BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Setiap manusia haruslah mengetahui
siapa dirinya, kenapa dia dilahirkan, dan apa tujuan dan tugas-tugas hidupnya,
berapa lama dia bisa hidup di dunia ini, dan kemana dia pergi setelah
meninggalkan dunia ini.
Kalau manusia tidak bisa menjawab
dengan benar, maka hidupnya seperti manusia yang hidup di hutan-hutan yang menutup auratnya dengan daun
daunan. Mereka itu tidak
berilmu.Mereka tidak tahu tujuan hidupnya. Mereka menjalankan hidup seperti
binatang saja yaitu kawin, beranak, dan kalau sudah dewasa anak di kawinkan
lagi demikian seturusnya dan terakhir meninggal dunia.
Orang orang yang tinggal di kota pun
banyak yang tidak mengetahui tujuan hidupnya. Ada yang mengatakan untuk mencari
hidup yang bahagia, berkeluarga serta membesarkan dan mendidik anak-anak.
Mencari hidup
yang bahagia juga bermacam macam,ada yang bertapa, berzikir berjam jam di kamar
yang gelap,ada yang hidup sederhana, ada yang mencari uang untuk memenuhi
keinginannya,dan ada juga yang lainyya.
Manusia diciptakan oleh Tuhan dan hanya
berorientasikan kepada penciptanya yaitu (Allah), sang pencipta yang
menumbuhkan dan mengembangkan manusia, Dia yang memelihara, menjaga dan
mendidik manusia, Dia pula yang memberi petunjuk kepada manusia, oleh karena itu
hanya kepada Dia manusia menyembah.
B.
Perumusan
Masalah
Didalam
Makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah,diantaranya adalah sebagai
berikut:
1.
Apa
Definisi Ibadah?
2.
Bagaimana
Perintah Ibadah?
3.
Bagaimana
Hukum Ibadah?
4.
Bagaimana
Hakikat Ibadah?
5.
Apa
saja Rukun Ibadah?
6.
Apa
Macam-macam Ibadah?
7.
Apa
Syarat-syarat diterimanya Ibadah?
8.
Bagaimana
Ayat-ayat tentang Ibadah dan Tafsirnya?
BAB II
IBADAH MENURUT PANDANGAN AL-QUR’AN
A.
Dalil-dalil
tentang Ibadah
1.
Ayat Al-Qur’an dan Hadits
a.
Surat
Al-Baqarah ayat 21
$pkr'¯»t â¨$¨Y9$# (#rßç6ôã$# ãNä3/u Ï%©!$# öNä3s)n=s{ tûïÏ%©!$#ur `ÏB öNä3Î=ö6s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs?
“Hai
manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa”.
b. Surat Az-Zumar ayat 2 dan 3
!$¯RÎ) !$uZø9tRr& øs9Î) |=»tFÅ6ø9$# Èd,ysø9$$Î/ Ïç7ôã$$sù ©!$# $TÁÎ=øèC çm©9 úïÏe$!$# ÇËÈ wr& ¬! ß`Ïe$!$# ßÈÏ9$sø:$# ..........
“Sesunguhnya
kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka
sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.Ingatlah, Hanya kepunyaan
Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).
c.
Surat
Thaha ayat 14
ûÓÍ_¯RÎ) $tRr& ª!$# Iw tm»s9Î) HwÎ) O$tRr& ÎTôç6ôã$$sù ÉOÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# üÌò2Ï%Î!
“Sesungguhnya Aku
Ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain aku, Maka sembahlah Aku dan
Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”.
d.
Surat Al-Bayyinah Ayat 5
!$tBur (#ÿrâÉDé& wÎ) (#rßç6÷èuÏ9 ©!$# tûüÅÁÎ=øèC ã&s! tûïÏe$!$# uä!$xÿuZãm (#qßJÉ)ãur no4qn=¢Á9$# (#qè?÷sãur no4qx.¨9$# 4 y7Ï9ºsur ß`Ï ÏpyJÍhs)ø9$#
“Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus”
e.
Surat Ad-Dzariyat Ayat
56
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur wÎ) Èbrßç7÷èuÏ9
“Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku”.
f. Hadits Bukhari
Muslim
عن معاذ رضي
الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:حق الله على العباد ان يعبدوه ولا
يشركوا به شيئا ( رواه البخاري و مسلم )
“ Dari Mu’adz r.a berkata:
Sesungguhnya Rosulullah SAW telah bersabda:Kewajiban seorang hamba kepada
tuhanya dalah menyembahnya dan tidak menyekutukanya sedikitpun dengan sesuatu
yang lain.”
g.
Hadits At-Tirmidzi
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:اعبد الله خالصا
“Rosululah Bersabda:Sembahlah Allah dengan Ikhlas"
2.
Tafsir Al-Mufradat
·
يعبد :
Menyembah dan merendahkan diri
·
الرب :Yang mengatur,mendidik dan
memelihara
·
خلق :Yang menciptakan
·
الدين :Agama
·
الخالص :Yang
murni
·
واقم :Dan
dirikanlah
·
لذكري :Untuk
mengingat
·
دين القيم :Agama yang lurus
·
حق :Kewajiban
·
يشرك :Menyekutukan Allah
3.
Penjelasan
secara Mujmal
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 21,Allah menyuruh kepada seluruh
manusia yang mendengar panggilan ini baik yang Muslim ataupun yang Kafir supaya
beribadah kepada Allah yakni tunduk, patuh dengan penuh hormat, dan kagumlah
kepada Tuhan kamu sang pemelihara dan pembimbing, karena dialah yang
menciptakan kamu dan yang sebelum kamu.
Memang
boleh jadi ajakan ini lebih banyak ditujukan dan ditekankan kepada orang-orang
yang musyrik dan yang menempuh jalan neraka. Ini diperkuat oleh panggilanya Yaa
ayyuhan nas (wahai seluruh manusia) yang biasanya digunakan untuk menyeru
mereka yang belum beriman, sedang yang telah beriman dipanggil dengan ya
ayyuhal ladzina amanu.
Adapun Orang-orang yang bertaqwa mereka tetap diajak,
bukan saja agar ibadah tersebut terus memelihara keterhindaran mereka dari
siksa, tetapi juga untuk meningkatkan ketaqwaan itu serta memperkokoh benteng
yang melindungi mereka dari segala macam ancaman duniawi dan ukhrowi.
Dalam
surat Az-Zumar ayat 2 Allah SWT menjelaskan, bahwa dia menurunkan kepada
rasul-Nya kitab Al-Qur'an, dengan membawa kebenaran dan keadilan. Maksud
"Membawa Kebenaran" dalam ayat ini ialah membawa perintah kepada
seluruh manusia agar mereka beribadah hanya kepada Allah. Kemudian Allah
menjelaskan cara beribadah yang benar itu hanyalah menyembah Allah saja, dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya, bersih dari pengaruh syirik atau riya'. Kebenaran
yang terdapat dalam Al-Qur'an itu sesuai dengan kebenaran yang termuat dalam
kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-rasul sebelumnya.
Dalam
surat Az-Zumar ayat 3 Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya agar
mengingatkan kaumnya bahwa hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih. Maksud
agama dalam ayat ini adalah ibadah dan taat. Oleh sebab itu ibadah dan taat itu
hendaknya ditujukan kepada Allah semata, bersih dari syirik dan riya'.
Dalam Surat Tahaa ayat 14,Allah
menjelaskan kepada kita tentang cara mengingat Allah yaitu dengan sholat, maka
janganlah memutar balikkan fakta tentang sesatu yang sudah jelas adanya.
Sungguh merugi kalau kita tidak mau berterima kasih
kepada orang-orang yang telah berjasa kepada kita, Rasulullah SAW contohnya, ia
adalah seorang rasul yang telah menerima dan menyampaikan perintah beribadah
(baik berupa ibadah mahdhoh maupun ibadah ghoiru mahdhoh) kepada kita semua
sedang beliau bisa menggabungkan antara keduanya.
Dalam Surat Al-Bayinah ayat 5 dijelaskan,bahwa dalam huruf
ل
pada ayat وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا
اللَّهَ menunjukkan bahwasanya ibadah
diwajibkan bukan karena mengharapkan surga ataupun karena agar terhindar dari
neraka akan tetapi lebih kepada sikap kehambaan kita (yaitu karena kita seorang
hamba dan Dia (Allah) adalah ربّ Tuhan), walaupun seumpamanya ada sebuah
ketentuan dalam agama yaitu tidak ada konsep pahala ataupun siksa, lalu
kemudian kita diperintah oleh Allah untuk beribadah, maka kita tetap harus
patuh dan tunduk serta melaksanakan apa yang menjadi ketentua-Nya atas dasar
kemurnian dalam beribadah.
Dalam Surat
Ad-Dzariyat ayat 56,Allah Menjelaskan bahwa Allah Menciptakan Jin dan Manusia
itu semata-mata hanya untuk beribadah kepadanya.Karena Ibadah itu sangat
penting dan sangat berguna bagi sekalian Jin dan Manusia untuk mnentukan jalan
pulangngnya di Akhirat kelak.
Sementara itu
didalam Hadits Bukhari Muslim dan At-Tirmidzi dijelaskan bahwa Kewajiban kita
semua kepada Allah SWT adalah beribadah kepadanya serta tidak menyekutukanya
sedikitpun dengan sesuatu yang lain.Serta Allah SWT memerintahkan kita untuk
menyembah dan beribadah kepadanya dengan ikhlas dari dalam hati,karena itu akan
menentukan amal perbuatan kita di dunia dan di akhirat nanti.
- Pengertian Ibadah
Ibadah secara
bahasa berasal dari kata التذلل و الطاعة yang berarti merendahkan diri
dan patuh.
Sedangkan menutut istilah Ibadah adalah:
اسم جا مع لكل
ما يحبه الله و يرضاه من الاقوال و الاعما ل الظاهرة و البا طنة
“Ibadah adalah Nama yang mencakup semua yang dicintai
Allah SWT dan diridhainya dari Ucapan-ucapan dan pekerjaan-pekerjaan yang
nampak maupun tersembunyi”.
Ada beberapa pendapat para ulama mengenai definisi Ibadah,yaitu sebagai
berikut:
1.
Ta’rif
Ahli Lughat
Mereka
mendefinisikan Ibadah adalah Taat,Mengikuti,dan Patuh.Sebagaimana firman Allah
dalam Surat Yasin ayat 60:
óOs9r& ôygôãr& öNä3ös9Î) ûÓÍ_t6»t tPy#uä cr& w (#rßç7÷ès? z`»sÜø¤±9$# ( ¼çm¯RÎ) ö/ä3s9 Arßtã ×ûüÎ7B
“ Bukankah
aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah
syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu".
2.
Ta’rif Ulama Tauhid, Tafsir dan Al
Hadits
Menurut mereka
Ibadah adalah:
توحيد
الله وتعظيمه غاية التعظيم مع التذلل والخضوع له
“Mengesakan
Allah, menta’dzimkannya dengan sepenuh-penuhnya ta’dzim serta menghinakan diri
dan menundukan jiwa kepadanya (menyembahnya)”.
Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Ad-Dzarriyat ayat 56:
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur wÎ) Èbrßç7÷èuÏ9
“Dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
3.
Ta’rif
Ulama Akhlak
Ulama akhlak mengartikan ibadah adalah:
العمل
بالطعاة البدنية والقيام بالشرائع
“ Mengerjakan
segala taat keadaniyah dan menyelenggarakan segala syari’at (hukum)”.
4.
Ta’rif Ulama Tasawuf
Menurut mereka ibadah adalah:
فعل المكلف على الخللاف هوى نفسه
تعظيما لربه
“Seorang mukallaf mengerjakan sesuatu yang
berlawanan dengan keinginan nafsunya untuk membesarkan atau mengagungkan
Tuhannya”.
Menurut beberapa definisi tersebut,maka penulis bisa
menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
Ibadah adalah segala bentuk Ucapan
dan Perbuatan yang disukai dan diridhai oleh Allah SWT baik secara
terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.
C.
Perintah
Ibadah
Allah SWT memerintahkan kepada semua hambanya untuk
beribadah kepadanya,sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah surat Al-Baqarah
ayat 21:
$pkr'¯»t â¨$¨Y9$# (#rßç6ôã$# ãNä3/u Ï%©!$# öNä3s)n=s{ tûïÏ%©!$#ur `ÏB öNä3Î=ö6s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs?
“Hai
manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa”.
D.
Hukum
Ibadah
Ibadah Hukumnya wajib kepada setiap Mukallaf kecuali
telah hilang darinya beban karena ada penghalang dari salah satu
penghalang-penghalang Taklif.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al-Hijr ayat 99:
ôç6ôã$#ur y7/u 4Ó®Lym y7uÏ?ù't ÚúüÉ)uø9$#
“Dan sembahlah
Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)”.
E.
Hakikat
Ibadah
Hakikat Ibadah ialah:
حضوع
الروح ينلشاء عن استسعارالقلب ممحبة المعبود وعظمته اعتقادا بان للعالم سلطانا
لايدركه العقل حقيقته
“Kekhusukan
jiwa yang timbul karena perasaan cinta akan Tuhan yang disembah dan merasakan
kebesaran Nya, lantaran beritikad bahwa alam ini ada kekuasaan yang akal tidak
dapat mengatahui hakikatnya”.
F.
Rukun Ibadah
Rukun Ibadah ada tiga,yaitu:
1.
المحبة,
yaitu Cinta kepada segala yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT.
2.
الرجاء,
yaitu berharap kepada segala sesuatu yang ada pada Allah SWT.
3.
الخوف,
yaitu takut kepada segala macam bentuk Adzab Allah SWT.
Menurut Al-Imam
Ibn Katsir dalam tafsirnya mengemukakan:
العبادة
عبارة ما يجمع كمال المحبة والرجاء والخوف
اركان
“Rukun Ibadah itu adalah gambaran
yang mengumpulkan kesempurnaan cinta, harapan dan takut”.
G.
Macam-macam
Ibadah
Para
ulama ini membagi Ibadah menjadi dua, yaitu:
1. Ibadah Mahdhah
Yaitu Penghambaan
murni yang merupakan
hubungan antara hamba dengan Allah secara langsung.Contohnya
Shalat, Puasa,dan sebagainya.
2. Ibadah
Ghoiru Mahdhah
Ibadah yang merupakan hubungan hamba dengan Allah juga
merupakan hubungan atau interaksi antara hamba dengan mahluknya.Seperti jual
beli,dan sebagainya.
Para
ulama membagi lagi Ibadah itu menjadi beberapa bagian, yaitu:
1.
Ibadah
Badaniyah (dzatiyah) seperti shalat
2.
Ibadah
Maliyah seperti zakat
3.
Ibadah
Ijtima’iyah seperti haji
4.
Ibadah
Ijabiyah seperti thowaf
5.
Ibadah
Salbiyah seperti meninggalkan segala yang diharamkan dalam masa ihram
H.
Syarat
diterimanya Ibadah
Diterima
ataupun tidak suatu ibadah terkait dengan dua hal, yaitu:
a.
Pelaksanaan
Ibadah harus dilandaskan akan dasar keihlasan.
Sebagaimana dalam Firman Allah SWT dalam surat Az Zumar ayat 11-12:
ö@è% þÎoTÎ) ßNöÏBé& ÷br& yç7ôãr& ©!$# $TÁÎ=øèC çm©9 tûïÏe$!$# ÇÊÊÈ ßNöÏBé&ur ÷bL{ tbqä.r& tA¨rr& tûüÏHÍ>ó¡ßJø9$#
“Katakanlah:
"Sesungguhnya Aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.
Dan
Aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri".
b.
Ibadah
dilaksanakan dengan cara Mutaba’ah (sesuai dengan petunjuk syara’)
Sebagaimana
dijelaskan dalam Hadits Nabi:
من عمل عملا ليس عليه امرنا فهو رد
”Barang
siapa yang mengerjakan suatu pekerjaan yang tidak ada perintah dari kami maka
amal itu akan ditolak”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Ayat-ayat yang menjelaskan tentang
ibadah adalah sebagai berikut:
Q.s Al-Baqarah
ayat 21,Q.s Az-Zumar ayat 2 dan 3,Q.s Thaha ayat 14, Q.s Al-Bayyinah Ayat 5,Q.s
Ad-Dzariyat Ayat 56,H.R Bukhari Muslim,dan H.R.At-Tirmidzi.
2.
Ibadah adalah segala bentuk Ucapan dan Perbuatan yang disukai dan diridhai oleh
Allah SWT baik secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.
3.
Allah SWT memerintahkan kepada semua
hambanya untuk beribadah kepadanya.
4.
Ibadah
Hukumnya wajib kepada setiap Mukallaf kecuali telah hilang darinya beban karena
ada penghalang dari salah satu penghalang-penghalang Taklif.
5.
Hakikat Ibadah ialah Kekhusukan jiwa
yang timbul karena perasaan cinta akan Tuhan yang disembah dan merasakan
kebesaran Nya, lantaran beritikad bahwa alam ini ada kekuasaan yang akal tidak
dapat mengatahui hakikatnya.
6.
Rukun Ibadah ada tiga,yaitu المحبة , الرجاء dan الخوف
7.
Ibadah ada dua
macam,yaitu Ibadah Mahdhah dan Ibadah Ghair Maghdah.
8.
Syarat diterimanya Ibadah ada dua hal, yaitu Ikhlas dan
Mutaba’ah.
B. Saran
Sebagai Manusia yang tidak lepas dari kesalahan dan
kekurangan, penulis sadar akan kekurangan dalam pembuatan Makalah ini, untuk
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan Makalah selanjutnya, untuk kritik dan sarannya diucapkan terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA
- Shihab, M Quraish. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran Vol 10. Jakarta:Lentera Hati,2002.
- Mustafa Al-Maraghi,Ahmad, 1985 Tafsir Al Maraghi. Cv,Toha Putra. Semarang.
- Karim,Abdul Rahman, Tafsir Karimur Rahman, Beirut, libanon : Dar Al-Kotob Al-'Alamiah, 2006.
- Ali Hukmi,Ahmad.Mukhtashar Ma’arijul qobul .Dzarul Safwah.Mesir.2004.
- Abdul Fauzan,Shaleh.Aqidatul Al-Tauhid.Madinah Al-Munawaroh.2008.
- As-Sahli,Mahmud.Al-Fawa’id Al-jalilah Fi-At-Tauhid Ar-Rububiyah.Mekah.1998.
- Departemen Agama RI. Al-Quran dan Tafsirnya, Jilid 1 juz 1.Jakarta,2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar