BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan
anak adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel
tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian rupa
per- kembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungannya.
Aspek– aspek perkembangan individu meliputi
fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama. Perkembangan fisik
meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual
(kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara
berhasil dengan situas baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap
individu selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia
lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau
perilaku individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang
lain. Moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan,
nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut
oleh individu.
Setiap aspek-aspek dari perkembangan
tiap individu, pasti memiliki pengaruh serta implikasi masing-masing terhadap
perkembangan individu itu sendiri. Begitu pun aspek perkembangan fisik, pasti
memiliki pengaruh dan implikasi dalam perkembangan individu tersebut.
Baik itu sedikit maupun banyak, dan mengarah kepada hal positif maupun
negatif.
B. Perumusan Masalah
Didalam Makalah ini akan dirumuskan
beberapa masalah diantaranya adalah sebagai berikut:
- Apa Pengertian Perkembangan dan Perkembangan Fisik?
- Apa saja Aspek Perkembangan Fisik Dan Karakteristiknya?
- Apa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik?
- Apakah otak merupakan bagian dari Perkembangan Fisik?
- Bagaimana Fungsi Otak Kiri dan Otak Kanan?
- Bagaimana Nilai Motorik Kasar dan Motorik Halus dalam belajar?
- Bagaimana Peranan Rumah dan Sekolah bagi optimalisasi perkembangan Fisik?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Perkembangan dan Perkembangan Fisik
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1991), perkembangan
adalah perihal berkembang. Dan kata berkembang memiliki arti mekar,luas dan
banyak serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran,
pengetahuan dan sebagainya. Sedangkan Dalam kamus Psikologi (1972) perkembangan
adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang
kehidupan manusia dan organisme lainya
Jadi bisa disimpulkan bahwa perkembangan adalah proses
perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah.
Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan yag terjadi
pada fisik dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja yang meliputi
perubahan ukuran tubuh, proporsi tubuh, ciri-ciri kelamin primer,dan ciri-ciri
kelamin sekunder.
Perkembangan fisik merupakan proses perubahan fisik yang
bersifat progresif dan kontinue serta berlangsung dalam periode tertentu.
Perubahan yang terjadi pada fisik tersebut bersifat kuantitatif, artinya dapat
diukur dan berkisar hanya pada aspek-aspek fisik individu.
B. Aspek
Perkembangan Fisik Dan Karakteristiknya
Untuk mengembangkan kemampuan motoriknya, anak melakukan
berbagai aktivitas. Aktivitas tersebut dapat dilakukan secara formal maupun
informal, contoh dari aktivitas formal misalnya kegiatan senam di sekolah, dan
contoh kegiatan informalnya yaitu berbagai permainan yang dilakukan
anak.Asfek-asfek perkembangan tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Perkembangan
Fisik
Menurut Kuhlen
dan Thomshon mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu
meliputi 4 aspek yaitu :
- system syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
- otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.
- kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis
- struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi dan berat
2.
Perkembangan Intelegensi
Menurut C.P.
Caplin intelejgensi yaitu sebagai kemampuan
menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan
efektif.
3.
Perkembangan
Emosi
Menurut Stenler Emosi Adalah suatu perasaan yang
komplek yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris.Emosi dapat
dikelompokkan dalam dua bagian yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan (psikis)
emosi ini termasuk perasaan intelektual, perasaan social, perasaan susila perasaan
keindahan, dan perasaan ketuhanan.
4.
Perkembangan Bahasa
Merupakan
kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain mencakup cara berkomunikasi
dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang/symbol untuk
mengungkapkan sesuatu. Tugas-tugas perkembangan bahasa yaitu :
- Pemahaman
- Pengembangan perbendaharaan kata
- Penyusunan kata-kata menjadi kalimat
- Ucapan
5.
Perkembangan
Social
Merupakan
pencapaian kematangan dalam hubunagn social dan sebagai proses belajar untuk
menyesuaiakn diri terhadap norma-norma kelompok moral dan tradisi yang menjadi
satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Pada usia anak bentuk
dan tingkah laku social adalah pembangkangan, agresi, berselisih/bertengkar,
menggoda, persaingan, kerjasama, tingkah laku berkuasa, mementingkan diri
sendiri, dan simpati.
6.
Perkembangan Kepribadian
Menurut Abin
Syamsudin Makmum kepribadian adalah kualitas perilaku individu yang nampak
dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkunganya secara
unik.Kepribadian dipengaruhi oleh berbagai faktor baik hereditas ataupun
lingkunganseperti fisik,sosial,kebudayaan dan spiritual.
Ada beberapa
karakteristik kepribadian yang tidak sehat,yaitu mudah
marah,hiperaktif,mempunyai kebiasaan berbohong,kurang bergairah dalam
menghadapi kehidupan,sulit tidur,dan bersikap pesimis dalam menghadapi
kehidupan.
7.
Perkembangan Moral
Moral diartikan
sebagai kebiasaan atau tata cara kehidupan.Nilai-nilai moral seperti seruan
untuk berbuat baik kepada orang lain dan memelihara ketertiban dan keamanan hak
orang lain.
8.
Perkembangan Kesadaran Beragama
Dipengaruhi oleh faktor-faktor pembawaan lingkungan yang
menjadi masalah dalam kesadaran beragama adalah problematika keimanan yaitu
masalah proses perkembangan keimanan dan konflik keyakinan dengan situasi
kehiddupan sosialbudaya yang dihadapi.
C. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik
a. Pertumbuhan dan perkembangan sistem
syaraf
Pertumbuhan dan perkembangan
kemampuannya membuat intelegensi (kecerdasan) anak meningkat dan menibulkan
pola tingkah laku yang baru. Semakin baik perkembangan kemampuan sistem syaraf
seorang anak akan semakin baik dan beragam pula pola-pola tingkah laku yang
dimilikinya. Akan tetapi organ sitem syaraf ini lain dari yang lain, karena
apabila rusak tidak dapat diganti atau tumbuh lagi.
b. Pertumbuhan otot-otot
Otot merupakan jaringan sel-sel
yang dapat berubah memanjang dan juga sekaligus merupakan unit atau kesatuan
sel yang memiliki daya mengkerut. Diantara fungsi-fungsi pokoknya adalah
sebagai pengikat organ-organ lainnya dan sebagai jaringan pembuluh yang
mendistribusikan sari makanan.
c. Perkembangan dan pertumbuhan fungsi
kelenjar endokrin
Kelenjar adalah alat tubuh yang mengahasilkan cairan atau getah, seperti
kelenjar keringat. Perubahan fungsi dari kelenjar-kelenjar endokrin akan
mengakibatkan berubahnya pola sikap dan tingkah laku seorang remaja terhadap
lawan jenisnya. Perubahan ini dapat berupa seringnya bekerja sama dalam belajar
atau beolah raga, perubahan pola perilaku yang bermaksud menarik perhatian
lawan jenis, berubahnya gaya dandanan/penampilan dan lain-lain.
d. Perubahan struktur jasmani
Semakin meningkat usia anak maka akan semakin menigkat pula ukuran
tinggi dan bobot serta proporsi tubuh pada umumnya. Perubahan jasmani ini akan
banyak berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan dan kecakapan motor skills
anak.
e. Pengaruh keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan.
Karena faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau lebih panjang dari
anak lainnya, sehingga ia lebih berah tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau
kakeknya tinggi dan panjang.
f.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan akan membantu menentukan
tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga
menghambat atau mempercepat potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga
menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
g.
Pengaruh Gizi
Anak yang
mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih
cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak
mendapatan gizi yang cukup.
h.
Gangguan Emosional
Anak yang sering
mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang
berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon
pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal
remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
i.
Jenis Kelamin
Anak laki
cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada
usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih
berat dari pada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot
pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat
kematangannya dari pada laki-laki.
j.
Status Sosial Ekonomi
Anak yang
berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih
kecil dari pada anak yang bersal dari keluarga dengan tingkat ekonomi yang
tinggi.
k.
Kesehatan
Kesehatan amat
berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan sehat dan
jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat dibanding
yang sering sakit.
l.
Pengaruh Bentuk Tubuh
Perubahan psikologis muncul antara lain
disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik. Diantara perubahan fisik yang sangat
berpengaruh adalah; pertumbuhan tubuh (badan makin panjang dan tinggi), mulai
berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada perempuan dan
"mimpi pertama" pada anak laki-laki ), dan tanda-tanda kelamin kedua
yang tumbuh.
D.
Otak sebagai bagian terpenting dari
Perkembangan Fisik
Otak merupakan salah satu aspek perkembangan fisik
peserta didik yang sangat penting Sebab otak
berfungsi sebagai
pusat sentral perkembangan dan fungsi manusia. Otak adalah sistem biologis manusia yang sengaja
diciptakan Allah Swt untuk mengindra dunia dan sekaligus memberikan berbagai
tanggapan terhadapnya. Sama halnya dengan aspek-aspek perkembangan lainnya,
perkembangan otak juga dipengaruhi interaksi hereditas dan lingkungan.
Menurut Pakar Nutrisi Emilia
Achmadi: "Otak adalah salah satu organ utama dari tubuh yang
membutuhkan dan menyerap nutrisi dari makanan yang disantap setiap hari”. Untuk itu, sangat penting
memberikan asupan nutrisi yang tepat kepada anaka-anak dalam membantu
perkembangan fungsi otak mereka agar maksimal. Agar asupan nutrisi anak
tercukupi dengan baik, dibutuhkan kualitas asupan gizi yang sesuai dengan
tumbuh kembang dan usia anak. ini diperlukan untuk mendukung perkembangan
motorik, berbicara, emosional, sosial, logika dan bahasa.
a. Produk susu
Susu sapi merupakan sumber yang kaya protein, kalsium,
kalium dan vitamin D.
b. Semua jenis buah berry
Buah
berri merupakan sumber antioksidan dan vitamin C yang membantu dalam mengurangi
stres oksidatif.
c. Telur dan kacang
Kedua bahan makanan ini mengandung
kolin, satu unsur penting untuk perkembangan sel-sel batang memori. Kolin
dapat meningkatkan produksi sel induk memori di otak, juga meminimalkan
kelelahan. Selain itu, kacang-kacangan dan biji-bijian merupakan sumber vitamin
D, yang mampu mengurangi penurunan fungsi kognitif/ fungsi berpikir.
d. Gandum utuh
Vitamin B dan glukosa yang ditemukan
dalam biji-bijian seperti oat meal dan beras merah, adalah bahan makanan otak
yang sehat untuk anak. Tubuh membutuhkan pasokan reguler dari glukosa yang
disediakan oleh biji-bijian. Vitamin B meningkatkan aliran darah sistem saraf
yang merupakan salah satu faktor utama dalam menjaga semua organ tubuh untuk
aktif, termasuk otak.
e. Salmon
Ikan dengan tingkat lemak tinggi
seperti salmon merupakan sumber yang kaya asam lemak omega-3 seperti DHA dan
EPA. Ini adalah nutrisi penting untuk pengembangan otak yang tepat. Ikan salmon
adalah jenis ikan yang disarankan, namun demikian ikan-ikan yang lain juga
baik. Penelitian membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi ikan memiliki memori
lebih tajam daripada yang tidak.
E.
Fungsi
Otak Kiri dan Otak Kanan
Otak manusia terdiri dari dua bagian,yaitu otak Kiri dan
otak Kanan,yang keduanya itu memiliki fungsi masing-masing.diantara fungsinya
adalah sebagai berikut:
1.
Fungsi Otak Kiri
:
- Berfikir secara sadar
- Bernalar menurut logika
- Berfikir dengan kata-kata
- Memilah-milah
- Menganalisis
- Berfikir secara runut
- Mengatur dan mengendalikan emosi
- Selalu melihat perbedaan
- Senang bekerja sendiri
2. Fungsi Otak Kanan :
- Ketidaksadaran
- Kreatif, intuitif, melibatkan emosi
- Berfikir dalam bentuk gambar
- Melihat keseluruhan
- Menggabungkan, sintesis
- Berfikir secara menyeluruh
- Spontan dan bebas dalam mengekspresikan emosi
- Selalu melihat persamaan
- Senang bekerja dalam team
F.
Nilai
Motorik Kasar dan Motorik Halus dalam belajar
Perkembangan motorik merupakan
perubahan tingkah laku motorik yang terjadi secara terus-menerus sepanjang siklus
kehidupan manusia yang dipengaruhi oleh tuntutan tuntutan tugas ,biologis
individual dan juga lingkungan.Perkembangan diartikan sebagai satu perubahan
individu pada tingkat fungsional. Sedangkan dalm domain psikomotorik, kognitif
dan afektif, tingkat fungsional yang dimaksud adalah produk keturunan,
kematangan, pertumbuhan,dan pengalaman sebagai pengaruh dari lingkungan.Secara
konseptual, perkembangan anak didasarkan pada tiga domain yaitu psikomotorik,
kognitif dan afektif. Domain psikomotorik terdiri atas kemampuan fisik dan
motorik yang didasarkan pada proses biologis dan motorik Perkembangan
Psikomotorik merupakan seluruh kemampuan pokok dalam memfungsikan keterampilan
motorik.
Perkembangan motorik meliputi dua
tahapan yaitu:
1. Motorik kasar
adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau
seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.
Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan
sebagainya.
2. Sedangkan
motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian
anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan
berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret,
menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut
sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.
Tahapan-tahapan
Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus adalah:
Usia 1-2 tahun
Motorik Kasar
|
Motorik Halus
|
•merangkak
• berdiri dan berjalan beberapa langkah •berjalan cepat • cepat-cepat duduk agar tidak jatuh • merangkak di tangga • berdiri di kursi tanpa pegangan • menarik dan mendorong benda-benda berat • melempar bola |
• mengambil benda kecil dengan ibu
jari atau telunjuk
• membuka 2-3 halaman buku secara bersamaan • menyusun menara dari balok • memindahkan air dari gelas ke gelas lain • belajar memakai kaus kaki sendiri • menyalakan TV dan bermain remote • belajar mengupas pisang |
Usia 2-3 tahun
Motorik Kasar
|
Motorik Halus
|
• melompat-lompat
• berjalan mundur dan jinjit • menendang bola • memanjat meja atau tempat tidur • naik tangga dan lompat di anak tangga terakhir |
• mencoret-coret dengan 1 tangan
• menggambar garis tak beraturan • memegang pensil • belajar menggunting • mengancingkan baju • memakai baju sendiri |
Usia 3-4 tahun
Motorik Kasar
|
Motorik Halus
|
• melompat dengan 1 kaki
• berjalan menyusuri papan • menangkap bola besar • mengendarai sepeda • berdiri dengan 1 kaki |
•
menggambar manusia
• mencuci tangan sendiri • membentuk benda dari plastisin • membuat garis lurus dan lingkaran cukup rapi |
Usia 4-5
tahun
Motorik Kasar
|
Motorik Halus
|
• menuruni tangga dengan cepat
• seimbang saat berjalan mundur • melompati rintangan • melempar dan menangkap bola • melambungkan bola |
• menggunting dengan cukup baik
• melipat amplop • membawa gelas tanpa menumpahkan isinya • memasikkan benang ke lubang be |
Perkembangan
motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan
dengan masa bayi. Anak-anak terlihat lebih cepat dalam
berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk
memperhalus ketrampilan-ketrampilan motorik, anak-anak terus
melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam
bentuk permainan. Disamping itu, anak-anak juga
melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal,
seperti senam, berenang, dll.
Beberapa
perkembangan Motorik Kasar Maupun Halus selama
periode ini, antara lain :
1.
Anak Usia 5 Tahun
a.
Mampu melompat dan menari
b.
Menggambarkan orang yang terdiri
dari kepala, lengan dan badan
c.
Dapat menghitung jari – jarinya
d.
Mendengar dan mengulang hal – hal
penting dan mampu bercerita
e.
Mempunyai minat terhadap kata-kata
baru beserta artinya
f.
Memprotes bila dilarang apa yang
menjadi keinginannya
g.
Mampu membedakan besar dan kecil
2. Anak Usia 6 Tahun
a.
Ketangkasan meningkat
b.
Melompat tali
c.
Bermain sepeda
d.
Mengetahui kanan dan kiri
e.
Mungkin bertindak menentang dan
tidak sopan
f.
Mampu menguraikan objek-objek dengan
gambar
3. Anak Usia 7 Tahun
a.
Mulai membaca dengan lancar
b.
Cemas terhadap kegagalan
c.
Peningkatan minat pada bidang
spiritual
d.
Kadang Malu atau sedih
4. Anak Usia 8 – 9 Tahun
a.
Kecepatan dan kehalusan aktivitas
motorik meningkat
b.
Mampu menggunakan peralatan rumah
tangga
c.
Ketrampilan lebih individual
d.
Ingin terlibat dalam sesuatu
e.
Menyukai kelompok dan mode
f.
Mencari teman secara aktif
5. Anak Usia 10 – 12 Tahun
a.
Perubahan sifat berkaitan dengan
berubahnya postur tubuh yang berhubungan dengan pubertas mulai tampak
b.
Mampu melakukan aktivitas rumah
tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian sendiri
c.
Adanya keinginan anak unuk
menyenangkan dan membantu orang lain
d.
Mulai tertarik dengan lawan jenis.
G.
Peranan
Rumah dan Sekolah bagi optimalisasi perkembangan Fisik
1.
Peran
Orang Tua
Pendidikan merupakan tanggung jawab
bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah. Sehingga orang tua tidak
boleh menganggap bahwa pendidikan anak hanyalah tanggung jawab sekolah.
Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk membina
kepribadiannya agar Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak
berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai
suatu proses pendidikan,Sehingga orang tua berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya.
Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling
utama, karena sebagian besar kehidupan anak di dalam keluarga, sehingga
pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga. Menurut
Hasbullah (1997), dalam tulisannya tentang Dasar-dasar Ilmu Pendidikan,
bahwa keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi
dalam perkembangan kepribadian anak dan mendidik anak dirumah,fungsi
keluarga/orang tua dalam mendukung pendidikan di sekolah.
Fungsi keluarga dalam pembentukan kepribadian dan mendidik
anak di rumah:
- Sebagai fasilitaror terhadap pemenuhan gizi anak
- Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang,pangan,dan papan anak
- Menanamkan dasar pendidikan moral anak
- Memberikan dasar pendidikan social
- Meletakan dasar-dasar pendidikan agama
- Bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak
- Sebagai pembina,pembimbing dan pengawas terhadap kesehatan fisik dan fisikis anak
- menjaga kesehatan anak sehingga ia dapat dengan nyaman menjalankan proses belajar yang utuh
Fungsi
keluarga/ orang tua dalam mendukung pendidikan anak di sekolah :
- Orang tua bekerjasama dengan sekolah
- Sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua terhadap sekolah, sehingga sangat dibutuhkan kepercayaan orang tua terhadap sekolah yang menggantikan tugasnya selama di ruang sekolah
- Orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai segala usahanya
- Orang tua menunjukkan kerjasama dalam menyerahkan cara belajar di rumah, membuat pekerjaan rumah dan memotivasi dan membimbimbing anak dalam belajar
- Orang tua bekerjasama dengan guru untuk mengatasi kesulitan belajar anak
- Orang tua bersama anak mempersiapkan jenjang pendidikan yang akan dimasuki dan mendampingi selama menjalani proses belajar di lembaga pendidikan
2.
Peran Sekolah
Sekolah hanya
berperan sebagai mediator dan fasilitator terhadap perkembangan Intelektual
anak.
Adapun Usaha-usaha yang dapat dilakukan pihak
sekolah untuk mengembangkan Fisik anak adalah sebagai berikut:
- Memberikan perhatian terhadap sikap dan prilaku siswa mengikuti seluruh aktifitas pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas
- Mengadakan aktivitas yang bermanfaat bagi para siswa
- Mengadakan bimbingan khusus kepada para siswa
- Melatih aspek Fisik,emosi,Intelektual,sosial,Moral dan Spiritual para siswa
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Perkembangan fisik adalah
perubahan-perubahan yag terjadi pada fisik dan merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja yang meliputi perubahan ukuran tubuh, proporsi tubuh,
ciri-ciri kelamin primer,dan ciri-ciri kelamin sekunder.
2.
Untuk mengembangkan kemampuan
motoriknya, anak melakukan berbagai aktivitas. Aktivitas tersebut dapat
dilakukan secara formal maupun informal, contoh dari aktivitas formal misalnya
kegiatan senam di sekolah, dan contoh kegiatan informalnya yaitu berbagai
permainan yang dilakukan anak.
3.
Diantara Faktor-faktor yang
mempengaruhi Perkembangan Fisik adalah:
a. Pertumbuhan dan perkembangan sistem
syaraf
b.
Pertumbuhan
otot-otot
c.
Perkembangan
dan pertumbuhan fungsi kelenjar endokrin
d.
Perubahan
struktur jasmani
e.
Pengaruh
keluarga
4.
Diantara Fungsi
otak kiri adalah sebagai berikut:
a.
Berfikir
secara sadar
b.
Bernalar
menurut logika
c.
Berfikir
dengan kata-kata
d.
Memilah-milah
e.
Menganalisis
Sedangkan Diantara
Fungsi otak kanan adalah sebagai berikut:
a.
Ketidaksadaran
b. Kreatif, intuitif, melibatkan emosi
c. Berfikir dalam bentuk gambar
d. Melihat keseluruhan
e. Menggabungkan, sintesis
f. Berfikir secara menyeluruh
g. Spontan dan bebas dalam
mengekspresikan emosi
5.
Perkembangan motorik meliputi dua
tahapan yaitu:
a.
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang
menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang
dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk.
b.
Sedangkan motorik halus adalah gerakan
yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang
dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan
memindahkan benda dari tangan.
6.
Peran Orang tua dalam mengembangkan fisik anak adalahsebagai
berikut:
a.
Sebagai
fasilitaror
terhadap pemenuhan gizi anak
b.
menjamin
kehidupan emosional anak
c.
menanamkan
dasar pendidikan moral anak
d.
memberikan
dasar pendidikan social
e.
meletakan
dasar-dasar pendidikan agama
f.
bertanggung
jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak
Sedangkan peran
Sekolah dalam mengembangkan fisik anak yaitu:
a.
Memberikan perhatian terhadap sikap dan
prilaku siswa mengikuti seluruh aktifitas pembelajaran yang berlangsung di
dalam kelas
b.
Mengadakan aktivitas yang bermanfaat
bagi para siswa
c.
Mengadakan bimbingan khusus kepada para siswa
d.
Melatih aspek
Fisik,emosi,Intelektual,sosial,Moral dan Spiritual para siswa
B. Saran
Sebagai Manusia yang tidak lepas dari kesalahan dan
kekurangan, penulis sadar akan kekurangan dalam pembuatan Makalah ini, untuk
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan Makalah selanjutnya, untuk kritik dan sarannya diucapkan terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA
- Dr, Prof. Gunaim D, Singgih. Dasar dan Teori Perkembangan Anak: PT BPK .2009 Gunung Mulia.
- Dr. Sugiyanto. Perkembangan dan Belajar Motorik. Departemen pendidikan dan kebudayaan direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah.
- Hurlock, Elizabeth. B . 1978. Perkembangan Anak. Jilid 2. Jakarta: Erlangga 2010.
- Sugandhi,Yusuf. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 1889.
- Hartono,Ahmad.1995. Perkembangan mental Peserta Didik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar