BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepribadian
adalah gambaran cara seseorang bertingkah laku terhadap lingkungan sekitanya,
yang terlihat dari kebiasaan berfikir, sikap dan minat, serta pandangan
hidupnya yang khas untuk mempunyai keajegan.
Karena
dalam kehidupan manusia sebagai individu ataupun makhluk social, kepribadian
senantiasa mengalami warna-warni kehidupan.Ada kalanya senang, tentram, dan
gembira.Akan tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga
kadang-kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan
sebagainya.Ini menunjukan bahwa manusia mengalami dinamika kehidupan.
Kepribadian
sangat mmencerminkan perilaku seseorang. Kita bisa tahu apa yang sedang
diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan dpengalamn diri kita
sendiri. Hal ini karena dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas. Oleh
karena itu kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan
menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain. Kita harus memahami
definisi kepribadian serta bagaiman kepribadian itu terbentuk.Untuk itu kita
membutuhkan teori-teori tingkah laku, teori kepribadian agar gangguan-gangguan
yang biasa muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari.
Mempelajari
kepribadian merupakan hal yang menarik karena dinamika pengetahuan mengenai
diri kita sendiri secara otomatis akan bertambah. Hal ini karena hakikatnya
manusia adalah yang ada dan tumbuh berkembang dengan kepribadian yang menyertai
setiap langkah dalam hidupnya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian perkembangan kepribadian ?
2.
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian ?
3.
Apa saja karakteristik kepribadian yang sehat (healthy personality) dan
karakteristik kepribadian yang tidak sehat ?
4.
Apa saja permasalah kepribadian dan factor penyebabnya?
5.
Apa peranan sekolah dan keluarga dalam optimalisasi perkembangan
kepribadian menuju termilikinya kepribadian yang sehat dan kuat (utuh) di usia
anak dan remaja ?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian perkembangan kepribadian
2.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian
3.
Untuk mengetahui saja karakteristik kepribadian yang sehat (healthy
personality) dan karakteristik kepribadian yang tidak sehat
4.
Untuk mengetahui permasalah kepribadian dan factor penyebabnya
5.
Untuk mengetahui peranan sekolah dan keluarga dalam optimalisasi
perkembangan kepribadian menuju termilikinya kepribadian yang sehat dan kuat
(utuh) di usia anak dan remaja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Kepribadian
Perkembangan
adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih baik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
perkembangan adalah suatu perkembangan menjadi lebih sempurna dalam hal akal,
pengetahuan, dan lain-lain.[1]
Dalam
dictionary of psycology (1972) dan The Penguin Dictinary of psycology (1998),
arti perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang
progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lainnya,
tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri organisme-organisme
tersebut.[2]
Kepribadian
dalam bahasa Inggris adalah personality.Istilah itu berasal dari bahasa Yunani,
yaitu persona, yang berarti topeng dan personare, yang artinya menembus.Istilah
topeng berkenaan dengan salah satu atribut yang dipakai oleh para pemain
sandiwara pada zaman Yunani Kuno.Dengan topeng yang dikenakan diperkuat dengan
gerak-gerik ucapannya, karekter tokoh yang diperankan tersebut dapat menembus
keluar, dalam arti dapat dipahami oleh para penonton.
Kemudian,
kata persona yang semula berarti topeng, diartikan sebagai pemainnya, yang
memainkan peranan seperti digambarkan dalam topeng tersebut. Saat ini, istilah personality oleh para ahli dipakai untuk
menunjukan atribut tentang individu, atau menggambarkan apa, mengapa, dan bagaimana
tingkah laku manusia.
Banyak
ahli yang telah merumuskan definisi kepribadian berdasarkan paradigama yang
mereka yakini dn focus analisis dari teori yang mereka berkembang. Berikut ini
adalah pendapat beberapa ahli yang definisinya dapat dipakai acuan dalam
mempelajari kepribadian.
a.
Gordon W. W. Allport
Pada mulanya, Allport mendefinisikan
kepribadian sebagai “What a man really is”, tetapi definisi tersebut dipandang
tidak memadai lalu dia merevisinya. Definisi yang kemudian dirumuskan oleh
Alport adalah “kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai
system psikofisis yang menentukan cara yang khas dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungan”
b.
Krech dan Crutchfield
David Krech dan Richard S. Crutchfield
(1969) dalam bukunya Elements of Psychology merumuskan kepribadian, adalah
integrasi dari semua karakteristik individu ke dalam suatu kesatuan unik yang
menentukan dan dimodifikasi oleh usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang berubah terus-menerus.
c.
Adolf Heuken S.J
Kepribadian adalah pola menyeluruh semua
kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik jasmani, mental, rohani,
emosional maupun social.Semua ini telah ditata dalam caranya yang khas di bawah
berbagai pengaruh dari luar.Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya, dalam
usaha menjadi manusia sebagaimana yang dikhendakinya.
Berdasarkan semua definisi tersebut,
dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai berikut.
a.
Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri ats psikis, seperti
inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita dan sebagainya, serta aspek fisik,
seperti bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dan sebagainya.
b.
Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya
yang mengalami perubahan secara terus menerus dan terwujudlah pola tingkah laku
yang khas atau unik
c.
Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan, tetapi
dalam perubahan tersebut terdapat pola-pola yang bersifat tetap
d.
Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.[3]
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kepribadian
Kepribadian itu berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, tetapi di
dalam perkembangan makin terbentuklah pola-pola yang tetap, sehingga merupakan
ciri-ciri yang khas dan unik bagi setiap individu. Menurut Singgih D. Gunarsa,
factor-faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang adalah:
a. Factor Biologis, yaitu yang berhubungan
dengan keadaan jasmani yang meliputi keadaan pencernaan, pernafsan, peresaran
darah. Kelenjar –kelenjar urat syaraf, dan lain-lain.
b. Factor social, yaitu masyarakat yakni
manusia-manusia lain disekitar individu, adat istiadat, peraturan-peraturan,
bahas, dan sebagainya yang berlaku dalam masyarakat itu
c. Factor kebudayaan, yaitu kebudayaan itu
tumbuh dan berkembang didalam masyarakat dan tentunya kebudayaan dari tiap-tiap
tempat yang berbeda akan berbeda pula kebudayaannya. Perkembangan dan
pembentukan kepribadian dari masing-masing orang tidak dapat dipisahkan dari
kebudayaan masyarakat dimana anak itu dibesarkan
Sedang
menurut Husain Mazhari, factor-faktor yang membentuk kepribadian anak ada
empat, yaitu :
-
Peranan cinta kasih dalam pembinaan kepribadian
-
Tidak menghina dan mengurangi hak anak
-
Perhatian pada perkembangan kepribadian
-
Menghindari penggunaan kata kotor
Mas kanak-kanak
adalah masa yang paling peka bafi proses pembentukan kepribadian seorang yang
akan mewarnai sikap, perilaku, dan pandangan hidupnya kelak dikemudian hari.
Sedangkan, perkembangan kepribadian anak itu sendiri, dopengaruhi oleh lingkungan
tempat anak itu hidup dna berkembang. Diantara factor lingkungan yang paling
berpengaruh bagi perkembangan kepribadian anak adalah orang tua yang mengasuh
dan membimbingnya beserta suasana kehidupan yang dibina. Dalam konteks lingkungan
keluarga inilah, maka kehadiran orang tua akan mempengaruhi dan mewarnai proses
pembentukan kepribadian anak selanjutnya.
Menurut Ngalim
Purwanto (1990:162) ada beberapa alasan pentingnya orang tua, terutama ibu dan
ayah bagi pembentukan kepribadian anak, yakni:
- Pengaruh itu merupakan pengalaman yang pertama-tama.
- Pengaruh yang diterima anak itu batas dan jumlahnya.
- Intensitas pengaruh itu tinggi karena berlangsung terus menerus siang dan malam.
- Umumnya pengaruh itu diterima dalam suasana aman serta bersifat intim dan bernada emosional.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa kepribadian anak dipengaruhi oleh banyak
factor, dan salah satunya ialah peranan orang tua dalam rangka membimbing,
mengarahkan, dan memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang sedang
dihadapi oleh anak, karena orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan
anak-anak sehingga akan mudah untuk memahami kepribadiannya.[4]
C. karakteristik Kepribadian yang Sehat (healthy personality) dan Karakteristik Kepribadian yang Tidak Sehat
Menurut
E. B. Hurlock (1986) karakteristik kepribadian yang sehat ditandai dengan
ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Mampu menilai diri secara realistic. Individu yang kepribadiannya sehat
mampu menilai diri apa adanya, baik kelebihan maupun kelemahannya, menyangkut
fisik (postur tubuh, wajah, keutuhan dan kesehatan) dan kemampuan (kecerdasan
dan keterampilan).
b.
Mampu menilai situasi realistic. Individu dapat menghadapi situasi atau
kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistic dan mau menerima secara
wajar. Dia tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai suatu yang harus
sempurna.
c.
Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistic. Individu dapat
menilai prestasinya (keberhasilan yang diperolehnya) secara realistic dan
mereaksinya secara rasional. Dia tidak menjadi sombong, angkuh atu mengalami “Superiority
complex”, apabila memperoleh prestasi yang tinggi, atau kesuksesan dalam
hidupnya. Apabila mengalami kegagalan, dia tiak mereaksinya dengan frustasi,
tetapi dengan sikap optimistic (penuh harapan).
d.
Menerima tanggung jawab. Individu yang sehat adalah individu yang
bertanggung jawab. Dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk
mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
e.
Kemandirian (autonomy). Individu memiliki sifat mandiri dalam cara
berfikir dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan
mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di
lingkungannya.
f.
Dapat mengontrol emosi. Individu merasa nyaman dengan emosinya. Dia
dapat menghadapi situasi frustasi, depresi atau stress secara positif atau
konstruktif, tidak deskruptif (merusak)
g.
Berorientasi tujuan. Setiap orang mempunyai tujuan yang ingin
dicapainya. Namun, merumuskan tujuan itu ada yang realistic dan ada yang tidak
realistic. Individu yang sehat kepribadiannya dapat merumuskan tujuannya
berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan
dari luar. Dia berupaya untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara
mengembangkan kepribadian (wawasan) dan keterampilan.
h.
Berorientasi keluar. Individu yang sehat memiliki orientasi keluar
(ekstrovert). Dia bersifat respek (hormat), empati terhadap orang lain
mempunyai kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dengan
sifat-sifat individu yang berorientasi keluar, yaitu :
a.
Menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya sendiri
b.
Merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain
c.
Tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain
dan tidak mengorbankan orang lain karena kekecewaan dirinya.
i.
Penerimaan social. Individu dinilai positif oleh orang lain, mau
berpartisipasi aktif dalam kegiatan social, dan memiliki sikap bersahabat dalam
berhubungan dengan orang lain.
j.
Memiliki filsafat hidup. Dia mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat
hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
k.
Berbahagia. Individu yang sehat, situasi kehidupannya diwarnai
kebahagiaan. Kebahagiaan ini didukung oleh factor-faktor achievement
(pencapaian prestasi), acceptance (penerimaan dari orang lain), dan affection
(perasaan dicintai atau disayangi orang lain).
Adapun
karakteristik kepribadian yang tidak sehat, ditandai dengan:
a.
Mudah marah (tersinggung)
b.
Menunjukan kekhawatiran dan kecemasan
c.
Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
d.
Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda
atau terhadap binatang
e.
Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah
diperingati atau dihukum
f.
Mempunyai kebiasaan berbohong
g.
Hiperaktif
h.
Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
i.
Senang mengkritik/mencemooh orang lain
j.
Sulit tidur
k.
Kurang memiliki tanggung jawab
l.
Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan bersifat
organis)
m.
Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
n.
Bersikap psimis dalam menghadapi kehidupan
o.
Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan. [5]
D. Permasalahan Kepribadian dan Faktor penyebabnya
Gangguan
kepribadian merupakan ciri kepribadian yang menetap, kronis, dapat terjadi pada
hamper semua keadaan, menyimpang secara jelas dari norma-norma budaya dan
maladaptive serta menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk, tidak fleksibel, dan
biasanya terjadi pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Hal ini karena
pada usia ini masalah-masalah kepribadaian sering bermunculan begitu luas dan
kompleks.
1.
Gangguan Kepribadian Paranoid
Gangguan
kepribadian paranoid ini ditandai oleh ketidak percayaan terhadap orang lain dn
kecurigaan yang terus-menerus bahwa orang disekitar anda memiliki motif jahat.
Orang dengan gangguan ini cenderung memiliki kepercayaan yang berlebihan pada
pengetahuan dan kemampuan mereka sendiri dan biasanya menghindari hubungan
dekat. Mereka mencari maksud tersembunyi dalam segala hal dan membaca niat
bermusuhan pada tindakan orang lain. Mereka mudah mempertanyakan kesetiaan
teman dan orang yang dicintai dan sering bersikap dingin dan menjaga jarak
dengan orang lain. Mereka biasanya mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain
dan cenderung menyimpan dendam dalam waktu yang lama.
Gangguan
kepribadian paranoid sulit diobati, karena seringkali sangat mencurigai para personal
medis.Kombinasi obat-obatan dan terapi bicara dapat efektif untuk memerangi
gejala yang lebig merusak akibat gangguan ini.[6]
2. Gangguan Kepribadian Skizoid
Menurut
David & Neale dalam Nida UI Hasanat, orange dengan ganguan kepribadian
skixoid tidak memiliki keinginman dan tidak dapat menikmati hubungan social,
serta tidak memiliki teman dekat. Oranng dengan gangguan ini tampak tidak
menarik karena tidak memiliki kehangatan terhadap orang lain dan cenderung
untuk menjauhkan diri. Jarang sekali memiliki emosi yang kuat, tidak tertarik
pada seks dan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan. Mereka mungkin menjalani
kehidupan sendiri dengan kebutuhan atau harapan untuk ikatan dengan orang lain
yang sangat kecil. Riwayat kehidupannya mencerminkan minat sendirian pada
keberhasilan pekerjaan yang tidak kompetitif dan sepi yang sukar ditoleransi
oleh orang lain.
Kehidupan
seksual mereka semata-mata fantasi, dan mereka mungkin menunda kematangan
seksualitas tanpa batas waktu tertentu.Mampu menanamkan sejumlah besar energy
afektif dalam minat yang bukan manusia, seperti matematika dan astronomi, dan
mungkin mereka sangat tertarik pada binatang.Walaupun terlihat mengucilkan
diri, pada suatu waktu ada kemungkinan orang tersebut mampu menyusun,
mengembangkan dan memberikan gagasan yang asli dan kreatif.[7]
3. Gangguan Kepribadian Scizotypal
Banyak yang percaya bahwa gangguan kepribadian
schizotypal mewakili skizofrenia ringan. Kelainan ini ditandai oleh cara
berpikir dan memahami yang aneh, dan individu dengan gangguan ini sering
mencari isolasi dari orang lain. Merka kadang-kadang percaya bahwa mereka
memiliki kemampuan indra keenam atau bahwa mereka terhubung melalui cara-cara
tertentu dengan berbagai kejadian yang (sebenarnya) tidak terhubung sama sekali
dengan mereka. Mereka umumnya berperilaku eksentrik dan mengalami kesulitan
berkonsentrasi untuk jangka waktu yang lama.Perkataan mereka biasanya rumit dan
sulit untuk diikuti.
4. Gangguan Kepribadian Antisosial
Kesalah
pahaman yang umum adalah gangguan kepribadian antisosial mengacu kepada orang
yang memiliki keterampilan social yang buruk.Namun seringkali yang terjadi
adalah hal sebaliknya.Alih-alih karena kurangnya keterampilan social, gangguan
ini ditandai oleh kurangnya hati nurani.Orang dengan gangguan ini rentan
terhadap perilaku criminal, percaya bahwa korban-korban mereka lemah dan pantas
dimanfaatkan.Antisosial cenderung untuk berbohong dan mencuri.Seringkali,
mereka ceroboh dengan uang dan mengambil tindakan tanpa berpikir tentang
konsekuensinya. Mereka sering agresif dan jauh lebih peduli dengan kebutuhan
mereka sendiri dari pada kebutuhan orang lain.
Sebagian
besar penjahat dipenjara memiliki gangguan ini hingga derajat tertentu.
Pengobatan gangguan ini sangat sulit, meskipun gejala gannguan ini sering
berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
5. Gangguan Kepribadian Borderline
Gangguan
kepribadian borderline ditandai oleh ketidakstabilan suasana hati dan perasaan
rendah diri.Orang dengan gangguan ini rentan terhadap perubahan mood yang
terus-menerus dan kemunculan rasa marah. Sering kali, mereka kan marah pada
diri merka sendiri, menyebabkan luka pada tubuh mereka sendiri. Ancaman dan
tindakan bunuh diri biasa ditemui pada penderita borderline. Borderline
berfikir dengan cara yang sangat hitam-putih dan sering kali sarat konflik dan
ketegangan dalam berhubungan. Mereka juga cepat marah ketika harapan mereka
tidak terpenuhi.
Gangguan
kepribadian borderline dinamakan denikian karena pada awalnya dianggap berada
di “perbatasn” gangguan jiwa.Kelainan ini relative umum, mempengaruhi 2% dari
seluruh orang dewasa.Perempuan lebih mungkin untuk menderita borderline dari
pada pria. Hamper 20% pasien rawat inap psikiatri adalah penderita borderline.
Dengan pengobatan, pasien sering mendapati gejala mereka membaik.
Pengobatan borderline
melibatkan terapi dimana saja pasien belajar untuk mengekspresikan perasaannya
alih-alih melampiaskan perasaan mereka dengan cara yang merusak merugikan diri
sendiri. Obat dapat membanntu, dan perlu disertai dengan penanganan masalah
penyalahgunaan alcohol atau obat terlarang.Rawat inap singkat kadang-kadang
diperlukan, terutama dalam kasus yang melibatkan episode psikitik atau
ancaman/upaya bunuh diri.[8]
6.
Gangguan Kepribadian Histrionik
Gangguan ini ditandai oleh
perilaku yang bermacam-macam, yaitu dramatic, ekstovert pada orang yang
meluap-luap dan emosional, menyertai penampilan merka yang falmboyan, pasien
sering terdapat tidak mampu mempertahankan hubungan yang mendalam dan berlangsung
lama.Mereka menunjukan perilaku mencari perhatian yang tinggi.
Merka cenderung memperbesar
pikiran dan perasaan, membuat segalanya terdengar lebih penting dibandingkan
kenyataan.Perilaku menggoda sering ditemukan, baik pria maupun wanita.Pada
kenyataannya, pasien historic mungkin memiliki disfungsi psikoseksual.Wanita
mungkin anorgasmik dan pria cenderung mengalami impotensi. Merka mungkin
melakukan impuls seksual untuk menentramkan bahwa mereka menarik bagi jenis
kelamin yang lain. Kebutuhan terhadap ketentraman ini tidak ada habisnya.Akan
tetapi, hubungan mereka cenderung dangkal dan pasien dapat gagal, tetapi asyik
dengan diri sendiri dan berubah-ubah.
Ditinjau dari teori
psikonalisis, gangguan ini dapat muncul karena adanya parental seductiveness,
khususnya ayah terhadap anak perempuan.Orang tua yang mengatakan bahwa seks
adalah sesuatu yang kotor, tetapi tidak sesuai dengan perilaku yang menunjukan
bahwa seks adalah hal yang menyenangkan dan diinginkan.
7.
Gangguan Kepribadian Narsistik
[1]http://stiebanten.blogspot.com/2011/07/pengertian-perkembangan-kepribadian.html
[2]
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, hal 41
[3]
Drs. Ujam Jaenudin, M.Si, Psikologi Kepribadian, CV Pustaka Setia, Bandung
2012, hal 116-118
[5]Ewintribengkulu.blogspot.com/2012/10/karakteristik-kepribadian-yang-sehat.html#UZpCAYEl7IUhttp://catatanbk.blogspot.com/2012/04/karakteristik-kerbibadian-sehat-dan.html
[6]http://rizasaputra.wordpress.com/2012/07/17/mengenal-jenis-jenis-gangguan-kepribadian/
[7]
Drs. Ujam Jaenudin, M.Si, Psikologi Kepribadian, Pustaka Setia, Bandung, 2012,
hal 235-236
[8]http://rizasaputra.wordpress.com/2012/07/17/mengenal-jenis-jenis-gangguan-kepribadian/
terimakasih infonya, min. izin copan untuk tambahan dalam tugas. 😊
BalasHapusIzin copy paste ya buat tugas terimakasih min
BalasHapus♥ ♠ ♦ ♣ LEGENDAQQ ♣ ♦ ♠ ♥
BalasHapusKami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari LegendaQQ 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99 - BandarQ - Poker - AduQ - Capsa Susun - Bandar Poker - Sakong Online - Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA - Mandiri - BNI - BRI - Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : Legendaqq
- WA : +855964987960