Jumat, 31 Oktober 2014

Makalah Kepribadian



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Kepribadian adalah gambaran cara seseorang bertingkah laku terhadap lingkungan sekitanya, yang terlihat dari kebiasaan berfikir, sikap dan minat, serta pandangan hidupnya yang khas untuk mempunyai keajegan.
Karena dalam kehidupan manusia sebagai individu ataupun makhluk social, kepribadian senantiasa mengalami warna-warni kehidupan.Ada kalanya senang, tentram, dan gembira.Akan tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang-kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan sebagainya.Ini menunjukan bahwa manusia mengalami dinamika kehidupan.
Kepribadian sangat mmencerminkan perilaku seseorang. Kita bisa tahu apa yang sedang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan dpengalamn diri kita sendiri. Hal ini karena dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas. Oleh karena itu kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain. Kita harus memahami definisi kepribadian serta bagaiman kepribadian itu terbentuk.Untuk itu kita membutuhkan teori-teori tingkah laku, teori kepribadian agar gangguan-gangguan yang biasa muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari.
Mempelajari kepribadian merupakan hal yang menarik karena dinamika pengetahuan mengenai diri kita sendiri secara otomatis akan bertambah. Hal ini karena hakikatnya manusia adalah yang ada dan tumbuh berkembang dengan kepribadian yang menyertai setiap langkah dalam hidupnya.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian perkembangan kepribadian ?
2.      Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian ?
3.      Apa saja karakteristik kepribadian yang sehat (healthy personality) dan karakteristik kepribadian yang tidak sehat ?
4.      Apa saja permasalah kepribadian dan factor penyebabnya?
5.      Apa peranan sekolah dan keluarga dalam optimalisasi perkembangan kepribadian menuju termilikinya kepribadian yang sehat dan kuat (utuh) di usia anak dan remaja ?

C.    Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui pengertian perkembangan kepribadian
2.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
3.      Untuk mengetahui saja karakteristik kepribadian yang sehat (healthy personality) dan karakteristik kepribadian yang tidak sehat
4.      Untuk mengetahui permasalah kepribadian dan factor penyebabnya
5.      Untuk mengetahui peranan sekolah dan keluarga dalam optimalisasi perkembangan kepribadian menuju termilikinya kepribadian yang sehat dan kuat (utuh) di usia anak dan remaja











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Perkembangan Kepribadian

Perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih  baik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perkembangan adalah suatu perkembangan menjadi lebih sempurna dalam hal akal, pengetahuan, dan lain-lain.[1]
Dalam dictionary of psycology (1972) dan The Penguin Dictinary of psycology (1998), arti perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lainnya, tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri organisme-organisme tersebut.[2]
Kepribadian dalam bahasa Inggris adalah personality.Istilah itu berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona, yang berarti topeng dan personare, yang artinya menembus.Istilah topeng berkenaan dengan salah satu atribut yang dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman Yunani Kuno.Dengan topeng yang dikenakan diperkuat dengan gerak-gerik ucapannya, karekter tokoh yang diperankan tersebut dapat menembus keluar, dalam arti dapat dipahami oleh para penonton.
Kemudian, kata persona yang semula berarti topeng, diartikan sebagai pemainnya, yang memainkan peranan seperti digambarkan dalam topeng tersebut. Saat ini, istilah personality oleh para ahli dipakai untuk menunjukan atribut tentang individu, atau menggambarkan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia.
Banyak ahli yang telah merumuskan definisi kepribadian berdasarkan paradigama yang mereka yakini dn focus analisis dari teori yang mereka berkembang. Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli yang definisinya dapat dipakai acuan dalam mempelajari kepribadian.
a.       Gordon W. W. Allport
Pada mulanya, Allport mendefinisikan kepribadian sebagai “What a man really is”, tetapi definisi tersebut dipandang tidak memadai lalu dia merevisinya. Definisi yang kemudian dirumuskan oleh Alport adalah “kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai system psikofisis yang menentukan cara yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan”
b.      Krech dan Crutchfield
David Krech dan Richard S. Crutchfield (1969) dalam bukunya Elements of Psychology merumuskan kepribadian, adalah integrasi dari semua karakteristik individu ke dalam suatu kesatuan unik yang menentukan dan dimodifikasi oleh usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah terus-menerus.
c.       Adolf Heuken S.J
Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik jasmani, mental, rohani, emosional maupun social.Semua ini telah ditata dalam caranya yang khas di bawah berbagai pengaruh dari luar.Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya, dalam usaha menjadi manusia sebagaimana yang dikhendakinya.
            Berdasarkan semua definisi tersebut, dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai berikut.
a.       Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri ats psikis, seperti inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita dan sebagainya, serta aspek fisik, seperti bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dan sebagainya.
b.      Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya yang mengalami perubahan secara terus menerus dan terwujudlah pola tingkah laku yang khas atau unik
c.       Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan, tetapi dalam perubahan tersebut terdapat pola-pola yang bersifat tetap
d.      Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.[3]

B.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kepribadian

Kepribadian itu berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, tetapi di dalam perkembangan makin terbentuklah pola-pola yang tetap, sehingga merupakan ciri-ciri yang khas dan unik bagi setiap individu. Menurut Singgih D. Gunarsa, factor-faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang adalah:
a.       Factor Biologis, yaitu yang berhubungan dengan keadaan jasmani yang meliputi keadaan pencernaan, pernafsan, peresaran darah. Kelenjar –kelenjar urat syaraf, dan lain-lain.
b.      Factor social, yaitu masyarakat yakni manusia-manusia lain disekitar individu, adat istiadat, peraturan-peraturan, bahas, dan sebagainya yang berlaku dalam masyarakat itu
c.       Factor kebudayaan, yaitu kebudayaan itu tumbuh dan berkembang didalam masyarakat dan tentunya kebudayaan dari tiap-tiap tempat yang berbeda akan berbeda pula kebudayaannya. Perkembangan dan pembentukan kepribadian dari masing-masing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat dimana anak itu dibesarkan
Sedang menurut Husain Mazhari, factor-faktor yang membentuk kepribadian anak ada empat, yaitu :
-          Peranan cinta kasih dalam pembinaan kepribadian
-          Tidak menghina dan mengurangi hak anak
-          Perhatian pada perkembangan kepribadian
-          Menghindari penggunaan kata kotor
Mas kanak-kanak adalah masa yang paling peka bafi proses pembentukan kepribadian seorang yang akan mewarnai sikap, perilaku, dan pandangan hidupnya kelak dikemudian hari. Sedangkan, perkembangan kepribadian anak itu sendiri, dopengaruhi oleh lingkungan tempat anak itu hidup dna berkembang. Diantara factor lingkungan yang paling berpengaruh bagi perkembangan kepribadian anak adalah orang tua yang mengasuh dan membimbingnya beserta suasana kehidupan yang dibina. Dalam konteks lingkungan keluarga inilah, maka kehadiran orang tua akan mempengaruhi dan mewarnai proses pembentukan kepribadian anak selanjutnya.
Menurut Ngalim Purwanto (1990:162) ada beberapa alasan pentingnya orang tua, terutama ibu dan ayah bagi pembentukan kepribadian anak, yakni:
  1. Pengaruh itu merupakan pengalaman yang pertama-tama.
  2. Pengaruh yang diterima anak itu batas dan jumlahnya.
  3. Intensitas pengaruh itu tinggi karena berlangsung terus menerus siang dan malam.
  4. Umumnya pengaruh itu diterima dalam suasana aman serta bersifat intim dan bernada emosional.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepribadian anak dipengaruhi oleh banyak factor, dan salah satunya ialah peranan orang tua dalam rangka membimbing, mengarahkan, dan memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh anak, karena orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak-anak sehingga akan mudah untuk memahami kepribadiannya.[4]

C.    karakteristik Kepribadian yang Sehat (healthy personality) dan Karakteristik Kepribadian yang Tidak Sehat

Menurut E. B. Hurlock (1986) karakteristik kepribadian yang sehat ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a.    Mampu menilai diri secara realistic. Individu yang kepribadiannya sehat mampu menilai diri apa adanya, baik kelebihan maupun kelemahannya, menyangkut fisik (postur tubuh, wajah, keutuhan dan kesehatan) dan kemampuan (kecerdasan dan keterampilan).
b.    Mampu menilai situasi realistic. Individu dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistic dan mau menerima secara wajar. Dia tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai suatu yang harus sempurna.
c.    Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistic. Individu dapat menilai prestasinya (keberhasilan yang diperolehnya) secara realistic dan mereaksinya secara rasional. Dia tidak menjadi sombong, angkuh atu mengalami “Superiority complex”, apabila memperoleh prestasi yang tinggi, atau kesuksesan dalam hidupnya. Apabila mengalami kegagalan, dia tiak mereaksinya dengan frustasi, tetapi dengan sikap optimistic (penuh harapan).
d.   Menerima tanggung jawab. Individu yang sehat adalah individu yang bertanggung jawab. Dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
e.    Kemandirian (autonomy). Individu memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
f.     Dapat mengontrol emosi. Individu merasa nyaman dengan emosinya. Dia dapat menghadapi situasi frustasi, depresi atau stress secara positif atau konstruktif, tidak deskruptif (merusak)
g.    Berorientasi tujuan. Setiap orang mempunyai tujuan yang ingin dicapainya. Namun, merumuskan tujuan itu ada yang realistic dan ada yang tidak realistic. Individu yang sehat kepribadiannya dapat merumuskan tujuannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar. Dia berupaya untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan) dan keterampilan.
h.    Berorientasi keluar. Individu yang sehat memiliki orientasi keluar (ekstrovert). Dia bersifat respek (hormat), empati terhadap orang lain mempunyai kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dengan sifat-sifat individu yang berorientasi keluar, yaitu :
a.       Menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya sendiri
b.      Merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain
c.       Tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan tidak mengorbankan orang lain karena kekecewaan dirinya.
i.      Penerimaan social. Individu dinilai positif oleh orang lain, mau berpartisipasi aktif dalam kegiatan social, dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
j.      Memiliki filsafat hidup. Dia mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
k.    Berbahagia. Individu yang sehat, situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan. Kebahagiaan ini didukung oleh factor-faktor achievement (pencapaian prestasi), acceptance (penerimaan dari orang lain), dan affection (perasaan dicintai atau disayangi orang lain).
Adapun karakteristik kepribadian yang tidak sehat, ditandai dengan:
a.       Mudah marah (tersinggung)
b.      Menunjukan kekhawatiran dan kecemasan
c.       Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
d.      Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
e.       Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
f.       Mempunyai kebiasaan berbohong
g.      Hiperaktif
h.      Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
i.        Senang mengkritik/mencemooh orang lain
j.        Sulit tidur
k.      Kurang memiliki tanggung jawab
l.        Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan bersifat organis)
m.    Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
n.      Bersikap psimis dalam menghadapi kehidupan
o.      Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan. [5]

D.    Permasalahan Kepribadian dan Faktor penyebabnya

Gangguan kepribadian merupakan ciri kepribadian yang menetap, kronis, dapat terjadi pada hamper semua keadaan, menyimpang secara jelas dari norma-norma budaya dan maladaptive serta menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk, tidak fleksibel, dan biasanya terjadi pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Hal ini karena pada usia ini masalah-masalah kepribadaian sering bermunculan begitu luas dan kompleks.
1.      Gangguan Kepribadian Paranoid
Gangguan kepribadian paranoid ini ditandai oleh ketidak percayaan terhadap orang lain dn kecurigaan yang terus-menerus bahwa orang disekitar anda memiliki motif jahat. Orang dengan gangguan ini cenderung memiliki kepercayaan yang berlebihan pada pengetahuan dan kemampuan mereka sendiri dan biasanya menghindari hubungan dekat. Mereka mencari maksud tersembunyi dalam segala hal dan membaca niat bermusuhan pada tindakan orang lain. Mereka mudah mempertanyakan kesetiaan teman dan orang yang dicintai dan sering bersikap dingin dan menjaga jarak dengan orang lain. Mereka biasanya mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain dan cenderung menyimpan dendam dalam waktu yang lama.
Gangguan kepribadian paranoid sulit diobati, karena seringkali sangat mencurigai para personal medis.Kombinasi obat-obatan dan terapi bicara dapat efektif untuk memerangi gejala yang lebig merusak akibat gangguan ini.[6]
2.      Gangguan Kepribadian Skizoid
Menurut David & Neale dalam Nida UI Hasanat, orange dengan ganguan kepribadian skixoid tidak memiliki keinginman dan tidak dapat menikmati hubungan social, serta tidak memiliki teman dekat. Oranng dengan gangguan ini tampak tidak menarik karena tidak memiliki kehangatan terhadap orang lain dan cenderung untuk menjauhkan diri. Jarang sekali memiliki emosi yang kuat, tidak tertarik pada seks dan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan. Mereka mungkin menjalani kehidupan sendiri dengan kebutuhan atau harapan untuk ikatan dengan orang lain yang sangat kecil. Riwayat kehidupannya mencerminkan minat sendirian pada keberhasilan pekerjaan yang tidak kompetitif dan sepi yang sukar ditoleransi oleh orang lain.
Kehidupan seksual mereka semata-mata fantasi, dan mereka mungkin menunda kematangan seksualitas tanpa batas waktu tertentu.Mampu menanamkan sejumlah besar energy afektif dalam minat yang bukan manusia, seperti matematika dan astronomi, dan mungkin mereka sangat tertarik pada binatang.Walaupun terlihat mengucilkan diri, pada suatu waktu ada kemungkinan orang tersebut mampu menyusun, mengembangkan dan memberikan gagasan yang asli dan kreatif.[7]
3.      Gangguan Kepribadian Scizotypal
Banyak yang percaya bahwa gangguan kepribadian schizotypal mewakili skizofrenia ringan. Kelainan ini ditandai oleh cara berpikir dan memahami yang aneh, dan individu dengan gangguan ini sering mencari isolasi dari orang lain. Merka kadang-kadang percaya bahwa mereka memiliki kemampuan indra keenam atau bahwa mereka terhubung melalui cara-cara tertentu dengan berbagai kejadian yang (sebenarnya) tidak terhubung sama sekali dengan mereka. Mereka umumnya berperilaku eksentrik dan mengalami kesulitan berkonsentrasi untuk jangka waktu yang lama.Perkataan mereka biasanya rumit dan sulit untuk diikuti.
4.      Gangguan Kepribadian Antisosial
Kesalah pahaman yang umum adalah gangguan kepribadian antisosial mengacu kepada orang yang memiliki keterampilan social yang buruk.Namun seringkali yang terjadi adalah hal sebaliknya.Alih-alih karena kurangnya keterampilan social, gangguan ini ditandai oleh kurangnya hati nurani.Orang dengan gangguan ini rentan terhadap perilaku criminal, percaya bahwa korban-korban mereka lemah dan pantas dimanfaatkan.Antisosial cenderung untuk berbohong dan mencuri.Seringkali, mereka ceroboh dengan uang dan mengambil tindakan tanpa berpikir tentang konsekuensinya. Mereka sering agresif dan jauh lebih peduli dengan kebutuhan mereka sendiri dari pada kebutuhan orang lain.
Sebagian besar penjahat dipenjara memiliki gangguan ini hingga derajat tertentu. Pengobatan gangguan ini sangat sulit, meskipun gejala gannguan ini sering berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
5.      Gangguan Kepribadian Borderline
Gangguan kepribadian borderline ditandai oleh ketidakstabilan suasana hati dan perasaan rendah diri.Orang dengan gangguan ini rentan terhadap perubahan mood yang terus-menerus dan kemunculan rasa marah. Sering kali, mereka kan marah pada diri merka sendiri, menyebabkan luka pada tubuh mereka sendiri. Ancaman dan tindakan bunuh diri biasa ditemui pada penderita borderline. Borderline berfikir dengan cara yang sangat hitam-putih dan sering kali sarat konflik dan ketegangan dalam berhubungan. Mereka juga cepat marah ketika harapan mereka tidak terpenuhi.
Gangguan kepribadian borderline dinamakan denikian karena pada awalnya dianggap berada di “perbatasn” gangguan jiwa.Kelainan ini relative umum, mempengaruhi 2% dari seluruh orang dewasa.Perempuan lebih mungkin untuk menderita borderline dari pada pria. Hamper 20% pasien rawat inap psikiatri adalah penderita borderline. Dengan pengobatan, pasien sering mendapati gejala mereka membaik.
Pengobatan borderline melibatkan terapi dimana saja pasien belajar untuk mengekspresikan perasaannya alih-alih melampiaskan perasaan mereka dengan cara yang merusak merugikan diri sendiri. Obat dapat membanntu, dan perlu disertai dengan penanganan masalah penyalahgunaan alcohol atau obat terlarang.Rawat inap singkat kadang-kadang diperlukan, terutama dalam kasus yang melibatkan episode psikitik atau ancaman/upaya bunuh diri.[8]
6.      Gangguan Kepribadian Histrionik
Gangguan ini ditandai oleh perilaku yang bermacam-macam, yaitu dramatic, ekstovert pada orang yang meluap-luap dan emosional, menyertai penampilan merka yang falmboyan, pasien sering terdapat tidak mampu mempertahankan hubungan yang mendalam dan berlangsung lama.Mereka menunjukan perilaku mencari perhatian yang tinggi.
Merka cenderung memperbesar pikiran dan perasaan, membuat segalanya terdengar lebih penting dibandingkan kenyataan.Perilaku menggoda sering ditemukan, baik pria maupun wanita.Pada kenyataannya, pasien historic mungkin memiliki disfungsi psikoseksual.Wanita mungkin anorgasmik dan pria cenderung mengalami impotensi. Merka mungkin melakukan impuls seksual untuk menentramkan bahwa mereka menarik bagi jenis kelamin yang lain. Kebutuhan terhadap ketentraman ini tidak ada habisnya.Akan tetapi, hubungan mereka cenderung dangkal dan pasien dapat gagal, tetapi asyik dengan diri sendiri dan berubah-ubah.
Ditinjau dari teori psikonalisis, gangguan ini dapat muncul karena adanya parental seductiveness, khususnya ayah terhadap anak perempuan.Orang tua yang mengatakan bahwa seks adalah sesuatu yang kotor, tetapi tidak sesuai dengan perilaku yang menunjukan bahwa seks adalah hal yang menyenangkan dan diinginkan.
7.      Gangguan Kepribadian Narsistik




[1]http://stiebanten.blogspot.com/2011/07/pengertian-perkembangan-kepribadian.html
[2] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, hal 41
[3] Drs. Ujam Jaenudin, M.Si, Psikologi Kepribadian, CV Pustaka Setia, Bandung 2012, hal 116-118
[5]Ewintribengkulu.blogspot.com/2012/10/karakteristik-kepribadian-yang-sehat.html#UZpCAYEl7IUhttp://catatanbk.blogspot.com/2012/04/karakteristik-kerbibadian-sehat-dan.html
[6]http://rizasaputra.wordpress.com/2012/07/17/mengenal-jenis-jenis-gangguan-kepribadian/
[7] Drs. Ujam Jaenudin, M.Si, Psikologi Kepribadian, Pustaka Setia, Bandung, 2012, hal 235-236
[8]http://rizasaputra.wordpress.com/2012/07/17/mengenal-jenis-jenis-gangguan-kepribadian/

3 komentar:

  1. terimakasih infonya, min. izin copan untuk tambahan dalam tugas. 😊

    BalasHapus
  2. Izin copy paste ya buat tugas terimakasih min

    BalasHapus
  3. ♥ ♠ ♦ ♣ LEGENDAQQ ♣ ♦ ♠ ♥

    Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari LegendaQQ 1 ID Untuk 8 Games :
    - Domino99 - BandarQ - Poker - AduQ - Capsa Susun - Bandar Poker - Sakong Online - Bandar 66

    Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ :
    - Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
    - Kartu Anda Akan Lebih Bagus
    - Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
    - Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
    - Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-

    Fasilitas BANK yang di sediakan :
    - BCA - Mandiri - BNI - BRI - Danamon
    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At LegendaQQ ^^

    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM : 2AE190C9
    - Facebook : Legendaqq
    - WA : +855964987960

    BalasHapus