah.1998.
  7. Departemen Agama RI. Al-Quran dan Tafsirnya, Jilid 1 juz 1.Jakarta,2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar