Rabu, 29 Oktober 2014

Laporan Penelitian Hadits di MTs


BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang Masalah
Keberhasilan menanamkan nilai-nilai rohaniah (keimanan dan ketakwaan pada Allah swt) dalam diri peserta didik, terkait dengan satu faktor dari sistem pendidikan, yaitu metode pendidikan yang dipergunakan pendidik dalam menyampaikan pesan-pesan Ilahiyah, sebab dengan metode yang tepat, materi pelajaran akan dengan mudah dikuasai peserta didik. Dalam pendidikan Islam, perlu dipergunakan metode pendidikan yang dapat melakukan pendekatan menyeluruh terhadap manusia, meliputi dimensi jasmani dan rohani (lahiriah dan batiniah), walaupun tidak ada satu jenis metode pendidikan yang paling sesuai mencapai tujuan dengan semua keadaan.
Sebaik apapun tujuan pendidikan, jika tidak didukung oleh metode yang tepat, tujuan tersebut sangat sulit untuk dapat tercapai dengan baik. Sebuah metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap atau tidak. Bahkan sering disebutkan cara atau metode kadang lebih penting daripada materi itu sendiri. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan harus dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait, sehingga hasil pendidikan dapat memuaskan.
Proses pembelajaran mempunyai dua yaitu: aspek idial dan aspek teknis. Secara idial harus selalu diingat bahwa program pembelajaran adalah sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, yang harus menjadi pedoman utama adalah bagaimana mengusahakan perkembangan peserta didik yang optimal, baik sebagai perseorangan maupun anggota masyarakat.
Setiap pendidik senantiasa dihadapkan pada pertanyaan tentang metode yang akan digunakan dalam membantu peserta didik mempelajari konsep atau mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil pembelajaran adalah merupakan kerja sama antara guru dan peserta didik. Namun demikian, metode pembelajaran merupakan salah satu komponen penting di dalam keseluruhan interaksi pembelajaran. Berkaitan dengan hal itu patut disadari oleh seorang pendidik bahwa tidak ada satu  metode pembelajaran yang terbaik atau cocok untuk semua  situasi dalam mata pelajaran.


B.       Perumusan  Masalah
Dalam Penelitian ini akan dirumuskan beberapa masalah,yaitu diantaranya sebagai berikut:
1.   Bagaimana Metode yang tepat digunakan dalam pembelajaran Hadits di Madrasah Tsanawiyah kelas IX ?
2.   Bagaimana Model yang tepat digunakan dalam pembelajaran Hadits di Madrasah Tsanawiyah kelas IX ?
C.       Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini dilakukan yaitu sebagai berikut:
3.   Untuk Mengetahui Metode yang tepat digunakan dalam pembelajaran Hadits di Madrasah Tsanawiyah kelas IX ?
4.   Untuk Mengetahui Model yang tepat digunakan dalam pembelajaran Hadits di Madrasah Tsanawiyah kelas IX ?














BAB II
PEMBAHASAN
A.    SKKD Hadits di Madrasah Tsanawiyah kelas IX
Adapun SKKD yang akan diajarkan dalam Mata Pelajaran Hadits Kelas IX Madrasah Tsanawiyah adalah sebagai berikut:
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR

1.      Memahami Hadits Tentang Menuntut Ilmu





1.1  Menulis Hadits tentang Menuntut Ilmu
1.2  Menerjemahkan Hadits tentang Menuntut Ilmu
1.3  Menghafal Hadits tentang Menuntut Ilmu
1.4  Menjelaskan isi kandungan Hadits tentang Menuntut Ilmu

B.     Materi yang digunakan dalam Pembelajaran  Hadits di Madrasah Tsanawiyah kelas IX
Adapun Materi yang disampaikan dalam pembelajaran Hadits di kelas IX Madrasah Tsanawiyah adalah sebagai berikut:

HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU

عن انس رضي الله عنه قال :قال رسول الله صلي الله عليه وسلم:من خرج في طلب العلم فهو في سبيل الله حتى يرجع ( رواه الترمذي )
“ Dari Anas r.a,Rosulullah SAW Bersabda:Barang siapa yang keluar (dari rumah) untuk menuntut Ilmu,maka Ia berjuang dijalan Allah hingga Dia kembali”.(HR.Tirmidzi )



C.    Metode yang digunakan dalam Pembelajaran  Hadits di Madrasah Tsanawiyah kelas IX
Adapun Metode yang digunakan dalam pembelajaran Hadits di kelas IX Madrasah Tsanawiyah adalah sebagai berikut:
1.      Metode Ceramah
Metode ceramah diartikan sebagai proses penyampain informasi dengan jalan menuturkan sekelompok materi secara lisan dan pada saat yang sama materi itu diterima oleh sekelompok subjek.
Kelebihan metode ceramah diantaranya adalah sebagai berikut:
a.    Pendidik mudah menguasai kelas. 
b.    Pendidik mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar .
c.    Dapat diikuti peserta didik dalam jumlah besar. 
d.   Mudah dilaksanakan.
Adapun Kelemahan metode ceramah diantaranya adalah sebagai berikut:
a.    Membuat peserta didik pasif .
b.    Mengandung unsur paksaan kepada peserta didik.
c.    Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan pembelajaran peserta  didik. 
d.   Bila terlalu lama membosankan.
2.      Metode Guided Note Taking
Metode Guided Note Taking adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru dalam proses pembelajaran tersebut.
Kelebihan metode Guided Note Taking diantaranya adalah sebagai berikut:
a.    Strategi ini cocok untuk kelas besar dan kecil.
b.    Strategi ini dapat digunakan sebelum, selama berlangsung, atau sesuai kegiatan pembelajaran.
c.    Strategi ini cukup berguna untuk materi pengantar.
d.   Strategi ini mudah digunakan ketika peserta didik harus mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif.



D.    Model yang digunakan dalam Pembelajaran  Hadits di Madrasah Tsanawiyah kelas IX
Adapun Model yang digunakan dalam pembelajaran Hadits di kelas IX Madrasah Tsanawiyah adalah Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction ).
1.    Pengertian Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction )
Yaitu Model pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok perserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
2.    Ciri-ciri Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction )
Ciri-ciri Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction ) adalah sebagai berikut :
a.    Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar.
b.    Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
c.    Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pengajaran.
3.    Fase dan Peran Guru dalam Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction )
No.
Fase
Peran Guru
1.
Menyampaikan Tujuan Pembelajaran dan mempersiapkan siswa
Guru Menjelaskan Tujuan, Materi Prasyarat, memotivasi siswa, dan mempersiapkan siswa
2.
Mendemonstrasikan Pengetahuan dan Keterampilan
Guru Mendemonstrasikan keterampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap
3.
Membimbing Pelatihan
Guru memberi latihan terbimbing awal
4.
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Guru Mengecek kemampuan siswa apakah sudah melakukan tugas dengan baik dan memberikan umpan balik
5.
Memberikan latihan dan penerapan konsep
Guru Mempersiapkan latihan untuk siswa dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari
4.    Kelebihan Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction )
a.    Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan kepada siswa yang berprestasi rendah sekalipun.
b.    Model pengajaran langsung dapat diterapkan secara efektif dalam kelas besar maupun kelas yang kecil.
c.    Siswa dapat mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran dengan jelas.
d.   Waktu untuk berbagi kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan ketat.
e.    Dalam model ini terdapat penekanan pada pencapaian akademik.
f.     Kinerja siswa dapat dipantau secara cermat.
5.    Kekurangan Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction )
a.    Karena dalam model ini berpusat pada guru, maka kesuksesan pembelajaran bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam persiapan, pengetahuan, kepercayaan diri, antusiasme maka siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat.
b.    Model pengajaran langsung sangat bergantung pada cara komunikasi guru. Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka akan menjadikan pembelajaran menjadi kurang baik pula.
c.    Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak, model pembelajaran langsung tidak dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk cukup memproses dan memahami informasi yang disampaikan.
d.   Jika terlalu sering menggunakan model pengajaran langsung akan membuat beranggapan bahwa guru akan memberitahu siswa semua informasi yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajan siswa itu sendiri.


E.     Hasil Pelaksanaan Pembelajaran  Hadits di Madrasah Tsanawiyah kelas IX
Setelah melaksanakan pengajaran Hadits di Madrasah Tsanawiyah kelas IX,maka hasilnya adalah sebagai berikut:
1.    Pembelajaran Hadits dengan menggunakan metode Ceramah dan metode Guided Note Taking ternyata menghasilkan sesuatu yang positif,karena dengan menggunakan kedua metode tersebut Peserta didik kelas IX benar-benar paham dan menguasai Materi Hadits yang diajarkan bahkan para peserta didik tersebut langsung menghapal materi yang disampaikan tersebut.
2.    Pembelajaran Hadits dengan menggunakan model Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction ) ternyata juga sangat efektif dan efisien karena dengan menggunakan model tersebut para peserta didik sangat cepat dalam memahami dan menghafal Materi yang diajarkan tersebut.





















BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran Hadits yang diajarkan di Madrasah Tsanawiyah kelas IX maka metode yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan materi ajar kepada para peserta didik adalah metode Ceramah dan metode  Guided Note Taking.Sedangkan Model yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan materi ajar kepada para peserta didik adalah Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction )
B.   Saran
Adapun Saran yang Penulis bisa sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Kepada Para Pendidik agar memilah milih Metode yang tepat dalam menyampaikan materi ajar kepada peserta didik supaya hasilnya lebih efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar.
2. Kepada Para Pendidik agar memilah milih Model yang tepat dalam menyampaikan materi ajar kepada peserta didik supaya hasilnya lebih efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar.





                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar